04. Ada Yang Hilang

44 4 0
                                    

"Aku mencintai kamu sepenuh hatiku dan berharap kamu akan selalu mencintaiku dengan caramu yang seperti itu. Namun, aku salah. Ternyata cintamu bukan untukku. Aku mencintai kau yang mencintai yang lain. Sakit sekali."    -Tessa


***

Pagi ini kelas XII IPA 2 sangat heboh sekali. Pasalnya seorang Tessa sedang membagikan undangan ulang tahunnya yang ke-17 kepada teman-teman sekelasnya. Jangan tanyalagi siapa saja yang diundang oleh Tessa, tentunya anak-anak beken dan terkenal seperti Valeria, Sophia, Dzaey, dan juga Lexi sang most wanted sekolah yang juga kekasihnya.

"Kalian harus dateng semua ya, kalo bisa bawa pasangan masing-masing. Jangan lupa ikutin rules nya pake dresscode yang udah gue tentuin di undangan"  ujar Tessa di depan podium kelas. Valerie dan Sophia pun lanjut membagikan undangan ulang tahun Tessa.

"Sa, lo udah undang semua kakak kelas yang hits-hits  kan?" 

"Udah dong" Tessa menyibak rambutnya yang beraroma stroberi dan masih menampakkan wajah angkuhnya. "Gue bakal undang semua anak yang terkenal tanpa terkecuali. Semuanya juga harus tau siapa Tessa yang sebenarnya" ujarnya menampilkan senyum iblisnya.

Valeria dan Sophia berpandangan lantas berkata "Tessa sang Queen" Mereka bertiga pun tertawa dan membayangkan apa yanag akan terjadi saat pesta ulang tahun Tessa nanti.

Lexi melangkahkan kakinya menuju kelas XII IPA 7 dengan tergesa-gesa. Dari wajahnya ia nampak sangat mengkhawatirkan sesuatu, atau mungkin seseorang?

"Eh Do, lo liat Kae nggak?" tanya Lexi pada salah satu teman sekelas Kae yang selalu membawa kacang kapri setoples kemana-mana.

"Gak tuh, gue gak lihat Kae dari kemarin siang. Kalo pagi sih ada, terus pas siangnya dia udah gak ikut kelas lagi" jawab Edo sambil memakan kacang kapri. "Mending lo gak usah nambah beban Kae deh Lex, gue kasihan. Mau nolongin gak bisa gara-gara cewek lo" Edo melengang pergi begitu saja setelah mengatakan kalimat yang membuat Lexi terheran-heran.

"Lo kemana sih Kae? Gue ke rumah lo juga tutupan semua" tanya Lexi dalam hati.

Kemudian Lexi bergegas pergi menuju kelasnya XII IPA 2. Di depan kelas sudah ada Tessa and the gang menunggu kedatangan Lexi. Lantas Lexi melengos begitu saja mengabaikan Tessa.

"Lexi.." rajuk Tessa manja menyusul Lexi masuk ke dalam kelas.

"Apa?" Lexi menoleh sekilas lalu menatap buku kimianya, tidak berniat untuk membaca sih.

"Kamu kok jadi cuek gitu sama aku?" Tessa cemberut merasa heran dengan perubahan sikap Lexi yang mendadak cuek bebek. "Nih, kamu jangan lupa dateng ya Lex. Pokoknya kamu harus jadi yang paling ganteng" Tessa tersenyum manis memandang Lexi.

"Oke" jawab Lexi acuh tak acuh.

"Aku buat salah ke kamu ya Lex?" Lexi menggeleng. "Terus apa?" Lexi tetap tidak bergeming.

Tessa yang merasa diabaikan hanya bisa menghela napasnya perlahan. Jika sudah begini Tessa tidak bisa mengganggu Lexi. Pasti Lexi butuh waktu untuk menenangkan diri. Tiba-tiba Lexi bangkit dari duduknya  meninggalkan Tessa yang masih bergelut dengn pikirannya.

"Lexi!! Kamu mau kemana?!" teriak Tessa.

Lexi menghiraukan Tessa yang masih mematung di tempat. Diam-diam ada yang memperhatikan Tessa dan Lexi dari kejauhan. Orang itu memakai memakai cadar hitam. Dibalik cadarnya itu orang tersebut tersenyum penuh arti lalu melengang begitu saja setelah Tessa menyadari bahwa ia merasa diperhatikan.


***


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BEFORE AFTER MET YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang