gengsi.

155 41 42
                                    

(1136 Words)

Setelah mereka selesai manggung, kami semua, termasuk Sierra dan temannya yang bernama Susie, makan – makan di cafe Luke kemarin.

Ditraktir pastinya dong.

Ternyata, cafe tempat ulang tahun Luke itu milik keluarga Luke dan nama cafenya itu diambil dari kata pertama yang diucapkan sama Luke dan kakaknya yaitu Honey dan Penguin.

Lucu ya.

Kami mengambil 2 pasang kursi dan meja.

Meja pertama diisi oleh Luke, Sierra (pastinya), Susie, Calum, dan Pyper sedangkan di meja kedua, ada aku, Mara, Ashton dan Michael.

“Aku mending pulang aja deh, Na.” Bisik Mara kearahku. Aku langsung berhenti menyeruput jus jerukku.

“Loh, kenapa?”

“Mataku udah panas ngeliat mereka berdua,”

Wajahnya mencondong kearah Luke dan Sierra.

Terlihat, mereka berdua sedang suap – suapan nasi goreng.

Jujur ya, menjijikan.

“Aku pulang ya.” Seru Mara sambil bangun dari duduknya dan mengambil tas kecilnya.

Tiba – tiba, kakakku, Luke datang ke cafe ini dengan satu temannya.

Kak Luke langsung sepertinya, terpesona melihat kecantikan Mara.

Kak Luke langsung sepertinya, terpesona melihat kecantikan Mara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai dia tak sadar, temannya terjepit pintu masuk cafe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai dia tak sadar, temannya terjepit pintu masuk cafe.

“Ya ampun.” Gumamnya.

“Loh, kakak? Ngapain disini?” Tanyaku sambil menunjuknya.

“Loh, kamu ngapain disini?” Tanyanya balik.

Yogurt [mgc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang