*****
Sunggyu terbangun saat tubuhnya mulai menggigil. Penghangat ruangan lupa dinyalakan, dan selimut tipis tidak cukup membungkus tubuh polosnya.
Disisinya ada Woohyun dengan mata terpejam. Lengan kekarnya jadi bantal empuk yang menopang kepala Sunggyu. Irama detak jantungnya melantunkan melodi indah ke telinga Sunggyu.
Sunggyu tersenyum saat menyadari posisinya sekarang. Sekilas bayangan tentang kejadian malam tadi melukiskan semburat merah jambu di wajahnya. Tubuh polos tanpa sehelai benang pun jadi bukti nyatanya.
Flashback
"Hyung..."
Woohyun menarik tangan Sunggyu sampai namja itu terjatuh tepat diatas tubuhnya. Woohyun mencengkeram punggung Sunggyu, seolah takut hyungnya itu akan menghilang.
"Woohyun, dadaku sesak..."
Mendengar keluhan itu, Woohyun tersenyum. Dia sedikit membuat jarak dengan Sunggyu hingga kini mata mereka saling mengunci dengan jarak yang sangat tipis. Hembusan napas Sunggyu bahkan membayang di pipinya.
"Apa kita bisa seperti ini selamanya, hyung?"
Sunggyu terlihat ragu, berusaha menghindar dari sorot mata Woohyun yang menuntut jawaban.
"Aku mengerti..." Woohyun mendesah frustasi, dengan setengah sadar dia seolah merasa mampu membaca raut wajah Sunggyu. "Setidaknya biarkan aku, malam ini saja, menganggapmu lebih dari sekedar Hyungku. Boleh kan, Gyu?"
Sunggyu memaki dalam hati. Seandainya bukan seperti sekarang keadaannya, Sunggyu pasti takkan ragu memberikan jawaban pada Woohyun.
Woohyun menangkup wajah Sunggyu, membiarkan tangan besarnya membelai lembut permukaan kulit Sunggyu.
"Jadilah milikku, malam ini saja Gyu."
Sunggyu terbuai, hatinya meleleh, dinding pertahanannya runtuh, mendapati namja yang selama ini mengisi ruang hatinya berada sangat amat dekat, Sunggyu enggan menolak. Kedua lengannya melingkar cantik ke tengkuk Woohyun, jemarinya bermain di sela surai hitam sang pujaan hati.
"Aku milikmu, Hyunie..."
Meskipun samar, Sunggyu yakin bisa merasakan Woohyun tersenyum saat bibir mereka mulai berpagutan mesra dengan saling membelai.
Sunggyu mengaku kalah dan pasrah setelah Woohyun berhasil mendominasi perang dingin dua benda kenyal dalam mulut mereka. Tak ada gunanya juga melawan, toh keduanya sama-sama merasakan nikmat. Sunggyu bahkan sengaja menggigit bibir bawah Woohyun karna gemas.
"Hyunie, baju kita..." Sunggyu berusaha menghentikan ciuman panas mereka, tak sabar dengan langkah berikutnya.
Tapi setelah Woohyun sedikit menjauhkan tubuhnya, dan kedua mata mereka bertemu, dua sejoli itu justru berubah canggung. Woohyun dan Sunggyu mematung. Seakan berusaha menyelami ke dalam diri satu sama lain, mereka tak berkedip sama sekali.
Meski dengan kesadaran yang tersisa setengah, Woohyun mengarahkan tangannya menangkup pipi Sunggyu.
"Aku mencintaimu, hyung."
Sunggyu tak ingin menangis, tapi apa daya, bahagianya meluap setelah mendengar Woohyun mengucapkan satu kalimat itu membuatnya tak mampu membendung air mata. Sunggyu menangis, terisak, kepalanya menunduk.
Apa dia bisa tetap mencintaiku setelah tahu aku adalah hyung yang berusaha dia lupakan?
Siapa yang sebenarnya dia cintai? Apakah aku sebagai Sunggyu atau Kim hyungnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
[DISCONTINUED] Fate On Us
FanfictionMain Cast : Woohyun Sunggyu Genre : Romance, Slight-Angst "Takdir punya cara mainnya sendiri. Kau dan Aku hanya perlu ikuti alurnya." Start post 11.12 RATING : 12nd August #23_Woohyun