"Daniel,menurutmu Kirana perempuan seperti apa?"Tanya seorang pria berambut hitam berkacamata coklat,Deni namanya.
"Entahlah,aku malah membahas tentang kirana."Jawab pria yang ditanyai Deni,Daniel namanya.
"Tapi dia berani juga dekatin kamu--"Belum selesai ia berbicara.
"Dia perempuan jahil,berani kali membuat diriku terus memikirkannya."
"Apa kau menyukainya?"
Pria yang ditanyai Deni tidak menjawab. Mungkin Daniel sudah bosan dengan banyaknya pertanyaan yang secara langsung dtujukan kepadanya. Atau dia sedang menyembunyikan perasaannya dari Deni?Ia tahu,Kirana adalah perempuan yang berbeda dari lainnya,memang beberapa wanita ada yang berani mendekatinya,sekedar berkenalan atau lebih. Tapi kali ini Kiranalah yang berhasil berada didalam kepalanya.
***
"Abang sedih ya?"Sebuah pesan muncul dari telepon pintar Daniel yang berasal dari ia kenal, Kirana.
"Sedikit."Balas Daniel dengan singkat. Sudah kebiasaan daniel tidak terlalu mau membalas sebuah pesan dengan banyak huruf.
"Cup-Cup-Cup besok aku beliin balon ya,jangan sedih."
Melihat isi pesan ini,Daniel pun berubah dari memberi beberapa huruf menjadi banyak. Bahkan seperti tidak biasanya.
"Balon?"
"Apaan coba?Buat apa aku balon."Lanjut Daniel.
"Kamu tidak tahu balon?"
"Ya,tahulah semua orang tahu apa itu balon."Jawab Daniel dengan cepat,sebab ia mulai terpancing dengan pesan-pesan yang dikirim kirana kepadanya..Begitulah mereka berdua saling mengirim pesan antara satu sama lain hingga larut malam.
Keesokan harinya.
"Abang udah mandi belum?"Tanya kirana kepada Daniel.
"Sudah."Jawabnya singkat.Mungkin Daniel belum terpancing dengan isi pesan dari Kirana.
"Baguslah,sebab kebersihan nomor satu."
"Ya,aku tahu. Memangnya aku anak kecil apa yang tidak tahu apa-apa?" Balas Daniel yang mulai terpancing."
"Hahaha,Abang lucu banget,jadi gemes aku melihatnya."
Seketika ekpresi daniel berubah dari wajah biasa menuju ekpresi ketertarikan dengan Kirana. Daniel mulai berbohong dengan dirinya sendiri. Awalnya cuek,sekedar teman,berubah menuju perasaan suka dengan Kirana.
"Kamu juga,bisa membuat aku terus memikirkanmu."Jawab Daniel.
"Aku suka dengan dirimu,Tidak,Jahilanmu itulah yang membuatku tertarik kepadamu."Lanjut Daniel.
Kirana pun membalasnya,namun bukan berbentuk huruf,melainkan sebuah emotikon berbentuk senyum.
***
Deni yang merasa bahwa sahabatnya,Daniel,mulai berubah. Ia pun berusaha mencari jawaban atas apa yang membuat sahabatnya begitu bahagia. Padahal biasanya Daniel selalu saja berwajah pendiam,mulut terkatup erat,dan matanya seakan-akan malas memandang sekelilingnya.
"Kulihat kamu berbeda dari sebelumnya,Ada apa dengan dirimu?" Tanya Deni,ketika mereka berdua sudah berada di tengah lapangan sekolah.
"Tidak ada."Jawab Daniel yang berusaha menyembunyikan perasaan bahagianya.
"Apa kau yakin?"Tanya Deni sekali lagi.
"Tentu."
"Kirana menganggumu lagi?"Tanya Deni yang kurang puas dengan jawaban sahabatnya.
YOU ARE READING
Kirana
Short StoryCerita ini adalah karya kedua ku. Saran dan Kritikan dapat anda berikan kepada saya melalui kontak Line:danielbintang01 maupun melalui whatsapp:0853-7312-7850. Terimakasih.