Kemarau panjang tak hanya bagi negeriku
Juga batinkuKekeringan yang melahirkan pasrah
Seiring hati yang merindukan tetesan cintaAku kehausan, tersiksa hingga bibirku mengelupas, hatiku menagis merindukan kesejukan dari kasihmu
Kau pernah mengajakku berendam pada telaga biru nan sejuk,
Sejak itu aku lupa akan gerahKita berteduh dan terpayungi oleh cinta
Sejak itu aku lupa akan piluKau memilih berjalan sendiri
Dan kini kutemukan air mataKau tak lagi menjadi payung dan telaga
Dan kini kutemukan kanal penuh tangis dan kehampaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buah Kasih Dalam Renungan Senja
PoesíaSetiap jejak langkah adalah pelajaran, semua kenangan(baik-buruk) akan berguna pada waktunya, untuk itu abadikan-lah dan simpan baik-baik agar mudah ditemukan saat dibutuhkan.