Begin

5.1K 597 30
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry For Typo







Warning!!
Ada adegan tidak layak di contoh





Pagi menyapa di hari ke-4 setelah hilangnya jimin, sinar mentari memasuki retina taehyung ketika ia membuka mata, taehyung  sudah melewati masa kritisnya namun kesadarannya belum sepenuhnya kembali.

Taehyung dengan tenang meraba perut bagian kanannya yg terasa nyeri, tembakan yg di lepaskan pria berhoodie di malam yg gelap kala itu sukses menembus tubuh taehyung denga sempurna.

Taehyung memutar bola matanya, mendapati seorang namja tertidur disebelahya dengan tangan yg bergandengan, taehyung meraih surai pria yg saat ini ada di hadapannya dan di belainya lembut surai namja tersebut.

"Tae?? Kau sadar? Syukurlahhh" taehyung tersenyum hangat, setelahnya namja tersebut menekan tombol darurat yg ada di dekat ranjang tempat taehyung berbaring

Tak berapa lama kemudian beberapa dokter dan perawat masuk keruangan taehyung dan memeriksa keadaannya. Kim namjoon yg mendapati kabar jika anaknya sudah sadar dengan segera meluncur ke Rs, sebelumnya namjoon menghubungin Seokjin untuk segera menuju Rs juga.

Setelah memeriksa keadaan taehyung dokter menyatakan bahwa tak ada keadaan buruk lainnya, baik dokter dan perawat yg menemani sang dokter berpamitan.

"Yoongi... kenapa kau terlihat cemas?"

"Apakah itu pertanyaan?? Dasar alien bodoh"

"Kau masih menggemaskan seperti biasanya" taehyung tersenyum

"Aku akan pamit untuk pulang, appamu akan segera sampai"

"Kenapa harus pulang?"

"Aku sudah 2 hari tidak mandi babbo ya... tubuhku juga butuh istirahat"

Taehyung semakin melebarkan senyumnya, yoongi bukanlah tipe pembohong. Yoongi meninggalkan taehyung setelah memberikan kecupan hangat di pipi sang kekasih. Tak lama appa taehyung sudah datang.

Namjoon dan seokjin di sambut oleh para body guard yg berjaga di Rs untuk menjaga taehyung, dengan segera mereka di antarkan keruangan tempat taehyung di rawat.

"Taehyung-ahhhh, kau sudah sadar???"

"Astaga aku kaget... nde eomma aku sudah baikan" taehyung melihatkan senyum kotaknya kepada seokjin yg berteriak ketika memasuki kamar taehyung.

"Apa ada yg sakit tae??"

"Hanya di bagian yg tertembak saja appa"

"Kau tidak kehilangan memori otak bukan??"

"Apa kau pikir aku amnesia appa?? Aku ingat semuanya"

Baik seokjin dan namjoon bernafas legah mendengar jawaban taehyung, mereka memulai rapat penting untuk mencari tahu awal mula kejadian yg sebenarnya.




















"Ini sakith brengsek!!" Jimin berteriak kala kulitnya kembali diiris untuk kesekian kalinya, penyiksaan yg di rasakan jimin setiap hari selalu di dapatkan setiap ia membantah perkataan sang dominan.

[END] Blood, Sweat & Tears [JIKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang