KAMBEKKKKKK GAYS
AWAS TYPO!
------------------------------------------------------------
Ujian nasional yang diikuti tasya berjalan lancar , hari ini hari dimana dia mendapat pengumuman ke lulusan .
Belajar siang-malam dan belajar di hari libur disaat yang lain bersantai tidak sia sia tasya lakukan. Ia mendapat undangan masuk kuliah, seharusnya jika ia belum menikah ia akan memilih kuliah di kota jogja .
Tapi jika melihat kondisi sekarang mau apa lagi? Status sudah menjadi istri , sekolah dan les tambahan pun dibiayai oleh rilga, suaminya. Masa iya dia lepas tanggung jawab?
Setelah menikah, kedua orang tua tasya lepas tanggung jawab , mereka menyerahkan tasya sepenuhnya kepada rilga.
"Sya sekarang tinggal nunggu pengumuman kelulusan aja kan? Kamu di sekolahnya jangan lama-lama , kalo udah selesai cepet pulang." Ucap rilga , yang memang akhir-akhir ini lebih posesif dari biasanya.
"Iyah ka , tasya langsung pulang kok" sahut tasya , yang sedang memakai sepatu sekolahnya.
"Yuk berangkat udah jam 10" lanjutnya, sambil melirik jam di pergelangan tangannya.
"Iyah ayo, tadi kamu udah sarapan kan?" Ucap rilga, berjalan mengikuti tasya menuruni tangga.
"Udah , tasya udah sarapan. Kan tadi makannya juga bareng ka" sahut tasya kesal.
"Iyah hehe aku lupa"
"Dasar, udah tua sih" umpat tasya yang masih terdengar rilga dibelakangnya .
"Tua tua gini juga suami kamu, jangan suka mengumpat aku gasuka dengernya " ceramah rilga yang terbilang serius, saat mereka sudah di bawah tangga.
"Iyah maap" jawab tasya pelan.
"Jangan gitu lagi , anak gadis ga boleh ngomong kasar"ucap rilga sambil menunduk melihat wajah tasya .
"Oh masih gadis toh.....katanya mau bikinin aku ponakan tapi gerbangnya aja belom dibuka" sahut rika dari arah dapur , yang mendengarkan obrolan rilga sedari tadi.
"Dekk.."geram rilga mempelototi rika yang sedang tersenyum mengejek ke arahnya.
"Apa , katanya kaka pengen cepet gendong bayi kan ka?" Jawab tasya sedikit kencang agar terdengar tasya.
"Iya....."jawab rilga pelan , yang masih terdengar jelas oleh tasya di depannya.
"Engga apa sih dek , udah sana urusin ponakan aku jangan ditinggalin . Sekarang kan dia udah aktif banget" lanjut rilga mengalihkan pembicaraan.
"Iyah iyah...."jawab rika lunglai , dan pergi dari sana .
"Ayo sya berangkat" ajaknya dan menarik tangan tasya keluar.
Di dalam perjalanan tidak ada yang membuka obrolan , rilga yang fokus menyetir dan tasya yang sedang memikirkan jawaban rilga tadi.
Apa sebegitu ingin nya rilga dengan bayi? Tasya sadar , rilga bukan lagi remaja seperti dirinya. Rilga bahkan sudah pantas menjadi seorang ayah. Apakah ia harus memberikan dirinya kepada rilga? Ah memusingkan . Dia saja baru lulus SMA dan sudah dihadapkan masalah lagi, biar nanti saja ditanyakan pada rilga, pikirnya.
"Sya hey , jangan melamun. Tuh udah sampai cepet masuk sana"titah rilga.
"Iyah ka..."tasya segera membuka pintu mobil, namun. Saat dirinya akan keluar tasya malah ditarik lagi oleh rilga.
"Salaman dulu sama mas , biasain"ucap rilga sambil mengarahkan tangan kanannya yang langsung disambut tasya.
"Mas..?"tanya tasya.
"Iya sekarang panggilannya mas jangan kaka lagi, aku berasa kaya kaka kamu . Gapapa kan? Kamu juga udah lulus sekolahnya." Sahut rilga.
"Iyah terserah kaka aj......"
"........mas"koreksi rilga.
"Iya terserah mas aja , udah yah tasya masuk dulu"
"Iyah, awas jangan kemana mana langsung pulang. Mas tunggu dirumah loh."peringatnya kepada tasya.
"Iyah mas ...... Asssalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Setelahnya rilga langsung melesat pulang , ini kan hari sabtu jadi dia tidak pergi ngantor.
--------------------------------
Pengumuman kelulusan sudah diumumkan , tasya lulus dengan nilai memuaskan. Hari ini memang ditunggu tunggu untuk anak angkatannya , tapi hari ini juga yang membuat mereka tidak rela. Harus berpisah jauh dan mengejar masa depan mereka.
Sebagian teman teman nya sudah mendaftar di univ luar kota , frekuensi bertemu mereka pun semakin menipis.
Jika yang lain sedang bahagia dengan kelulusannya , berbeda dengan tasya yang masih memikirkan persoalan tadi pagi.
Apakah dia sudah keterlaluan kepada suaminya? Padahal rilga hanya ingin memiliki anak tapi dia belum memberikannya . Sedangkan rilga sudah banyak membantu hidupnya selama ini , belum lagi biaya kuliah yang akan rilga keluarkan untuknya tidak sedikit.
Sebaiknya dia cepat cepat pulang dan membicarakannya dengan rilga.
Hay hay ada yang kangen gak sama cerita ini? Vote dan comment dong aku pengen tau reaksi kalian , apakah ada yang masih minat untuk membacanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Merried
Romancesiapa yang tidak kaget. diusianya yang masih muda bahkan masih duduk di bangku SMA. statusnya sekarang sudah menjadi istri dari seorang Rilga.