Mendengar cerita Hyun tentang bagaimana ia ditolak Yura ketiga kalinya membuat L tertawa terpingkal-pingkal.
L benar-benar tak habis pikir dengan wanita itu. Selama ini ia tak pernah menemukan wanita satupun yang melarikan diri dari perangkap pesona Hyun. Mereka biasanya berangsur-angsur mendekati umpan, pun jika mereka sudah tau bagaimana caranya melepaskan diri, mereka tak kunjung kabur meski mereka sadar bahwa kini mereka tengah menginjak sebuah jebakan. Hingga pada akhirnya Hyun lah yang harus membuang mereka.
Seperti tikus dalam perangkap.
"Yak!! Menurutmu ini lucu? Kau sesuka itu ya melihatku menderita?" Protes Hyun dengan wajahnya yang datar.
"Bukan! Bukan begitu, Hyungku yang tampan! Aku masih heran saja, bagaimana bisa ada wanita yang sampai tiga kali menolakmu--pertama, saat dia kabur darimu 6 bulan yang lalu, padahal dia sudah sempat menyentuhmu, harusnya dia sudah terperangkap karena kalian sudah 'setengah jalan'. Kedua, saat kau menyatakan cintamu, dengan tanpa hati dia malah tertawa. Hhah! Kau tau apa yang paling membuat pria merasa gemetaran saat menembak seorang wanita? Ya itu, karena takut ditolak dan ditertawakan, padahal kemungkinan ditertawakan oleh si wanita hanyalah 1%... dan selamat, kau mendapatkan kesempatan 1% itu--aduh!!" Ucapan L terhenti kala Hyun memukul kepalanya dengan remote AC.
"Puas sekali kau menghinaku, L-ssi!" Kini tatapan Hyun berubah seram, sampai membuat L sedikit meringkuk di tempat ia duduk.
"Tunggu dulu, Hyung... biarkan aku menyelesaikan perkataanku! Kalau tidak, aku akan tertawa seumur hidup nih!" Pungkas L sambil cekikikan. "Sungguh, yang ketiga ini, bukan Yura yang membuatku tertawa, tapi kau, Hyung!"
"Kok aku lagi?" Tukas Hyun tak terima.
"Alih-alih melamar, kau malah langsung mengatakan hal sefrontal itu... 'maukah kau melahirkan anakku'? Hahahaha!!! Setampan apapun dirimu, wanita mana yang mau dimanfaatkan sampai sejauh itu?" Kau tau kan betapa beresikonya hamil dan melahirkan... Pantas saja Yura langsung menampar kedua pipimu!" Lanjut L seraya meledakkan tawanya lagi.
"Lalu aku harus bagaimana? Kau tau gara-gara dia lidahku jadi mati rasa pada wanita lain! Dia harus melahirkan anakku secepatnya!" Pungkas Hyun.
"Wah... walaupun kau seorang womanizer, kau benar-benar tak mengerti apapun tentang wanita rupanya!" L menggelengkan kepalanya, "Pantas saja ayah ibumu mengirimmu ke jurusan psikologi..."
"Memangnya tau apa kau soal wanita! Kan kau juga jomblo dari lahir--"
"Yaaakkkk jangan katakan hal menyakitkan seperti itu! Stooooppp!" Cekal L buru-buru, sebelum ia 'baper'. "Kalau kau menginginkan seorang anak dari Yura, maka kau harus menikahinya terlebih dahulu..."
"Tapi aku tidak mau menikah!" Timpal Hyun.
"Ya kalau begitu jangan harap Yura mau menuruti kemauanmu!"
"Sebenarnya... aku hanya takut... Yura menolakku lagi. Aku menembak saja dia langsung menertawakanku, bagaimana jadinya jika aku melamar? Aku bahkan tak sanggup membayangkan aku akan ditolak sebanyak empat kali oleh satu wanita--"
"Siapa yang ditolak sebanyak empat kali?" Jayden, ayah L, yang baru saja datang secara tiba-tiba menginterupsi pembicaraan, "Kaukah, L? Uwah... Bagaimana bisa kau ditolak sebanyak itu, oleh satu wanita? Hahahaha!!! Memalukan sekali!! Bolehkah appa tertawa sampai kau wisuda? Hahahaha!!! Kau sih... harusnya belajar dulu pada Hyun bagaimana cara mendapatkan hati seorang wanita--" Dan seketika ucapannya terhenti di saat Hyun dan L menatapinya dengan sebuah lirikan kesal. "Apa aku... salah bicara?"
"Baguslah kalau tau..." Balas L datar.
"Yang mana yang salah?" Tanya J lagi memastikan. Tiba-tiba saja ia merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped by A Cold Pervert
Romancecerita ini merupakan sequel dari BASTARD ON MY LIPS. *Tapi gapapa sih kalo mau langsung baca ini tanpa baca BOML terlebih dahulu ?* cerita ini mungkin hanya sesuai untuk dibaca oleh usia 15 tahun ke atas.