33

3.1K 100 5
                                    

Mereka sudah berada di rumah faiz, mengadakan pesta barbeque bersama keluarga faiz.

Disana sudah ada kinan almer dan semuanya,

Kinan datang bersama almer, Faiz datang bersama pita. Mely bersama pian. entah dengan feby dan damar.

"Halo bunda" sapa kinan pada mawar. ya kinan masih memanggil mawar dengan sebutan 'bunda'

"Kamu cantik banget kinan" puji mawar.
"makasih" senyum kinan.

"mmm. bunda?" panggil kinan.
"Iya sayang?"

"Gimana sama Anindy?" tanya kinan was was.

"Dia udah di amerika" balasnya.

"kapan?"

"Waktu malam penembakan faiz. Itu semua juga berkat nak Almer"

"Almer?"

"Iya. Dia yang sudah menangkap anindy. dan dia juga yang membebaskan anindy. Dia melepaskan anindy dengan satu syarat. dia tidak boleh ada di indonesia. bunda malu sekali. maafkan ponakan bunda ya sayang"

"Iya bunda. kinan udah maafin anindy kok. Dia juga sahabat kinan" senyum tulus kinan.

"bunda kedalam dulu ya. kamu nikmatin suasana ini" mawar pamit kedalam.

Almer?

"Berarti waktu dirumah sakit. almer pamit itu untuk mencari anindy?" lirih kinan. lalu seseorang menepuk pundak kinan. membuat kinan menoleh

"Almer?"

"Kenapa bengong? mikirin apa?" tanya almer. kinan hanya menggeleng

"Ayo" almer menarik tangan kinan menuju taman belakang rumah faiz.

"Kenapa kesini?" tanya kinan.

"Mmm..." Almer mengeluarkan seikat bunga dari belakang tubuhnya. Lalu memberikannya pada kinan. kinan menerima lalu tersenyum "Makasih"

almer memegang tangan kinan lalu menggenggam erat, duduk menghadap kinan.

"Aku bahkan gak tau gimana caranya ungkapin dengan romantis. tapi jujur ini dari hati paling dalam." jelas almer.

"Will you be my girlfriend,again?" almer jongkok didepan kinan. kinan merasa matanya memanas. ditaruhnya seikat bunga disampingnya. lalu membantu almer agar bangkit dan memeluknya erat.

"Kamu tau apa isi hati aku, dengan kamu tidak mengatakan itupun aku akan jawab iya untuk kamu" ucap kinan di dalam pelukan almer. almer memeluk kinan tak kalah eratnya. senyumnya tak akan pernah pudar dari malam ini hingga nanti.

Ting ting!

Kinan dan almer melepas pelukannya dan menoleh.
"Tuh kan kamu sih yang, udah aku bilang gak usah bawa sendok segala. kan ketauan" sewot mely pada pian.

"salah siapa. aku mau makan kamu malah nyuruh kesini." balas pian.

"kok kamu malah nyalahin aku si?" sewot mely pada pian. mereka bangkit.

"Ya bukan gitu maksud aku yang" lerai pian

"Udah ya. Aku marah sama kamu" ucap mely lalu pergi.

"Aduuh serba salah mulu" pian menggaruk tengkuknya lalu menusul mely "Yang maaf" teriaknya.

almer dan kinan hanya tertawa, melihat kelakuan sahabatnya itu.

Olif dan juna pov

"Haloo olif" sapa juna hangat.

"Kenapa?" tanya olif.

"Kok gitu sih"

"to the point aja juna"

Kinanty [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang