Penglihatan Chloe mulai menjadi gelap, angina pun berhembus kecang di wajahnya. Perlahan tubuhnya melayang dan memasuki portal. Dia masih merasakan tangan Troy menggenggam erat tangannya. Chloe membayangkan tempat tujuannya yaitu Hutan Gael di Amros Monster. Chloe dan Troy muncul tepat di tempat Chloe menggantung jaket Peter dan jubah Foxes Dylan saat Labyrinth Cubs.
"Amros?" seru Troy yang terkejut dengan pedaratannya.
"Sepertinya kamu akan mati di tangan manusia cacat ini!" seru Chloe yang berusaha berdiri di kakinya yang masih lemah. "Tanpa tongkat bodohmu itu, kamu juga hanya penyihir cacat!"
"Benarkah?" Troy melakukan teleport dan muncul tepat satu jengkal di depan Chloe.
Troy pun langsung mencekik Chloe hingga dia berlulut ke tanah. Dengan matanya yang sangat melolot menatap Chloe, Troy semakin mengencangkan cengkramannya pada leher Chloe. Chloe pun semakin terbaring ke tanah karena sudah benar-benar tidak bisa bernapas dan hampir kehilangan segala kesadarannya.
"Tidak ada bulan biru yang boleh hidup setelah kehilangan auranya!" ujar Troy mengintimidasi korbannya itu. "Kamu harus mati!"
Chloe mulai menguatkan dirinya dan terbakar emosi saat mendengar kata-kata itu. Dia langsung menendang Troy dengan kedua kakinya. Chloe pun berhasil membebaskan lehernya dari cengkraman Troy dan terbatuk-batuk karena sakit dari himpitan tangan Troy yang masih sangat terasa di sekeliling lehernya.
"Keras kepala!" seru Troy jengkel. "Jadi, kamu lebih suka mati kesakitan daripada mati dalam sekejab? Baiklah, akan aku melayani dirimu dengan sangat baik!"
Troy melakukan teleport lagi dan kali ini dia muncul tepat di belakang Chloe. Troy menendang pinggul Chloe dengan sangat keras hingga dia terlempar dan tersungkur ke tanah. Chloe tidak tinggal diam, dia memaksakan dirinya untuk bangkit dan mulai berlari menjauhi Troy.
Saat sedang berlari, Chloe sempat menemukan batu sebesar genggaman tangan dan memungutnya dengan gesit. Dan, saat Troy muncul tiba-tiba lagi di depan Chloe, dengan cepat Chloe mengayunkan tangannya yang sedang memegang batu dan tepat mengenai pelipis kiri Troy hingga membuatnya berdarah.
"Lumayan!" seru Troy sambil mengelap darah yang mengalir dari pelipisnya.
"Apa yang sebenarnya kamu lakukan dengan aura bulan biru itu?" tanya Chloe yang sudah sangat terengah-engah dan semakin melemah.
"Aku akan memusnahkan makhluk-makhluk lemah di dunia ini!" ujarnya jelas.
Troy tanpa ampun langsung melayangkan tamparan yang amat kuat ke wajah Chloe yang semakin pucat. Chloe pun terjatuh karena tidak kuasa menahan sakitnya, namun dengan cerdik, Chloe menendang keras kaki Troy dan membuatnya terjatuh. Chloe dengan cepat mengunci Troy di antara kakinya dan meninju keras wajah Troy yang mulus itu.
"Ini untuk Charlie!" teriaknya seraya melepaskan tinjunya yang terkepal sangat kuat.
"Sebagai manusia cacat, pukulanmu lumayan juga!" ujar Troy meledek Chloe lagi.
Chloe pun melayangkan tinju lagi kepada Troy dan kali ini dia benar-benar memusatkan seluruh sisa-sisa tenaganya pada kepalan tangannya. "Ini untuk para bulan biru yang kamu bunuh!"
Kini Troy balik menyerang. Troy meremas kasar tangan Chloe dan balik membaringkan Chloe ke tanah. Sekali lagi, Troy mencekik Chloe tanpa ampun.
"Sampai di sini saja main-mainnya," seru Troy. "Kamu membuang-buang waktuku!"
Chloe berusaha untuk memikirkan sesuatu walaupun di saat kritis seperti ini. Dia tahu tangannya tidak akan kuat melepaskan eratnya cekikan Troy dari lehernya. Dia juga sadar bahwa dia tidak akan menang melawan Troy yang sangat kejam itu. Tapi dia tidak bisa membiarkan dirinya kalah terhadap monster seperti Troy. Dia juga tidak akan membiarkan Troy hidup dan membunuh bulan biru lainnya.
Saat Chloe merasakan lembabnya tanah di kulitnya, Chloe teringat akan danau menyeramkan yang ada di Hutan Gael –danau yang berisi duyung vampir. Chloe berusaha keras untuk melirik ke kanan dan ke kiri untuk mencari letak danau itu. Tepat beberapa langkah dari tempatnya tidak berdaya itu, danau mengerikan itu ada di sebelah kanannya.
Chloe mulai meremas erat kerah baju Troy. Dengan paksaan yang sangat luar biasa, Chloe pun mendorong Troy hingga terguling bersamanya ke danau itu. Tanpa tahu apa yang menunggu dirinya di danau, Troy tidak melepaskan cekikannya terhadap Chloe, bahkan saat mereka tercebur bersama ke danau yang sangat gelap itu.
Chloe memaksakan lagi kakinya untuk menendang Troy menjauh darinya. Saat sudah terlepas, Chloe dengan cepat berenang ke permukaan sambil meraba-raba leher hingga dadanya. Chloe merasakan tali kalung pemberian Griffin masih terpakai olehnya walaupun dia sudah dipakaikan baju pemakaman seperti itu. Saat muncul di permukaan, Chloe pun menarik kalung itu keluar dari bajunya dan meniupnya sekuat tenaga.
Baru beberapa detik meniup peluit tanpa bunyi nyaring itu, kaki Chloe ditarik oleh tangan-tangan yang sangat licin. Chloe pun tenggelam lagi dan melihat banyaknya siluet duyung vampir berambut panjang, bertaring, dan berbuntut ikan berwarna kuning berenang di sekitarnya.
Chloe melihat dengan jelas di depannya, siluet wajah Troy yang sangat putih di dalam air yang gelap tengah dipegang dan diraba-raba oleh tangan-tangan berkuku lancip dan panjang dari duyung-duyung vampir di sana.
Tiba-tiba tanpa ampun, salah satu duyung vampir mengigit leher Troy hingga membuatnya menganga seperti orang yang sedang menjerit. Gigitan demi gigitan dilakukan oleh duyung-duyung vampir di sana dan tanpa disadari, seekor duyung vampir telah menganga hingga taringnya terlihat jelas dan siap mengigit bahu kanan Chloe.
Jleb. Dua buah taring yang tajam seperti pisau itu menancap tepat di bahu Chloe. Chloe pun teriak tak bersuara di dalam danau mimpi buruk itu. Penglihatannya perlahan mulai kabur dan badannya terasa sangat nyeri luar biasa hingga dia tidak bisa melakukan apa-apa.
Di saat inilah Chloe berpikir bahwa dia sudah siap untuk pergi meninggalkan dunia. Dia merasa sudah cukup berjuang menjadi orang baik setelah melihat monster seperti Troy terbunuh di depan matanya.
Siluet dari taring duyung vampir lainnya terlihat lagi di dekat Chloe. Duyung vampir itu siap mengigit leher Chloe yang belum terjamah oleh duyung-duyung vampir yang lain. Namun tiba-tiba seseorang melingkarkan tangannya di perut Chloe. Dengan cepat Chloe pun ditarik ke atas oleh tangan yang besar itu.
Chloe muncul di permukaan dengan sedikitnya kesadaran bahkan oksigen di paru-parunya. Mata Chloe sudah sangat sayu dan penglihatannya pun semakin samar. Tiba-tiba wajah seekor serigala bermata biru tampak di hadapan Chloe. Serigala itu dengan cepat berbalik badan dan menarik Chloe ke atas punggungnya yang berbulu lebat kecoklatan.
Chloe yang semakin kehabisan oksigen mulai terengap-engap seperti orang yang sedang tersedak bongkahan es besar di tenggorokannya. Serigala itu membawa lari Chloe dengan sangat cepat. Angin yang berhembus sangat kencang perlahan mulai tidak terasa di kulitnya. Chloe pun benar-benar sudah siap untuk menutup matanya yang berat itu.
Namun, saat mata Chloe hampir tertutup, mereka tiba di sebuah desa dengan rumah-rumah kayu yang tersusun sangat rapi. Punggung yang berbulu itu tiba-tiba berubah menjadi punggung berkulit manusia dan terasa sangat hangat. Napas Chloe semakin tersengal-sengal, apapun yang menggedong Chloe tadi kini tengah membaringkan Chloe di meja kayu.
"Aku mohon tolong dia!" teriak Griffin sambil menggengam tangan Chloe.
Seorang wanita paruh baya muncul dihadapan Chloe yang hampir menutup matanya itu. "Tetap sadar. Kamu akan mati kalau menutup matamu," seru wanita itu sambil membuka paksa kelopak mata Chloe yang sudah hampir tertutup. "Panggil Master Siff, cepat!" suruh wanita itu.
"Apakah dia akan baik-baik saja?" tanya seorang wanita lain di sampingnya.
"Dia sekarat tapi dia masih bisa bertahan," jawab si wanita paruh baya.
Chloe semakin mengeluarkan suara-suara aneh saat dia berusaha mengirup oksigen masuk ke paru-parunya. Dada dan perutnya semakin sakit seperti sedang tertusuk tombak. Bekas gigitan duyung vampir tadi juga terasa sangat nyeri. Chloe bisa merasakan darahnya mengalir keluar dari bekas gigitan yang berlubang itu.
Chloe diserang rasa sakit yang luar biasa lagi,namun kali ini lebih sakit dari yang Logan atau Henry lakukan kepadanya. Karenasangat tidak sanggup untuk berteriak dan melepaskan rasa sakit yang membelenggudirinya, Chloe pun perlahan berhenti berusaha untuk bernapas dan memejamkanmatanya.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE MOON - Book 1
FantasíaDi tempat Chloe Zayn Ginadio berasal, dunia terbagi atas 4 bagian. Daerah pertama yang merupakan daerah terbesar bernama Allwynds -negeri para manusia, kedua adalah Morque -negeri para penyihir, ketiga adalah Hanzels -negeri para peri, elves, dan pi...