Naruto hanya duduk dengan gugup, layaknya terdakwa yang tengah menanti keputusan pengadilan.
Seluruh keluarga Uchiha, tengah menatapnya intens, apa lagi si Uchiha bungsu, ia seperti ingin mengulitinya hidup - hidup.
Itachi, yang sadar Naruto gak enak dengan pandangan keluarganya, segera mencairkan suasana tegang di antara mereka.
"Berhenti , menatap Naruto seperti itu, kedatangan kami kemari hanya ingin meminta restu. " ucap Itachi .
"Meminta restu? " beo Mikoto, Naruto pun menatap Itachi bingung.
Lalu Itachi tersenyum dan berkata.
"Iya, kami berencana menikah bulan depan. "
"Hah, uchukkk"
Ada yang Keselek teh panas, seperti Madara , dan juga keselek tomat Cery seperti Sasuke, sedangkan Naruto dia mengedipkan matanya beberapa kali, dengan wajah merah.
Mikoto, yang pertama kali sadar, kemudian ia memeluk Naruto dengan lembut.
"Akhirnya, kalian menikah juga. " gumam Mikoto.
"Bibi, "gumam Naruto.
"Panggil Kaasan sayang, "ucap Mikoto dengan lembut.
"Hahai Kaasan. "Ucap Naruto grogi.
"Kau gak terlalu cepat aniki? " tanya Sasuke.
"Tidak karna semakin cepat itu semakin baik Sasuke. "
Itachi menatap Naruto yang menghindari tatapannya.
"Aku takut ada cobaan lagi, kalau di tunda- tunda. "Ucap Itachi sambil meremas tangan Naruto yang di genggamnya.
"Bilang saja kau sudah tidak kuat bocah. " cela Madara.
"Haha mungkin itu juga salah satunya ke. "
Blussssssssh, Naruto merona hebat membuat Mikoto tertawa geli.
"Kalian kalau bicara jangan pulgar jika dihadapan perawan kasihan dia. "
"Gak apa-apa Miko, biar dia persiapan kalau Uchiha itu gak cukup seronde setiap kali bermain di ranjang. "
Naruto makin merona, membuat Itachi dan Sasuke menatapnya geli.
Hari pernikahan pun tiba.
Naruto menatap cermin di depannya, dan ia juga merenungi beberapa kejadian kedepan.
Naruto tidak pernah menyangka jika pada akhirnya dia akan menikah dengan Itachi, padahal dia dulu mati-matian ingin melupakannya dan menolak keberadaannya. Tapi ternyata pesona seorang Uchiha tak bisa ia lupakan sepenuh nya.
Di saat ia tengah merenungi kejadian masa lalunya, kurama datang menghampirinya.
"Jangan melamum terus, upacaranya sebentar lagi akan di mulai. "Ujar Kurama yang bersandar di depan pintu.
"Aku tidak melamun, hanya saja sedikit berpikir. "
"Otakmu sudah bodoh, jangan di pake mikir lagi. Bisa -bisa kepalamu botak. "Ejek Kurama.
"Diam kau niisan, atau aku sunat kepunyaanmu sampai habis. "
"Aish ngeri sekali calon mempelai kita. 'Ejek Kurama.
"Tak lama Minato datang, dan mengajak Naruto untuk segera masuk kedalam gereja.
Naruto menghembuskan nafasnya, karna tiba -tiba rasa gugup menyerangnya.
Kurama tertawa geli, kemudian dia menepuk pantat Naruto dengan keras, sehingga gadis itu mendelik ke arahnya.
"Sudah tidak gugupkan. "
Naruto gak jadi marah, niisannya ini selalu ada cara menolongnya, ia tersenyum tipis pada kaka tampannya itu, tapi sayang jomblo.
"Kak, jangan kelamaan jomblo, sayang wajah tampanmu. "Ujar Naruto, membuat kurama terkekeh geli.
Itachi dan Naruto sudah berdiri di hadapan pendeta, mereka tengah mengikrarkan ikat janji untuk tingal dan hidup bersama sampai maut memisahkan.
Itachi dengan khusu menatap , Pendeta di depannya, sedangkan Naruto sesekali menatap ke arah Itachi.
"Uchhhhhh kenapa dia tampan sekali sih. "Gerutu Naruto dalam hati.
Naruto segera kembali khusu dan mendengarkan perkataan pendeta di depannya.
Setelah acara janji itu, sang pendeta menyuruh Itachi untuk mencium Naruto, sebagai tanda mereka telah menjadi suami istri.
Itachi menatap Naruto lalu berkata.
"Terimakasih, karna mau menjadi istriku sayang. ''Ucap Itachi, lalu ia mengecup bibir Naruto sekilas.
Naruto menatap Itachi lalu ia juga, berkata.
"Sama-sama, dan Terimakasih juga, karna mau jadi suami ku. "
Itachi langsung menggendong Naruto ala bridal, setelah para tamu bertepuk tangan.
"Ayo kita lanjut di kamar. "
Naruto tersipu, Kurama melotot horor.
"Woy belum waktunya. "Terial Kurama.
"Yang jomblo jangan iri, kakak ipar. "..
The end.
Alhamdulilah selesai juga..... Gak ada squel, masih banyak utang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss My Second (end)
RomanceNaruto, tak menyangka. Jika kepindahan nya, ke kantor pusat. Mempertemukan nya, dengan mantan pacar, yang ia benci , dan ternyata eh ternyata dia juga merangkap diri sebagai bos nya.