35

3K 107 0
                                    

Tiba saat hari pengumuman, Semua siswa menunggu ancang ancang oleh nilai. Antara melanjutkan atau tidak.

Madding, penuh dengan siswa garuda. Kinan almer dan lainnya menunggu, ingin sekali Mereka menyerobot kerumunan. tapi terlalu banyak.

"Lulus gak ya lulus gak ya" guman kinan sambil menggigit kuku nya. Almer melihat kinan gelisah langsung menghampiri dan meraih tangan kinan.

"Kamu pasti lulus" kinan menatap almer gelisah.

"setelah ini kamu mau lanjut kemana?" tanya kinan. almer menatap kinan sejenak lalu mengalihkan pandangan.

"Al?" panggil kinan. Almer menoleh.

"Prancis" Lirih almer tanpa menatap kinan.

"Ha.ha kita Ldr dong ya" kekeh kinan dengan mata yang sudah memerah.

"Aku kesana juga mau lanjutin pendidikan sama perusahaan papa. Dan juga masa depan kita nanti" almer memegang kedua pundak kinan dan meyakinkan kinan.

"A-aku takut" lirih kinan akhirnya menunduk dan menangis.

"Gak ada yang perlu kamu takutkan Lia, Aku disana hanya menempuh pendidikan lagi" Yakin Almer.

"Aku takut kamu kepincut sama cewek cewek disana" kinan mengerutkan bibirnya. jujur! almer gemas sekarang. Almer menyentil bibir merah kinan.

"Jangan berfikiran negative lia, Percaya sama aku. Aku cuman sayang sama kamu. Gak ada yang lain" Kinan mengerutkan dahinya percaya dan tidak.

"Aku berharap semua ucapanmu benar. Tidak omong kosong saja. tenang,aku percaya sama kamu" kinan tersenyum. Almer lega dan menarik kinan agar kepelukannya.

"Woy! Liat tu mading! jangan pelukan mulu! malu sama yang jomblo" teriak damar.

"lo nyindir siapa mar? diri lo atau orang lain?" ucap faiz. damar menggaruk tengkuknya dan menampakkan gigi putihnya

Sudah tidak ramai seperti tadi. Almer Faiz damar dan juna mencoba menengok hasil ujian dan

Mereka lulus!

"YEEEEEE!!" teriak pita kinan mely feby dan olif sambil pelukan.

"Gue gak dipeluk nih" ucap damar disamping Olif, olif refleks langsung memeluk juna. "gue seneng gue lulus!" teriak olif

Senengnyaaa

Batin juna dengan hati berseri seri.
"Aseek. Dapet pelukan." goda Faiz. Olif yang menyadari itu langsung melepas pelukannya dan menunjukan senyum kakunya.

"lo gak mau peluk gue gitu?" cibir Damar pada feby. feby hanya memutar bola matanya malas.
"Ogah!"

Damar menarik lengah feby tiba tiba, membuat feby kaget "Lo ngapain sih! malu diliat orang!" feby mulai meronta ingin melepaskan cekalan Damar. Mereka sampai di tengah lapang.

"Ngapain sih!" sewot Feby.

"Jujur gue udah lama pingin ngomong sama lo. tapi gue pengecut gak berani ngomong depan lo."

"Lo emang pengecut" potong feby

"Denger dulu elah"

"Apaan dah. to the point dong mar. gye malu ih!" feby yang mulai risih dengan tatapan orang orang.

"AYO MAR SIKAT TERUS! JANGAN SAMPE LOLOS! MALU TUH SAMA BURUNG KALO LO GAGAL!" teriak Juna langsung mendapat jitakan olif
"Adaw! sakit"

"Berisik!" tukas olif. juna langsung diam

"sebenernya udah lama. waktu pertama kali gue ketemu sama lo. sebenernya--"

feby menatap lekat pria yang didepannya itu

Kinanty [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang