DUDA-3

2.3K 354 14
                                    

"Lo liat, lo liat, lo liat, Gi. Lo liat anjeerrr." Ucap Joy begitu membuka instagram.

Seulgi yang lagi nyatokin Joy jadi kesel sendiri ini Joy tadi minta di catokin Seulgi pas di catokin heboh sendiri.

Hari ini sudah tiba, hari dimana Krystal dan Kai akan lamaran mangkanya Joy semalam menginap di kontrakan Seulgi tanpa Wendy karena Wendy ada kerjaan.

"Apaan, sih?!" Tanya Seulgi kesal. "Gue sampe ngitungin lo ngomong lo liat lo liat sampe berapa kali." Lanjut Seulgi.

Joy menyodorkan hp-nya pada Seulgi, "Lo liat! Chanyeol Dadikasyah mulai mengikuti Wendy Margareta!" Ucap Joy masih heboh.

"Ya, terus?" Cuma itu tanggapan Seulgi. Karena ya udah lah, sahabatnya lagi kasmaran biarin aja.

"Bentar-bentar!" Joy mulai mengotak-atik hp-nya kembali. "Ini yang follow duluan siapa ya--ANJIR CHANYEOL! Ngegas banget dong itu cowok!" Ucap Joy.

Seulgi ngerutin keningnya kebingungan, "Ya terus urusan sama lo apaan?" Seulgi menoyor kepala Joy. "Nyet, jangan-jangan lo suka sama Chanyeol?" Tanya Seulgi.

"Dih, bego! Otak lo seperempat sendok kinder joy! Gue gini-gini salah satu followers Ceye!" Nggak mau kalah, Joy kembali menoyor kepala Seulgi. "For the first time gue tau Chanyeol alias playboy se-bumi nge-follow cewek duluan!" Lanjut Joy.

"Lebay lo anj----"

"LAH BENERAN NGE-FOLLOW?!" Wendy tiba-tiba dateng tanpa mengetuk pintu dan mengucapkan salam dan sudah sampai di kamar Seulgi.

"Eh, coba ceritaaaaa!"

"Joy lo masih mau gue catokin nggak, sih?!"

"-----jadi, semalem gue manggung di daerah Tanggerang. Gue agak kaget sih sebenernya dia juga manggung di situ. Terus dia bilang mau nge-follow IG gue dan minta follback." Wendy mulai bercerita. Di sauti dengan kehebohan Joy dan Seulgi yang selalu berdebat. Sampai akhirnya mereka on the way kerumah Krystal karena jam 11 Kai bakalan datang.

* * *

Di mobil Wendy, Seulgi inget Ibunya di Bandung. Ini sudah dua minggu lebih Seulgi nggak ngabarin Ibunya. Dia jadi kangen sendiri.

Seulgi memencet layar yang berwarna hijau di kontak yang bertulisan Ibu itu. Dia mulai menaruh hp-nya di kuping sebelah kanan sambil menunggu jawaban Ibunya.

"Siapa, Gi?" Tanya Wendy begitu melihat Seulgi dan hp di kupingnya.

"Ibu gue." Jawab Seulgi. "Assalamualaikum, Bu." Ucap Seulgi saat tau jika telponnya sudah tersambung ke sang Ibu.

"Waalaikumsalam, Gi. Gi, Ibu lagi di rumah pak RT nih lagi bantuin masak cucunya mau sunatan." Jawab Ibunya.

Seulgi menekan tombol spaker karena barusan suara Ibunya nggak terdengar sama sekali karena di sana terlalu ramai.

"Lah, si Jisung, Bu?" Tanya Seulgi.

"Hooh, Gi. Eh kamu tuh nggak ngabar-ngabarin Ibu! Sibuk banget emang?" Kata sang Ibu.

"Ya, gitu, deh Bu." Jawab Seulgi sekedarnya, jadi ngerasa bersalah aja dia. "Gimana kabar, Bu?" Tanya Seulgi.

"Alhamdulillah, baik. Kamu gimana?"

"Alhamdulillah, baik juga Bu." Jawab Seulgi.

"Kamu lagi dimana, Gi? Kok banyak suara mobil-mobil?" Tanya sang Ibu kembali.

DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang