Part 4

16.5K 564 18
                                    

Huruf miring bisa jadi Flashback atau ngomong dalam hati. TYPO BERTEBARAN HARAP ABAIKAN SAJA.

Happy Reading!!

WARNING Rate 18+/21+ (terserahlah)

**

Minho memandang rumah sederhana yang ada di depannya saat ini dengan tatapan sendu lalu pandangannya terarah pada seorang wanita paruh baya yang sibuk menjemuri pakaiannya. Ia menebak-nebak jika wanita paruh baya itu yang sedang ia cari saat ini karena wajahnya sudah tidak muda itu mengingatkannya pada seseorang yang ia kenal baru-baru ini.

“ekhm.. selamat siang..” wanita paruh baya itu menghentikan sejenak kegiatannya untuk menatap pria dengan pakaian rapih dan mewah dihadapannya itu. Ia takut melihat Minho yang berpenampilan mewah dan mengira-ngira kalau Minho akan membuat hidupnya berantakan.
“y-ya.. selamat siang..”
“em, apakah benar ini rumah Shin Jaera?” wanita itu terlihat terkejut seraya memandang ke rumahnya seakan khawatir tentang sesuatu yang buruk. Melihat itu Minho segera menjelaskan kedatangannya.
“saya adalah sekertaris bos Jaera, emm.. saya di sini untuk melihat keadaannya atas perintah Cho sajangnim” nyonya Shin bernafas lega karena dia berpikir Jaera memiliki masalah dengan orang kaya.
“ah, iya. Jaera sedang sakit. Tubuhnya benar-benar lemah dan dipenuhi lembam makanya saya memaksanya untuk izin hari ini” Minho miris mendengar keadaan Jaera, sudah pasti keadaan gadis itu parah karena Kyuhyun selalu menyiksanya. Dan yang dikatakannya itu benar, Kyuhyun memang menyuruhnya datang mengecek keadaan Jaera setelah mendapat laporan tentang Jaera dan mantan kekasih Kyuhyun bernama Oh Jihan dari orang kepercayaannya.
“kalau begitu biarkan saya membawanya ke rumah sakit..”
“ah benarkah? Sebenarnya tidak perlu sampai ke rumah sakit_”
“tetap saja!!” Minho menutup mulutnya ketika tanpa sadar meninggikan suaranya dan mengejutkan nyonya Shin.
“maafkan saya, tapi jika dibiarkan lukanya akan semakin serius..”

@at hospital.

Jaera perlahan membuka matanya saat penciumannya menangkap bau obat di sekitarnya. Ketika membuka mata yang dilihatnya langit-langit atapnya berwarna putih serta ruangan berwarna putih juga. Ia gerakkan tangannya menyentuh dahinya dan saat itu terlihat infus menempel di tangannya.

“dimana ini?” Jaera mencoba bangun dari rebahannya namun, suara yang begitu dikenalnya terdengar yang sentak membuat tubuhnya menegang.
“jangan bergerak terlalu banyak.. kau masih sakit”

Cho Kyuhyun. Pria itu berdiri dari duduknya di sofa mendekati ranjang rawat Jaera. Hanya ada mereka di sana, sebelumnya Minho juga ibu Jaera ada hanya saja Minho sedang mengajak ibu Jaera makan siang bertepatan saat itu Kyuhyun datang.

“s-sajangnim.. anda..”
“maafkan aku”

Jaera membulatkan matanya ketika Kyuhyun membungkukkan tubuhnya seraya meminta maaf padanya. Apa yang terjadi? Dia pikir Kyuhyun akan kembali memarahinya dan memukulnya, tapi kenapa…?

“sebelum aku menceritakan semuanya, aku ingin kau menceritakan dulu yang sebenarnya terjadi malam itu. Apa benar kekasihku menyuruhmu menggodaku?”

Deg.

Kenapa masalah ini lagi? Apa dia berbuat masalah lainnya setelah memberitahukan hal itu pada Kyuhyun? Tapi, dia hanya mengatakannya dengan jujur sekaligus agar Kyuhyun tidak menyiksanya terus menerus.

“Jaera-shi..”
“ah, itu… iya.. aku-aku jujur, sajangnim… kekasih anda yang menyuruhku melakukan itu dan.. dan saat itu aku sangat membutuhkan uang untuk biaya operasa ommaku. Ia menawariku bantuan tapi, aku harus menggodamu seakan kau berselingkuh darinya dan dia akan datang berpura-pura terkejut” Jaera melihat tangan Kyuhyun menepal sangat kuat itu membuatnya takut. Apa dia salah bicara lagi? Menyadari ketakutan Jaera, Kyuhyun kini menggenggam tangan Jaera lembut.
“lanjutkan, aku tidak akan menyakitimu lagi”
“b-benarkah?” Kyuhyun mengangguk.
“kenapa?” Kyuhyun menunduk sejenak memandangi luka di lengan Jaera yang merupakan ulahnya selama ini menyiksa Jaera.
“karena aku sudah mengetahui semuanya, aku menyelidiki semuanya dan tahu bahwa Jihan, kekasihku itu.. dia hanya ingin berusaha menjatuhkanku dari posisiku saat ini dan menguntungkan selingkuhannya yang merupakan musuh besarku. Dia menuduhku selingkuh yang kenyataannya justru dialah yang berselingkuh dariku. Aku sangat mencintainya selama ini, dengan tulus. Tapi, dia justru memperlakukanku seperti ini. Dan karena keegoisannya kau harus mendapatkan imbasnya. Aku memperlakukanmu dengan buruk, menjadikanmu budak sexku, dan menyakitimu sampai seperti ini. Aku dibuat buta karena berita itu dan kegagalan pertunanganku. Tanpa menyelidiki lebih lanjut, aku melihatmu berdiri di depanku di kantor saat itu. Aku bahkan tidak meminta maaf padamu karena malam itu aku telah… merengut keperawananmu dan saat itu aku justru kembali memperkosamu dengan kasar. Maafkan aku, Shin Jaera-shi. Aku siap menerima hukuman darimu. Apapun itu”

Love or SexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang