02

3.2K 273 6
                                    

Lisa mengerenyitkan dahinya karna sorot matahari, yang menyongsong tepat di wajahnya, seketika ia bangun dari tidurnya, ia melihat seorang namja di sisinya yang masih tertidur pulas, sontak ia mengacak asal rambutnya sendiri, mengingat mabuk nya semalam pasti yang membawanya kesini,

"Daebak, lisaa kau terbangun tepat di sisi orang asing lagi" racaunya pada diri sendiri

Lisa menarik selimut itu kasar dan melilitkanya di tubuhnya, ia bergegas ke kamar mandi membersihkan diri, percikan air di kamar mandi sukses membangunkan sosok namja tadi, ia menatap lisa yang sedang memakai pakaianya yang semalam ia tanggalkan bersamanya.

"Kau sudah mau pergi?" Tanya namja itu, lisa menoleh

"Ya"

"Biar kuantar" ucap namja itu sambil menggaruk kepalanya, lisa terkekeh kecil mendengarnya

"Santai saja, aku bawa mobil" 

Pandangan pria itu tak lepas memandangi lisa yang sibuk merias diri, seingat pria itu ia mengajak Kekasihnya namun di depanya kini bukanlah kekasihnya, pikiranya kacau, sibuk mengingat kejadian semalam, dan kenapa ia bisa berada di appartemenya dengan gadis yang tidak ia kenal, memang mereka sedikit mirip...kemarin ia terlalu mabuk, hingga mengira gadis ini kekasihnya?

"Aku pergi"

Sontak suara lisa membuyarkan lamunanya, seketika pria itu berdiri

"Maaf..apa boleh aku minta nomormu?"

Lisa menyunggingkan senyumnya, dan kembali berjalan ke arah pintu keluar

"Lisa"

"Namaku lalisa, untuk saat ini hanya itu yang bisa ku beri tahu, yang lainya tidak"

"Bye"

Ucap lisa, meninggalkan pria itu.

...

Suasana kali ini di jam istirahat, lisa sibuk mengganti seragamnya dengan mini dress hitam di atas paha, dan sedikit riasan di wajahnya, tak lupa membubuhkan lip balm mint cherry di bibirnya, yang sontak membuat siapapun yang melihatnya ingin meraup bibir itu.

"Lisa, obati dulu lukamu" oceh jennie yang dari tadi menunggu lisa selesai perang dengan alat make upnya,

"Ah... ya dear" jawab lisa sambil menghampiri jennie

"Maaf lis" ucap jungkook,

"Kookie, kenapa kau masih disini? Harusnya kau mengejar pacarmu yang berlarian sambil menangis tadi"

"Ah lupakan tzuyu, aku merasa bersalah padamu, lihatlah pipimu, cakaranya dalam sekali" ucap jungkook

"Jangan berlebihan, itu salahku tadi ketahuan menciumu" ucap lisa sambil terkekeh

"Tapi kau mau kemana? Bolos? Dengan pakaian itu kau tidak terlihat seperti anak SMA" tanya jungkook yang terheran2 melihat penampilan lisa

"Memang itu tujuanya" jawab lisa

"Lalisa ini mau berburu" ucap jennie sambil menyunggingkan senyumnya seakan mengerti apa yang hendak akan dilakukan lisa.

jungkook ini juga sudah lama bersahabat dengan lisa dan jennie, tapi ya begitu, sudah jadi rahasia umum mereka biasa saling mencicipi satu sama lain.

👏👏👏 daebak !!!

...

Lisa turun dari mobilnya, langkahnya menuju sebuah cafe di sebuah kawasan elit, pandanganya lurus ke arah yeoja yang tengah duduk di sudut kiri menghadap jendela, kemudian lisa menghampirinya.

"Hai jisso"

"Oh lalisa"

"Kau mau aku pesankan coffee? Americano? Cappucino?" Tanya jisoo

Lisa hanya terus menatap, ia terus menyunggingkan senyum termanisnya pada jisoo, lisa memainkan rambut jissoo dan menyelipkan beberapa helai rambut jisoo ke belakang telinganya,

"Aku sedikit marah padamu eonni" ucap lisa sambil ber aegyo

"Kapan kau akan memutuskan seung hyun oppa, apa bagimu aku saja tidak cukup?" Ucap lisa lagi,

"Bu..bukan begitu lisa, aku perlu waktu, keluargaku sudah menjodohkanku dengan kakakmu karna bisnis, jadi ini pure karna bisnis lisa, sementara perasaanku seluruhnya milikmu" ucap jisoo sambil memegangi tangan lisa

"Aku tahu, tapi sampai kapan-"

"Sebentar lagi, beri aku waktu sebentar lagi ya, ya" jissoo terus memohon dan menatap lisa, lisa hanya mengangguk dan menyunggingkan senyum tidak tulus karna kesal.

Lisa melempar tasnya sembarang ke ranjang miliknya, setelah kencan dengan jisoo tadi, ia sangat kesal, bagaimana tidak? Ia sudah menggoda kekasih kakaknya seung hyun itu sejak 1 tahun terakhir, namun tak ada gerakan dari jisoo memutuskan hubunganya dengan kakaknya seung hyun, biasanya lisa akan dengan mudah menggoda wanita2 yang di jodohkan dengan seung hyun, paling lama 3 bulan saja, wanita2 itu memutuskan seung hyun dan berbalik mengejarnya, ia sudah memutar otaknya untuk mengurusi jisoo.

"Lisa ya" lisa menoleh, ia mendapati kakaknya berdiri di ambang pintu kamarnya

"Tadi siang, kau menemui jisoo?" Tanya seung hyun

"Ya"

"Sampai kapan kau akan terus mendekati wanita2 yang di jodohkan denganku?"

"Hanya sampai papa berhenti menjodohkanmu?"

"Lisa" seung hyun mendekati lisa, dan hendak duduk di tepi ranjang,

"Bagaimana konsultasimu ahir2 ini?" Tanya seung hyun yang mulai mengusap2 lembut rambut lisa yang terus menatap handphonenya, menyadari itu lisa mengubah posisinya sedikit menjauhi seung hyun

"Jangan khawatir, profesor baek bilang aku mulai membaik, aku juga rutin minum obat, aku agak sedikit tidak nyaman dengan profesor baek, bagaimana ya...dia selalu memandangku seperti hendak akan menikamku? Haha..atau aku yang berlebihan?" Ucap lisa lagi

"Kau boleh menggantinya kalau ingin" ucap seung hyun,

"Oppa, tolong jangan menatapku seperti kau menatap pasien rumah sakit jiwa"

"Kembalilah ke kamarmu, sebelum aku berulah,  kau sangat tidak baik untuk kesehatan mentalku"

...

MonaLISA Manoban (Jilice) (GDlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang