Part 6

1K 116 30
                                    

Gelapnya malam kini telah berganti terangnya pagi. Saat sang mentari menampakkan keperkasaan nya untuk menyinari bumi, saat itu juga sebuah binar terang tampak di manik indah milik Jihoon. Hari ini adalah hari minggu itu artinya ia akan seharian membantu sang ayah untuk mengurus rumah. Orang tua dan anak itu memang sangat kompak, mereka akan bahu membahu saling membantu satu sama lain. Jihoon sangat mengerti keadaan ayahnya, beliau pasti sibuk dan tidak sempat untuk beristirahat, untuk itu Jihoon ingin nengurangi setidaknya sedikit pekerjaan ayahnya.

Hoonyeong sangat bangga bisa memiliki seorang malaikat kecil seperti Jihoon, anak itu tak pernah sekali pun merengek meminta yang tidak-tidak, bahkan mainan dirumah nya tidak terlalu banyak, kalau pun ia mempunyai mainan ia akan menyumbang kan nya pada anak yang lebih membutuhkan jika ia sudah tidak memainkan nya lagi. Seperti hal nya bonekanya kemarin ia sudah menyumbangkan nya pada anak panti asuhan yang notabenenya juga temannya.

Jika Hoonyeong ayah nya berniat ingin memberinya hadiah, jika ia mengatakan terlebih dahulu pada Jihoon, pasti dengan yakin nya ia akan menolaknya, maka dari itu jika Hoonyeong ingin memberi anak nya itu sebuah hadiah, ia tidak akan mengatakan nya pada Jihoon karena dengan cara itu Jihoon tidak bisa lagi untuk menolaknya.

" Hoonie hari ini ayah akan berkunjung kerumah teman ayah . . . Apa kau mau ikut ? "

Jihoon terlihat berfikir, kalau ia ikut terus siapa yang akan mengurus rumah. " Tapi ayah . . . "

" Sudah kau ikut saja . . . Kata teman ayah dia punya anak yang seumuran sama kamu " Jihoon hanya mengangguk saja, untuk menuruti keinginan ayahnya.

***********

" Sayang apa kau sudah siap " ujar ayah sambil masuk kedalam mobil nya

Tak lama Jihoon pun keluar dengan dandanan yang begitu manis

Tak lama Jihoon pun keluar dengan dandanan yang begitu manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Wah anak ayah cantik sekali "

Jihoon tersenyum malu. Karena ayah nya terus memujinya.

.
.
.

Mereka berdua akhirnya sampai ditempat tujuan, yaitu rumah teman Hoonyeong.

Jihoon turun terlebih dahulu. Ia menajamkan penglihatannya, apakah ia hanya salah lihat atau ini memang benar rumah yang sering ia datangi. " ayah inikan rumah . . . "

" Sudah ayo kita masuk " sangat kebetulan pagar rumahnya tidak di kunci.

" Ayah ini rumah . . . "

Ayah tidak menghiraukan perkataan Jihoon ia terus asik menekan bel.

Tak lama keluar lah seorang lelaki seumuran ayahnya Jihoon dari dalam rumah.

" Yaa Hoonyeong kau jadi juga kerumahku " dua lelaki paruh baya itu saling berpelukan dan bersalaman ala ala mereka waktu masih muda dulu. " wahh apa ini putri mu Hoonyeong . . . Cantik sekali, Woojin pasti senang berteman dengan anakmu " Hoonyeong hanya tertawa

Benar ini rumah Woojin, rumah yang sering Jihoon datangi jika berangkat sekolah, ini rumah sahabatnya " Woojin " ucapnya singkat

Ayah menunduk " apa kau sudah kenal dengan Woojin sayang ? "

" Woojin sahabat ku ayah, aku sering kesini untuk menjemputnya . . . Kami selalu berangkat sekolah bersama " dua lelaki itu mengernyitkan dahi mereka bingung

" Apa kau anak yang sering kesini itu sayang " tanya Yeongjae pada Jihoon, Jihoon hanya mengangguk.

Yeongjae tidak habis fikir ternyata anak yang selama ini selalu mengajak Woojin bermain adalah anak sahabat nya sendiri, sahabat terbaiknya. " baiklah, ayo masuk kita bicara di dalam saja "

mereka semua duduk di ruang tamu. Tak berselang lama keluar lah eomma membawa minuman dan kue kue kecil untuk di hidangkan. " Jihoon " ucap eomma terkejut

" Hi, imo . . . Apa kabar ? "

Sara tersenyum " imo baik sayang "

" Jihoon kau temui lah Woojin . . . Dia ada dikamar " Jihoon pun mengangguk dan berlari kekamar Woojin

.
.
.

" Hoonyeong aku tidak menyangka ternyata anak kita sudah saling mengenal "

" Iya, mungkin selama ini aku kurang waktu berada di rumah jadi aku tidak tahu siapa dan apa yang di lakukan anak ku "

Yeongjae terdiam sebentar " emm bagaimana kalau Jihoon dan Woojin kita jodohkan saja "

Hoonyeong terkejut mendengar kalimat yang baru saja keluar dari mulut Yeongjae " apa tidak terlalu cepat Yeongjae "

Yeongjae tertawa " menjodohkan mereka sekarang bukan berarti kita nikahkan mereka sekarang juga Hoonyeong, kita tunggu sampai mereka dewasa baru kita bicarakan lagi "

Yeongjae tersenyum " baiklah, karena kita sudah bersahabat begitu lama dan aku sudah percaya padamu . . . Aku akan menyetujui perjodohan ini "

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Jihoon berlari kearah kamar Woojin, ia senang karena akhirnya ia bisa bertemu dan dan bermain bersama Woojin. Jihoon mengetuk pintu kamar Woojin " Woojin . . . Woojin "

Woojin yang sedang asik bermain dengan robot-robotnya mendengar ada yang mengetuk pintu kamarnya " siapa ? "

" Ini aku Jihoon "

" Jihoon " benaknya. Woojin pun bergegas membukakan pintu dan ternyata apa yang ia lihat di hadapannya memang benar Jihoon. " bagaimana bisa kau masuk kesini "

" Aku di suruh appa mu kesini untuk bermain bersama mu . . . Appa mu baik yah " ucap Jihoon sambil tersenyum menampilkan gigi-gigi susunya yang tertata rapi.

Woojin hanya berdecak bingung, bagaimana bisa sang appa membolehkan Jihoon masuk kerumah dan bahkan menyuruhnya bermain bersamanya, karena yang Woojin tahu appa nya selalu melarang siapapun untuk bertemu apalagi sampai menyuruh Woojin bermain.

" Kau kesini bersama siapa " tanya Woojin sambil duduk di tepi tempat tidurnya

Jihoon kini juga tengah duduk di kursi meja belajar Woojin sambil memain-mainkan tanaman yang ada di meja " aku kesini bersama ayahku . . . Ternyata ayahku dan appamu itu bersahabat sejak lama "

" Benarkah "

Jihoon mengangguk dengan cepat. " appamu juga sudah tau kalau kita bersahabat "

Woojin semakin berdecak bingung sekaligus senang. Yah setidaknya appanya sudah tidak marah lagi kalau ia berteman dengan Jihoon.

" Woojin . . . Keluar kamu !!! "















Vote n comment nya ya











Salamsayang


Nunnasikembar 😘😘😘😘😘

I'll wait till you come back to love me--- [2park] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang