Anselmus adalah seorang teolog dan filsuf yang hidup pada abad Pertengahan. Ia adalah seorang yang sangat terkemuka di antara pemikir-pemikir Skolastik. Anselmus dilahirkan pada tahun di Aosta, Italia. Ayahnya adalah seorang bangsawan di Italia yang bernama Gundulph dan ibunya bernama Ermenberga.
Anselmus adalah salah seorang "terpelajar", seorang ahli Kristen yang mencoba memasukkan logika dalam pelayanan iman. Meskipun Anselmus mengetahui dengan baik, tetapi ia ingin menguji kekuatan logika manusia dalam upayanya membuktikan doktrinnya. Namun selalu imanlah yang mendasari semua itu. Dalam karyanya Proslogion, yang pada awalnya berjudul (Fides Quaerens Intellectum), Anselmus berpegang pada motto yang juga dipegang Agustinus, "Saya percaya agar dapat mengerti." Yang ia maksudkan dengan pernyataan itu adalah bahwa tanpa wahyu, tidak ada kebenaran karena itu mereka yang mencari kebenaran harus beriman dahulu pada wahyu tersebut. Ia mengemukakan argumentasi ontologi (informasi yang dapat mengarah ke penemuan sesuatu yang penting) untuk percaya kepada Allah. Singkatnya, ia menyatakan bahwa rasio manusia membutuhkan ide mengenai suatu Pribadi yang sempurna (Allah), oleh sebab itu Pribadi tersebut harus ada. Ide ini telah menawan hati banyak filsuf dan teolog sepanjang masa.
Anselmus menulis beberapa karya yang penting baik dalam bidang teologia maupun dalam bidang filsafat. Karya teologinya yang terpenting adalah "Monologion". Dalam bukunya ini Anselmus memberikan bukti-bukti tentang adanya Allah dengan tiga cara, sebagai berikut:
Yang baik secara relatif mengandaikan adanya yang baik secara mutlak. Yang baik secara mutlak itu disebut Allah.Fakta bahwa semua hal berada dalam hal yang sama dan karena itu harus ada sesuatu penyebab mulai dari segala yang ada ini. Penyebab itu disebut Allah.Fakta adanya berbagai tingkat kesempurnaan. Hal itu mengandaikan adanya kesempurnaan yang mutlak yang disebut Allah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Philosophy's World
AcakWhat is philosophy ? *Referensi di atas berasal dari buku dan internet !