Winter Scars : Bagian Duapuluh Dua

312 39 20
                                    

Winter Scars

Bagian Duapuluh Dua

+++

Semuanya semakin terasa aneh, bagi Alluna.

Sudah tiga hari berlalu, Taehyung bahkan tidak lagi menghubunginya tiap malam, lelaki itu bahkan tidak mengangkat panggilan dari Alluna. Entah apa yang terjadi, apa Taehyung....

menemukan wanita lain?

Ah, rasanya sangat mustahil. Ia tahu Taehyung tidak akan seperti itu.

Sayangnya, karena perkuliahan yang mulai padat beberapa hari kemarin, ia tidak bisa untuk sekedar menghampiri tempat kerja Taehyung.

Bertanya pada Jimin? Oh, lelaki itu baru saja sampai di Seoul dua hari yang lalu, saat Alluna menanyakan tentang Taehyung, ia menjawab bahwa ia belum sempat bertemu dengan Taehyung karena masih sibuk dengan pekerjaannya.

Dunia kerja cukup sibuk rupanya.

Dan disinilah Alluna, ia baru saja turun dari Taxi dan berada di depan apartment Taehyung dan Jimin. Ia sudah tidak tahan lagi, ia begitu penasaran dan sekaligus merindukan Taehyung.

Alluna berjalan cepat menuju ruang apartment Taehyung, saat sampai disana ia pun berkali-kali menekan tombol interkom tersebut.

"Taehyung-ssi, ada apa dengamu?" Lirih Alluna, sebelah tangannya ia gunakan untuk memegang ponselnya, menghubungi Taehyung namun nihil.

"Ayolah.." Nada suara Alluna terdengar memohon dan frustasi, ia beralih menelpon Jimin yang juga nihil.

"Ah,  Aku ingin menangis rasanya..." Alluna menghentak-hentakkan kakinya, mengusap wajahnya dengan kasar lalu menyandarkan punggungnya pada pintu apartment Taehyung.

Ia tidak bisa diperlakukan seperti ini. Padahal, baru saja ia dan Taehyung menghabiskan waktu dengan hal-hal yang sangat manis waktu itu.

"Ahhh, Aku benar-benar ingin menangis sekarang.." Alluna mengipas-ngipaskan tangannya didepan wajahnya, matanya sudah memanas dan ia benar - benar bingung saat ini.

Tapi, perasaannya mengatakan bahwa Taehyung sedang menyembunyikan sesuatu yang berat saat ini.

"A-astaga, Taehyung-ssi.." Pekik Alluna. Begitu ia mendengar derap langkah yang mendekat, ia memalingkan wajahnya dan melihat sosok Jimin dan Taehyung yang baru saja keluar dari lift.

Ia membekap mulut dengan kedua tangannya, mendekat ke dua sosok tersebut dengan kaki yang bergetar. Matanya menangkap sosok Jimin yang kepayahan membopong Taehyung yang lebih tinggi darinya, disebelahnya Taehyung berjalan dengan terseok-seok, bahkan terlihat tidak dapat menggerakkan kakinya.

"Jimin Oppa, apa yang terjadi?" Tanya Alluna, ia kebingungan untuk sekedar membantu Park Jimin. Namun, begitu mendekat ia mencium bau alkohol yang sangat kuat dari tubuh Taehyung. Lelaki itu tidak terlihat baik-baik saja, beberapa bagian wajahnya terlihat lebam dan kedua sudut bibirnya mengeluarkan darah.

"A-astaga." Alluna kini membantu Jimin untuk membopong tubuh Taehyung ketika lelaki itu terkulai lemas, matanya separoh terbuka dan ia meracau terus-menerus.

"Anna..Anna..tidak..dia..tidak..a-ayahku..b-bukan, hahaha b-bukan.."

Alluna menggeleng lemah, Jimin disampingnya terlihat lebih khawatir. Dengan susah payah, akhirnya mereka berhasil membawa tubuh sempoyongan Taehyung kedalam apartment.

"Taehyung-ah, Kau mendengarkanku?" Tanya Jimin, ia terdengar sangat panik sementara kini air mata Alluna sudah menetes satu persatu.

"Dia tidak pernah mabuk sekalipun, Anna-ya.." Jimin mengadu dengan frustasi.

Winter Scars [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang