"Kaa-chan, Tou-chan, Hi.. Hinata pergi du.. dulu." ucap Hinata yang telah mengunakan seragam sekolah, pelengkapan sekolah plus bentou yang sudah yang berada di dalam tasnya.
"Iya, hati hati ya sayang." ucap Hikari mendekat ke Hinata dan mencium kening yang tertutup oleh poni rata yang tebal.
"Mau tou-chan antar?" tanya Hiashi.
"Ngg.. Nggak usah Tou-chan, Hi.. Hinata naik bi.. bis saja." tolak Hinata sambil mengibas ngibaskan tangannya.
"Ya sudah, hati-hati ya sayang." ucap Hiashi melakukan hal yang sama seperti Hikari, mencium kening Hinata.
Hinata pun melangkah keluar rumah menuju helte bis terdekat. Sasuke yang ngelihat Hinata yang ingin berangkat sekolah memandang aneh Hinata. Masa' ia sih ada orang berangkat jam enam pagi.
Ngapai sih tuh bocah berangkat pagi pagi? Apa jangan jangan.... Tunggu dulu, apa yang aku pikirkan, apa peduliku.
Sasuke hanya menggelengkan kepalanya saat menyadari batin gilanya itu.
Hinata yang emang gak pedulian sama sekitarnya hanya jalan sambil menunduk. Di halte bis, dia langsung di sambut oleh bis yang emang searah dengan sekolahnya. langsung saja di naikinya.
Di sana, di dalam bis, ada seorang yang mirip dengannya. Ya sama nerd. Menggunakan kaca mata tebal, baju ke dodoran yang sama seperti baju sekolahnya, buku yang tebal di pegangnya, dan rambutnya di cepol dua.
Si.. Siapa dia? A.. Aku ng.. Nggak pernah ng.. Ngelihatnya, dar.. dari bajunya kan sama se.. seperti sekolah ku. Mu.. Mungkin anak ba.. Baru.
Merasa di lihatin, dia pun menoleh kearah yang memandangnya. Di sana, dia seperti melihat refileksi dirinya sendiri.
"A'.. Ah." pekik mereka barengan karena saling pendang memandang.
"Ano, apa kamu sekolah di Konoha's Japanse?" tanya Tenten.
"I.. Iya." jawab Hinata gagap.
"Ara.. Jangan gugup gitu. Aku enggak ngegigit kok." ucap Tenten tersenyum.
"Sa.. Saya eng.. enggak gugup. E.. Emang ga... gaya bicara sa.. Saya be.. begitu." ucap Hinata.
"Oke oke, perkenalkan nama aku Tenten. Aku anak pindahan dari China. Salam kenal." ucap Tenten mengulurkan tangannya.
"Hyuuga Hi.. Hinata. Ano.. Ka.. Kamu kok bisa bahasa jepang?" tanya Hinata sambil menjabat uluran tangan Tenten.
"Hahaha.. Aku sebelum pindah sekolah les privat khusus bahasa jepang." ucap Tenten tertawa garing sambil menggaruk kepalanya yang gak gatal.
"O.. Oh." Tanggap Hinata.
Setelah itu tidak ada lagi percakapan di antara mereka berdua. Hanya ada suara bising dari orang orang dan kendaraan.
"Halte 07." ucap di kernet di ikuti berhentinya bus itu.
Halte 07 adalah halte yang paling dekat dengan sekolahnya. Sangkin dekatnya, saat di halte 07, langsung di sambut oleh halaman luas sekolahnya.
"A.. Ano, mau ba.. Bareng?" tanya Hinata pada Tenten.
"Baiklah." ucap Tenten.
Setelah membayar pada kernet. Mereka pun turun dan langsung memasuki sekolah tanpa bicara apapun. Saat memasuki koridor sekolah, mereka langsung di sambut oleh tatapan terkejut seluruh siswa/i Konoha's Japanse Dan Banyak bisik bisik dari siswi tukang nge-ghiba.
'Stt itu ya orangnya?'
'Kok gak kayak yang gue pikirkan sih?'
'Harusnya bad girl seperti dia itu bertato, bertindik. bukan nerd kaya si cupu Hyuuga kw! Beda banget sih sama yang terlintas di kepala gue.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Nerd
FanficDibalik kaca mata tebal yang membuat'nya' menjadi nerd-able, tersimpan 1001 kecantikan luar dalam. ◾---------------------------------------◾ Revisi setelah update.