Suara si putih berbentuk apel yang tak bernyawa itu terus tak henti-hentinya mengganggu Tera. Dengan berat hati Tera pun terpaksa membuka kedua matanya dan perlahan mematikan benda pengganggu itu.
"kau adalah benda pengganggu tidur ku, sudah nyaman aku bermimpi tentang pangeranku, kau malah menghancurkannya. Dasar benda bodoh! Untung aku masih sayang,jadi aku akan terus menyimpanmu." Gumam Tera bermonolog sendiri seperti orang bodoh.
tapi memang agak bodoh sih. hehe
"Tera, cepat bangun! Kakakmu sudah menunggu mu, kamu tak tahu apa? Sekarang hari pertamamu masuk SMA baru mu itu. Kak Jeno sudah seperti singa yang kelaparan, ayolah bunda lelah mendengar celotehan Jeno!." Teriak bunda dari ruang makan.
Tera Leyna Sudrajat, nama yang unik dan juga cantik. Tera merupakan anak pindahan dari kota Bogor, karena ia bosan tinggal bersama neneknya, Tera pun memutuskan untuk tinggal bersama ibunya di kota Jakarta. Tera mempunyai bunda bernama Rinda Antik dan ayah bernama bernama Surya Sudrajat. Tera pun memiliki kakak bernama Jeno Sudrajat yang notabene nya sangat menyebalkan, dan tiada hari tanpa istilah menjadikan Tera babu dalam kamusnya.
Tera bersekolah di Sekolah Menengah Atas Bhakti Harapan di Jakarta dan duduk di bangku kelas11.. Dan kak Jeno menduduki bangku kelas 12. Ayah Tera telah meninggal ketika umur Tera 2 tahun dikarenakan penyakit jantung yang dideritanya. Bundanya Tera pun harus banting tulang menjadi desainer yang cukup ternama di kota Jakarta, bahkan hingga luar negeri.
"Tera cepat lah!" intip kak Jeno dari balik pintu kamar Tera.
"Aku sudah siap kak, cerewet dasar!." Balas Tera sembari menjulurkan lidah padanya dan lari meninggalkannya.
"Untung adik, untung cantik, kalo engga dah gua paksa balik lagi ke rahim bunda dah." Jeno mengusap dada.
Ketika perjalanan menuju sekolah Tera tak henti-hentinya menyanyi lagu boyband ala korea di dalam mobil. Jeno yang menyetir pun sempat cursing kepada Tera karena mengganggunya.
"Untung adik, untung lahir di dalem Rahim yang sama, kalo engga gua udah celupin tuh anak ke dalem tang bensin" Jeno bermonolog kembali dalam hati.
"palli palli feel like cherry bom feel it yum, yo modun sashe jigeum ni lalalalala." Tera bernyanyi sangat keras hingga motor yang sedang berhenti di sebelah mobil Tera karena lampu mereh itu pun menoleh ke arah jendela mobil yang di tumpangi Tera. Bodohnya, Tera tak menyadari bahwa jendela samping jok mobil terbuka.
"Woy, kalo nyanyi lagunya enakan dikit dong, kaya lagu kuch kuch hotahei." Ucap laki laki di atas motor sembari mendelik pada Tera.
"Hah? heh bocah tengik, urusin aja tuh helm yang lo pakei, gak usah komen lagu yang gua nyanyiin!. bye!"
Mobil Jeno melaju dan meninggalkan laki-laki yang sempat mematung beberapa saat.
"Helm? lah helm gua kenapa emang? bodo ah."
di sekolah
"Dek, kamu masih sadar kan?" Tanya Jeno sembari melirik Tera.
"Dek woy dek!" Jeno mengguncang bahu Tera
"Eh iya kak? loh udah sampei? kok kakak gak ngasih tahu Tera sih." Tera mengerucutkan bibirnya.
"manis" batin Jeno
"Lah bocah ngapak yak, dari tadi kakak ngomong, kamu aja yang ngelamun! Udah sana turun duluan ya, kakak mau ke kantin dulu ketemu barudak hebring69 dulu. hehe, hati-hati ya!." Jeno mengacak rambut Tera dan berlari ke arah kantin.
"Untung kakak, untung tampan, kalo enggak udah aku balikin ke sperma papah, huft." Tera mengerucutkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJU x TERA
Teen Fiction"Kau perlu tahu, jangan terlalu takut untuk mencintai. Yang perlu kau takuti adalah bagaimana jika kau gagal dalam menjaganya. Aku tahu kau juga mencintai Tera, begitupun sebaliknya. Sayangnya, status kalian yang bersahabat itu menganggu bukan? Piki...