"Are you on drugs?"
"No, I'm not!" Seth menggeleng tidak percaya
"You are... You definitely on drugs" Aku menatap nya dengan tatapan serius dan mendengus kesal padanya. Seth baru menyadari kalau aku tidak mabuk atau high kali ini.
"Oh, god No..." Seth berjalan menjauh dari ku lalu meletakkan botol corona nya di atas coffee table ku.
"Bianca Townsend, apakah kau selama ini memendam perasaan dengan ku selama 21 tahun?" Aku mengerutkan dahi ku lalu mendengus kesal kearahnya dan mengambil botol bir milik Seth lalu meminumnya.
Seth protes, karena kutahu ia tidak suka jika seseorang mengambil miliknya. Ku rebahkan diriku di sofa merah yang Seth dan aku beli di IKEA untuk memberi warna pada apartemen ku yang membosankan.
"Listen Seth... we've been friend for almost 21 years... Saat ini kita berumur 36 tahun, setahu ku sel telur yang dimiliki wanita tidak akan bertahan lama sampai waktu nya mencapai menopause,aku pernah menonotn sebuah acara ada seorang wanita yang mencapai masa menopause nya di awal 30 tahun, that's so fuckin'scary... and menopause it's a nightmare for any woman, my situation down there is not going to tight anymore, semakin bertambahnya umurku milikku akan sangat-sangat keriput seperti jelly," Seth mengernyitkan wajahnya namun meminta ku untuk melanjutkan penjelasanku
"Mengingat pernikahan yang di lakukan kedua orang tua ku berakhir di tengah jalan they definitely not the greatest example of happy marriage, sejak aku umur 15 tahun I'm on my own, and then I meet you, thank you," Seth menjawab your welcome dengan nada berbisik.
Lalu ia merebahkan dirinya di ssampingku lalu mengambil botol bir nya dari tanganku dan menengguknya.
"My mom doesn't even bother if I'm alive , my Dad always spend the night with alcohol, I hate marriage, I want to skip the shit, and having a child... from you... " Seth tersedak ia menyemburkan separuh bir yang ada di mulutnya ke seluruh tubuhku.
"Seth that ge-ross!"
"It's just have one syllable that would be gross, not ge-ross" Aku berdiri lalu mengambil handuk dari kamar mandi dan memutuskan mengganti pakaianku, lalu memakai baju handuk yang terletak di kamar mandi.
Ku lemparkan handuk yang tadi kuambil di kamar mandi pada Seth ia mengambilnya lalu mengelap bagian tubuhnya yang basah.
"Okay, so... kau menginginkan anak dari... ku?" Tanya nya tak yakin.
Aku mengangguk dengan cepat.
"Kau tidak ingin menikah, kau hanya menginginkan sperma ku?" Aku mengangguk dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
CUT THE SHIT, I WANT A BABY (#1 THE SHIT SERIES) [END]
ChickLitAVAILABLE ON GOOGLE PLAYBOOK! WARNING! 21++ ( Due to some mature scene and content, underage is not allowed to read this story... please be a responsible reader) Bianca Townsend . 36 tahun. seorang CEO fashion online terkenal di Manhattan. Ia ketak...