Coups Birthday Special: White Vows

4.2K 289 21
                                    

Sebenarnya sudah hampir selesai ulang tahunnya Seungcheol, tapi ya sudahlah. Pitik hanya ingin posting fanfic tentang S.Coups. Rencananya pengen ngepost Egorova hari ini, tapi ingat utang-utang di work sebelah jadi urung.

heheh...

.

.

.

Lahan berumput hijau di pinggir kota baru saja disulap menjadi tempat resepsi yang indah. Ada beberapa meja bundar yang ditata di depan altar dengan taplak putih juga rangkaian bunga lili sebagai pemanis.

Dua insan akan mengikat janji di sana, untuk bersama-sama membesarkan buah hati yang telah lahir hingga ajal menjemput.

Yoon Jeonghan merasa menjadi pria carrier paling bahagia di dunia ini. Ia mendapatkan cinta seorang dominan yang ia kagumi sejak pandangan pertama.

Saat ini ia tengah bersiap di ruang ganti bersama Chungha. Wanita itu mengabaikan shift yang harus diambilnya sejak kemarin— mengambil cuti demi mengurusi pernikahan sahabatnya. Sunwoo sedang bersama ayah Seungcheol sekarang. Jeonghan sempat takut apabila keluarga pria itu menolaknya mentah-mentah. Namun ternyata mereka memberikan respon yang terlampau hangat.

Terlepas dari masa lalunya, juga asal usulnya.

Sebagai seorang rendahan yang diterima secara cuma-cuma, Jeonghan tidak serta merta besar kepala. Ia berusaha membalas budi dengan membantu pekerjaan rumah di sana, memasak sarapan misalnya. Ayah Seungcheol memujinya karena itu, sebuah poin tambah sebagai menantu yang baik.

Calon suaminya sebenarnya telah memberikan pengertian pada seluruh anggota keluarganya sebelum mengajak dirinya menikah untuk yang kedua kalinya. Walaupun pria itu sudah membelikan sebuah rumah bagi mereka bertiga, ia ingin Jeonghan mengenal juga mengenal keluarganya. Berdasarkan pemikiran itu, maka mereka berdua memutuskan untuk pindah ke rumah pribadi setelah melangsungkan pernikahan.

Kembali lagi ke ruang rias, sekarang Chungha tengah menata surai hitam sebahu milik Jeonghan, memberikan hiasan rambut juga veil yang senada dengan tuxedo putih yang dikenakannya.

"Seungcheol akan terpesona begitu kau berjalan ke altar nanti," pujinya sambil mengatupkan kedua tangan di dada.

Jeonghan tersenyum sendiri memperhatikan wajahnya di depan cermin. Bila narsis adalah sifat dasarnya, maka ialah yang akan melontarkan pujian. Seorang pekerja klub malam memang sudah terbiasa berdandan cantik. Tapi karena tujuannya sangat berbeda kali ini, Jeonghan merasa berkali-kali lipat lebih cantik. Ia harus memiliki perasaan itu agar percaya diri untuk berdiri di hadapan Seungcheol dan mengikrarkan janji pernikahannya.

Chungha memberikan buket bunga mawar pada Jeonghan, sekaligus memberikan pria carrier itu sebuah isyarat bahwa pernikahannya akan dimulai tidak lama lagi. Jantungnya mendadak berdebar lebih cepat. Hal ini wajar terjadi pada seseorang yang akan menikah, tapi Jeonghan tidak terbiasa akan hal itu. Banyak hal negatif yang tiba-tiba hinggap di benaknya.

"Sekarang keluarlah dan sambut pria idamanmu," bisik Chungha tak lama kemudian.

Jeonghan beranjak dari kursinya dan berjalan keluar ruang rias. Seseorang sudah menunggunya di depan karpet, Paman Lee pemilik kedai makan di Daegu. Mereka berempat— bersama Bibi Lee, Seokmin, juga Jisoo— ikut diundang ke pesta pernikahan sebagai wali Jeonghan. Pria carrier itu sudah terpisah dari orang tua kandungnya sejak lahir, sulit untuk mencari mereka.

Paman Lee langsung merangkul lengan Jeonghan layaknya anak sendiri. Beliau juga menangis bahagia seakan menjadi seorang ayah yang melepas kepergian anaknya.

[√] After I Let You Go | JeongCheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang