Pak guru Kim

40 5 0
                                    

Lee Jeno, bocah menjengkelkan dari kelas 2-1 SOPA, banyak sekali siswi yang tergila-gila dengannya hingga tidak jarang siswa lain memberinya tatapan kesal. Jika seseorang bertanya kenapa? Jawabannya mudah.

Mereka hanya harus melihat Lee Jeno dengan mata kepala mereka sendiri, mulai dari wajahnya yang memiliki shape seperti foreigner, hidung mancung bagai gunung, mata besar bersinar yang secara misterius bisa hilang jika tersenyum, badan atletik tegap. Lee Jeno bisa di identifikasikan sebagai lukisan puluhan abad yang hanya bisa ditemui di musium; versi dunia nyata.

Tapi siapa sangka, Lee Jeno siswa kelas 2-1 jurusan music pemain utama club basket SOPA sangat-sangat sangat buruk dalam bahasa inggris. Y/n mendengus pelan, bocah tengik yang di agung-agung kan siswi satu sekolah tanpa ragu itu duduk tegang di hadapannya. Jari-jari panjang besarnya hasil latihan basket tiap hari hampir menutupi keseluruhan ballpoint biru yang di genggamnya.

Bahu lebar bak pasific terlihat kaku minta ampun. Y/n membalikan lembar novel yang mulai ia baca saat dia memberi lembar tugas ke Jeno setengah jam yang lalu. Matanya melirik sesekali untuk memastikan jika Jeno masih mengerjakan soal-soal yang di buatnya. Lirikan Jeno yang absurd dari posisi terbungkuk membuatnya sadar kalau Y/n menatap terlalu lama.

Y/n menaikkan alis ke Jeno, "Apa kamu mau aku pindah tempat duduk?" tanyanya. Mata Jeno hampir mendelik keluar seperti baru saja ketahuan melakukan hal bodoh, lucu sekali Y/n hampir tertawa lepas, tapi dia berhasil menahan ombak tawa dengan menggigit bagian dalam pipinya sebelum mereka bisa diusir dari perpustakaan karena bikin ribut. Untuk seseorang yang punya ego super gede sampe langit Lee Jeno tidak ada bedanya dibanginkan murid-murid lain yang juga terpaksa ditutor oleh Y/n courtesy oleh guru bahasa inggris pak guru Kim.

"Hng? Apa?" Jeno bertanya balik dengan bodoh seperti anak hilang. Imut

"Ku tanya. Apa kamu mau aku pindah tempat duduk atau tidak."

"Tidak? Buat apa kamu pindah? Intinya sama saja, terjebak di perpus dengan mu" dengus Jeno, terdengar ketus tapi Y/n tidak melewatkan suaranya yang bergetar hampir pecah.

"Baiklah jika itu mau mu. Bisakah kamu selesaikan soalnya dengan cepat? Aku perlu pergi lebih awal hari ini."

"Memang siswi seperti mu mau kemana? Ikut fanclub merangkai bunga?" Ini dia si Jeno yang mengesalkan muncul, hilang sudah image angelic beberapa saat yang lalu masih ada. Ini juga alasan kenapa Y/n tidak pernah dan tidak akan melihat Jeno sebagai anak cowo terbaik dan tertampan disekolah.

Cih baik apanya

Y/n memutar bola matanya, sabar ini cobaan bocah ini bukan siapa-siapa jangan dihiraukan. "Tidak. Hanya ada perlu, dan jika memang aku ikut club merangkai bunga memang kamu mau apa? Mengejek ku? Mengejek club tercinta senior Sicheng? Biar kuberi tahu ya jika dia mendengarmu menjelek-jelekan club yang dia sangat sayangi mungkin kupingmu gak bakal selamat." Dengan itu Y/n balik menatap novel ditangannya yang sempat terlupakan.

"Siapa bilang aku bakal menjelekkan club merangkai bunga? Dih jadi anak cewek kau judes sekali ya? Tidak malu bicara dengan anak cowok seperti itu? Apa kata ibumu jika beliau tau?" Y/n langsung bisa merasakan wajah ejekan yang dibuat Jeno padanya walau tidak perlu melihatnya secara langsung. Mengesalkan sekali

Y/n menahan erupsi emosinya, ia menyelipkan pembatas buku disela-sela halaman novel lalu menutupnya. "Terserah, bisakah kamu selesaikan sekarang? Jika tidak bawa pulang saja besok baru berikan padaku." Dengan itu Y/n bangun dari bangkunya membereskan buku-buku kedalam tasnya dengan rapi lalu melihat ke arah Jeno lagi.

"Kenapa menatap ku begitu? Tidak pernah liat manusia bernafas apa?" Gerutu y/n tatapan Jeno membuatnya merasa aneh, dia ini kenapa sih?

"Tidak. Memangnya salah ya melihat ke arah mu?" Lagi-lagi Jeno menyeringai dengan sangat tidak angelic, ingin sekali y/n menampol wajah tampannya agar tidak lagi menyeringai seperti itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Last Glance | Lee Jeno x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang