7. Buaya darat

4.9K 450 96
                                    

Vote dulu baru baca ❤

Bismillah 😊

***

Alvaro berjalan dengan Chris di sepanjang koridor. Entah apa yang membuat mereka jadi akrab.

Alvaro memperhatikan sekeliling.
Suasana koridor saat ini memang cukup rame. Banyak siswa-siswi yang sedang bercengkrama ataupun saling bergosip.

Alvaro dan Chris bercakap-cakap membahas apapun yang dilihatnya disepanjang koridor ini.

Disepanjang koridor pun banyak murid perempuan yang memperhatikan mereka. Lebih tepatnya memperhatikan Alvaro sang badboy ganteng SMA Merah Putih.

Ditengah perjalanan mereka. Alvaro dan Chris dihadang oleh Irene cs.

"Haii.." gadis itu mengulurkan tangannya ke Alvaro.

"Kenalin nama gue Irene."

Alvaro menaikan alisnya, lalu ikut bersalaman dengan gadis itu.

"Gue Alvaro." Balas Alvaro singkat. Alvaro memperhatikan lekuk tubuh Irene.lumayan lah walaupun masih oke Diandra. No bad. Batin Alvaro.

"Irene dan kedua temennya itu dapat julukan cabe di sekolah ini Al." bisik Chris sangat lirih.

Alvaro menyeringai.

Irene dan ke dua antek-antek nya mendapatkan julukan cabe bukan tanpa sebab. Mereka itu suka kecentilan dan parahnya lagi seragam mereka udah kaya baju anak Tk. Riasan wajahnya memang tidak terlalu menor tapi cukup tidak wajar bagi mereka yang statusnya masih anak sekolah.

"Hmmm Al, lo mau ngga ikut gue sebentar ke ruang musik. Tapi kita cuma berdua aja." Irene menggigit bibirnya.

Taukan kenapa kalau seorang perempuan menggigit bibirnya di depan laki-laki salah satunya ya untuk menggoda.

"Yang di ajak Alvaro doang nih, gue nya ngga.." Chris mencibir Irene.

"Ih apaan sih lo. Alvaro kan anak baru di sini ngga ada salahnya dong kalau gue mau kenal lebih dekat ke dia. Ayolah Al mau ya berdua doang loh."

"Boleh deh.. Chris gue sama Irene dulu ya. Kalau lo mau sama temen-temen nya Irene aja tuh hahaha."

Alvaro dan Irene berjalan menuju Ruang Musik.

Alvaro duduk di meja yang ada di ruang musik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alvaro duduk di meja yang ada di ruang musik. Irene menghampirinya.

"Al, gue denger-denger dulu waktu lo masih di sekolah lama. Lo itu suka main ya sama cewe-cewe disana." Irene mendekatkan tubuhnya ke Alvaro. Jari Irene pun sedang mempermainkan dasi yang mengantung di leher Alvaro.

"Kalau iya emangnya kenapa?"
Alvaro tidak mencoba menghidar dari Irene. Dia akan senang hati menerima permainan Irene.

Laki-laki itu seperti kucing, walaupun cuma dikasih ikan asin ngga bakalan nolak deh. Ya ngga?

DIANDRA ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang