Meja Menangis

7 2 1
                                    

Berjajar disuatu toko meubel, meja-meja cantik yang siap dibeli oleh para pengunjung toko.
"Aku pasti akan cepat laku dibanding kalian." Kata Mega si meja makan yang paling mewah ditoko itu yang terbuat dari kayu jati.
"Sepertinya begitu. Kau begitu megah dan spektakuler." Kata Meri si meja Belajar.
"Tentu Saja. Semua orang sangat suka meja kayu jati." kata Moti si meja makan
"Betul kata mereka. Kau sangat cantik Mega." Sahut Mora si meja konsol
"Hahaha.. Kalian mengakui juga kalau aku yang teristimewa diantara kalian." Kata mega sambil tertawa congkak. Sementara teman-temannya hanya bisa menghela nafas.

Sampai siang, sedikit sekali pembeli yang masuk ke toko tersebut. Baru ketika hari hampir sore, Ada beberapa pelanggan yang melihat-lihat suasana toko.
"Saya perlu meja panjang untuk memajang foto-kelurga dan piala anak saya. Apa ada pak?" Kata seorang pembeli. ketika dia melihat Mora si meja konsol, dia langsung membelina

"Saya mencari meja belajar untuk anak saya." kata seorang pembeli berikutnya.
" Sebelah sini Bu." Kata pelayan toko.
Ketika melihat Meri, si ibu langsung jatuh hati dan tanpa pikir panjang membelinya.

"Apa ada meja makan? Berukuran sedikit lebih besar dan yang kuat." Kata seorang ibu.
"Ada bu, sebelah sini." jawab pelayan sambil menunjukkan Mega.
"Bagus sekali." kata si ibu begitu melihat Meri. Namun ketika tahu harganya, si ibu mundur teratur. Uangnya tak cukup membelinya. Akhirnya dia membeli Moti yang harganya lebih ramah.

Begitupun seterusnya. Pembeli yang datang sangat menginginkan Mega tapi mereka tak sanggup membelinya karena harganya yang mahal.

Sampai malam ketika toko meubel tersebut tutup, Mega masih tetap ada di tempatnya semula. Tak ada yang membawanya pulang dan dia menjadi sangat sedih. Dia pun hanya bisa  menangis. "Malang benar nasibku". Katanya sambil terus menangis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Meja MenangisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang