Prolog

27 3 0
                                    

Rintik sendu turun, menghangatkan secangkir kopi.
Tak henti ku menatap kedepan,
Sambil menggoreskan tinta hitam,
Di atas kertas putih, menyuratkan semua rindu.
Rinduku akan dunia nya,
Wahai hujan, apa yang sedang ia lakukan?
Aku merindukannya.
-2011,Jeju*

"Nam hee, lo belum siap juga? bedak setebal apa yang lo pakai, lama sekali" Seokjin kakakku, si cerewet.

"Tunggu sebentar" Jawabku seadanya, malas sekali mendengar ceramahannya. Lagian siapa manusia yang berangkat sepagi ini kesekolah. Aku turun kelantai dasar, mengambil sebuah roti dan memakannya.

"Lama sekali, lo konser di kamar?" Nada mengejeknya itu, bikin gemas. ingin sekali aku mencubit jantungnya

"Lagian siapa yang datang kesekolah pagi pagi buta? Kau bodoh sekali"

"Hey nona kim, ini hari pertamamu di SMA. Ibu gak membiarkanmu pergi sendirian yang ada gue di omeli-.."

"..-dan jangan lupa lo udah janji melakukan apa yang gue mau. Jadi gak mungkin kita kesekolah bersama"

Senyum sinisnya itu, ingin sekali kusiram air keras. Ah, dasar game sialan, lawannya juga sialan. Bagaimana bisa aku berpura pura untuk tak mengenalinya dan juga kenapa aku harus berangkat di pagi buta begini.

Kim seokjin kakakku yang paling bodoh, yang masih bersikap seperti anak anak sedang menyetir mobil dan duduk di sampingku. sedangkan aku, hanya manusia biasa yang tak suka sesuatu yang ramai. 'Kim Nam Hee' senyumku tak pernah hilang menatap papan namaku. seperti orang gila bukan? Padahal itu hanya sebuah papan nama. Aku tersenyum karna aku sekarang menjadi salah satu siswa di sekolah yang aku inginkan, dengan catatan itu karna usahaku sendiri, tak sama dengan Seokjin.

Dia masuk kesitu karna koneksi ayah, sedangkan aku full beasiswa. Dan aku bangga. walaupun ayah bersikeras untuk memasukanku tanpa beasiswa. Ya, kalian tau lah seperti di drama-drama korea biasanya. Uang adalah segalanya. jadi, kalau kau punya pengaruh besar di sekolah itu, maka kau bisa dianggap ratu. Lucu sekali memang, uang bisa membuat pandangan berubah.

"Dah turun lo" Oke, ini udah gila.

"Apa apaan sih? masa aku sendirian. ini masih jam 6 Jin. sedangkan sekolah masuk jam 9, gila kau yah?"

Lagi lagi mukanya dengan senyum itu, ingin sekali ku buang ke dasar lautan paling dalam.

"Lu lupa? perjanjiannya. Gue mau kerumah kawan dulu." Udah ga beres ini.

"Aku akan laporkan pada ibu"

"Laporin aja, kalau lo brani. Kan yang tanggung malunya lo"

Sabar Nam Hee, sabar. Jangan sampai kau masuk ke tv dengan headline "Seorang siswi SMA membunuh kakaknya di hari pertama ia bersekolah". Hahaha, tak lucu sama sekali.

"Huh... yaudah"

Dasar Jinten punten, ini sih beneran aku jadi orang gila. gerbang saja belum buka. dan lihat lah dia, dengan muka songongnya melengos pergi, hatinya di dengkul kali yah jadi ga ngerasa bersalah. Yaudah lah yah, cari cafe terdekat aja.

--DUKK!!

TIIIIIIDDDAAAKKKKKKKKKKKKK NOTE BOOKK KUUUUUUU.

--Plung~

Tamat, udah masuk got.

"Ups, sorry"
Wah nyari mati nih anak.

"Lo tau gak sih ini buk-.."

"S-O-R-R-Y"

Oh God, makhluk dari planet mana itu. Dengan enaknya minta maaf kemudian melengos pergi.










Happy  reading!
Jangan lupa Vote, Comment dan follow yah.
Biar notif updatenya masuk.
Thanks Readers!!💛💛

Regards,
Xoxofabs.

MY EUPHORIA || Ha Seungwoon [xoxo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang