30.

3.1K 168 24
                                    

Hari ini hari dimana tidak akan ada lagi canda tawa, kerusuhan, keramean, kedinginan, kecuekan seorang gadis cantik yang akan pergi meninggalkan orang2 yang menyayanginya, orang2 yang akan selalu merindukannya. Pukul 08:30 WIB, saat ini semua orang tengah mengelilingi sebuah kuburan yang terdapat nama di batu nisannya 'Queen Revanya Antonio binti Lucas Antonio' Meysa masih Setia memeluk batu nisan sang putrinya itu

"Sayaang, kamu kok ninggalin mama secepet ini sih, mama kan gabisa kalo gada kamu sayang" ucap Meysa lembut dengan air mata yang mengalir, sambil meremas tanah yang mengubur tubuh putrinya itu

"Ma.. Kita ikhlasin yaa" ucap Lucas lembut sambil mengusap bahu sang istri

"Sya kita pulang yuk, langit udah mendung" ajak Maminya Arka

"Ngak mbak, aku mau disini temenin Reva" tolak Meysa

"Ma dengerin Papa, Mama mau Reva sedih?" tanya Lucas lembut dan dibalas gelengan oleh Meysa

"Nah, kalo Reva liat mama kaya gini dia pasti sedih ma, dia gabakal tenang kalo mama belum ikhlas" tutur Lucas lembut

"Mama ngerti kan sekarang? Kita pulang yuk" ajak Lucas sambil memegang kedua bahu istrinya

"Sayang mama pulang dulu yaaa, nanti mama kesini lagi, kamu yang tenang yaa mama udah ikhlas kok" ucap Meysa lembut sambil menitikan air mata lalu mencium batu nisan sang Putri

"Zio, Papa, mama, Papi dan Mami Mau pulang. Apa kalian mau bareng sama kita?" tanya Lucas

"Gak Pa kalian duluan aja, kita nanti belakangan" jawab Zio lirih

"Kamu kuat! Jangan lemah! Reva pasti kecewa kalo liat kamu lemah kaya gini" ucap Lucas menyemangati putra sulungnya itu, dan hanya dibalas anggukan lemah oleh Zio lalu setelah itu kedua ortu Zio dan Ortu Arka pulang, Ortu dari sahabat2 Reva dan Zio sudah pulang terlebih dahulu.

Saat ini tinggal Zio dkk dan Laura dkk mines Reva, sedang mengelilingi kuburan gadis tomboy bernama Queen itu.

"Dek! Kok lu jahat sih sama gua? Lo ninggalin gua sendirian di dunia ini? Lo janji gabakal ninggalin gua, tapi apa sekarang lo ingkar janji sama gua" lirih Zio dengan air mata yang mengalir sambil mengusap batu nisan adiknya itu, Laura hanya bisa mengusap bahu Zio, dia juga sama terpuruknya namun dia harus terlihat kuat agar Zio juga kuat, Ana yang lemas dipelukan Dirga, Sella yang masih terlihat tegar namun air matany tidak ada henti2nya mengalir, Fia yang masih menangis memeluk Adara, Dea yang tak kalah lemas dari Ana, dan Naya yang masih berusaha sekuat tenaga untuk tegar sambil memeluk pinggang Arka, Raynand yang hanya bisa diam disebelah kuburan Reva dengan air mata yang mengalir.

"Hei va! Gua harap lo tenang ya! Gua janji, gua bakal selalu sayang sama lo! Inget va biar pun kita udah beda, tapi hati gua masih buat lo, nama lo masih ada di dalam hati gua! Im promise, im always love you baby" lirih Raynand sambil mencium batu nisan Reva

"Kita pulang yuk, langit udah mulai gelap" ajak Arka dan diangguki oleh yang lain

Lalu ke13 remaja itu meninggalkan salah satu bagian dari mereka, salah satu keluarga mereka, sahabat mereka, orang yang mereka sayangi, orang yang selalu ada di hati mereka, orang yang menyinari kehidupan mereka, yang membuat hari2 mereka terasa bahagia.

**************

Okeeeeey gimanaaaa???
Sampeeee sini ajaaa yaaaa ceritaaanyaaaaa!! Huhuhuhuhu:((((
Ditunggu kelanjutan ceritanyaaaaa:)
Jangan lupa baca jugaaaa 'Tunanganku Musuh Bebuyutan ku' okeeeeeee:) udah ready publish kok:)

Jangaaaaan sediiih yaaaa:( maaf kalo ceritanya jelek atau gabagus:(
Soalnya ini cerita pertama author:)

Tetep vote, coment, and follow okeeeey:) baca cerita barunya juga gak kalah seruuuu kok:)

Byeeeeee byeeeeeee!!!!!!!!!

Story Hijab Bad Girl'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang