1.Satu.

9 1 0
                                    

Malam itu rumah penuh dengan kekacauan,bagaimana bisa anak berumur 9 tahun harus melihat ke jadian yang seharus nya tidak di lihat nya,ia berdiri di depan pintu kamar memberanikan diri untuk masuk,ia takut akan terjadi sesuatu.

"Dasar ya kamu istri tidak tau diri!" Tangan lelaki itu mulai menampar wanita yang ada di depannya.

"Kamu keterlaluan mas"wanita itu berusaha melawan namun yang ada ia malah di dorong dan tersungkur di lantai.

"Kamu istri terbodoh"tamparan itu kembali mengenai pipi wanita itu.

"Maaamaaaa"ia terduduk di lantai dengan penuh ketakutan.

"Dirlaaa"wanita itu memeluk anak itu dengan penuh kasih sayang.

"Aku takut mama " anak itu terus menangis.

Lelaki itu tidak sedikit pun mempedulikan anak itu,ia menjambak wanita itu dan menarik nya ,menampar dan memukul nya.
Bagaimana bisa ia melakukan itu depan anak kandung nya sendiri yang masih sangat kecil.

Anak itu memberanikan diri untuk pergi dengan rambut yang berantakan ,air mata penuh membasahi wajah kecil nya itu,ia terus berlari tanpa arah dan tujuan ,ia terus menangis.

Malam itu hujan turun dengan cukup deras,anak itu semakin takut ,belum lagi ia masih mengingat betul kejadian yang terjadi tadi,ia tidak tau harus pergi kemana.

"Maamaaaaa"ia terus menangis di tengah deras nya hujan,ia takut .

Ia merasakan ada seseorang yang menarik tangan nya,ke pinggir jalan.

"Sini kamu ngapain di tengah jalan"anak laki itu membawa nya ke pinggir dan berteduh di sebuah warung yang sedang tutup.

"Kaaammuu siaaappaaa"anak perempuan itu mengatakan dengan sesengukan.

"Kamu habis nangis ya,pasti di marahi mama terus kabur."

"Aku taaakkuuttt"Anak perempuan itu duduk melipat kedua kakinya dan memegang kedua tangannya,ia terus menunduk.

"Kamu takut hujan?"anak laki2 itu terus melihat nya.

Anak perempuan itu hanya diam.

"Kamu tau aku suka banget sama hujan?tau ga kenapa?mama pernah bilang kalau hujan itu bisa ngilangin kesedihan dan ketakutan kita karena kesedihan kita akan di bawa oleh setiap rintik nya yang jatuh."anak laki laki itu menarik tangan anak perempuan itu merasakan setiap rintik hujan yang jatuh.

"Kamu rasakan ya,kata mama ini akan menghilangkan kesedihan kamu,apa lagi kamu liat hujan itu turun dari atas."anak laki laki itu tersenyum manis.

Mereka berdua duduk dan menatap setiap rintik hujan yang jatuh.
"Nama kamu siapa?"

"Dirla,kamu?"

"Aku Resarga,kamu bisa panggil aku Arga"

"Kamu kelas berapa Dirla?"

"Kelas 5"

"Aku kelas 6."

Dirla mulai beranjak dari tempat nya.
"Dirla mau kemana?"

"Aku harus pulang Arga,mama nanti nyari aku."

"Masih hujan Dirla,kamu tadi bilang nya takut hujan."

"Aku mau jalan di tengah hujan supaya rintik nya bisa menghilangkan ketakutan dan kesedihan ku.makasih ya Arga."belum sempat anak laki2 itu menjawab ia berlari dan meninggalkan nya.

Semenjak itu ia mengagumi hujan,namun semenjak kejadian malam itu tidak pernah lagi ia bertemu denga si "tuan rintik hujan"ia hanya mengetahui umur dan namanya,wajah nya hanya samar2 saja yang ia ingat.

🌸🌸🌸

"Tuan Rintik Hujan"

Dan
"PENGAGUM RINTIK HUJAN"

SEMOGA SUKA YAA.
MAAFKAN JIKA ADA SALAH PENULISAN.😂😂

MOHON DUKUNGAN NYA
UNTUK CERITA INI YA 😁

KARENA DUKUNGAN KALIAN SANGAT BERARTI SEKALI BUAT LANJUTIN CERITA NYA.

🐣🐣🐣🐣
Ini anak ayam atau telur ayam?

PLUVIOPHILE (Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang