Quiesha Shakira Byakta
Jika berbicara tentang Sean memang tidak akan ada habisnya. Tapi jika berbicara tentangku ?
Tak ada apa-apanya. Really. I'm nothing.
Happy virus ?
Dulu, iya—mungkin.
Girl who never sad?
Dulu, iya—katanya.
Bahkan saat mama papa ninggalin aku sendirian disini, air mataku terasa kering. Karna kata Sean, mereka pergi bukan karna benci atau karna ingin pergi, tapi karna Tuhan jauh lebih sayang dan butuh mereka disana.
Or whatelse they said.
Now?
Haha..
Seriously. Kinda like a,
Aku hanya beban bagi mereka.
Aku mengacaukan semuanya.
A troublemaker.
Freak.
Haha.
Stress.
Mental dissorder.
Am i?
Am i got mental dissorder?
(In front of me) they said NO.
But that fact?
Stupid. Yes, I'm.
How can?
You ask me how can they do that?
Because they are. And i am.
Fuck off this shitty world.
BIG LIAR.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby,Good Night! (Completed)
ФанфікиCukup. Hanya itu. Cukup bahagia, cukup tertawa. Hingga kecewa dan sedihpun tak akan terlalu terasa dalam dan menyakitkan. ''Harusnya dulu, gue ga memaksa keadaan untuk di samping dia setiap waktu'' Dan ketika katanya keajaiban itu hanya datang sekal...