Saya gapernah tau kapan benar-benar mengikhlaskan. Kapan saya harus beranjak pergi meninggalkan rasa sakit, membawa luka yang akan diobati waktu.
Saya gapernah tau kapan harus berhenti berandai-andai tentang kamu dikala malam.
Dan juga saya sulit berjanji untuk tidak merindukanmu, sedangkan ia datang sewaktu-waktu bahkan diwaktu yang tidak tepat.
Saya tidak tau sayang.
Sulit rasanya, sangat sulit untuk beranjak pergi padahal kamu sudah jauh berjalan dengan wanita yang kamu pilih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Delusi Rasa
Teen FictionMeskipun 'kita' hilang, saya yakin jika 'kita' disimpan baik-baik menjadi cerita, sebagian dari 'kita' tetap ada~