Hidup gak selalu perihal tanggapan orang. Terkadang ada orang yang punya mulut tapi gak punya pikiran.
°Aston Kadlano Fernandez°Aston POV
Sepulang dari rumah Rai, kami semua berkumpul di ruang keluarga."Rai, saya minta maaf udah buat papa kamu masuk dalam penjara tapi kalau kamu mau, dia akan di jamin" ucap papa pada Rai
"Gak pa, jangan. Dia perlu itu. Supaya di bisa berubah jadi lebih baik" ucapku
"Aston, ini keputusan Rai. Dia papa Rai dan Rai yang berhak memutuskan" ucap mama
"Bagaimana Rai?" Tanya papa pada Rai
"Rai tau dia salah tapi dia tetap papa Rai dan cuma dia yang Rai punya di dunia ini. Jadi, Rai mohon bebasin papa Rai dari penjara" ucap Rai
"Tapi Rai? Dia udah hampir nyakiti kamu. Apa kamu mau maafin dia. Aku gak setuju kalau dia bebas" protesku
"Aku tau tapi dia tetap papa aku. Dia satu-satunya orang tua aku" ucap Rai
"Baiklah kalau itu keputusanmu. Akan papa coba untuk bebaskan dia" ucap Papa
"Gak Aston gak setuju. Dia harus dapet pelajaran. Biar dia tobat" ucapku dengan tegas yang kemudian berlalu pergi ke kamar
Kamar
Sesampai di kamar aku langsung mengambil gitarku dan memainkannya.Hingga suara nyanyian mengalihkan perhatianku.
Maaf ku telah menyakitimu,
Ku telah kecewa kan mu.
Bahkan ku sia-sia kan hidupmu.
Dan ku bawa kau seperti dirikuAku sudah mengerti akan ke datangan Rai. Karena suara nyanyian itu.
"Maaf, udah buat kamu marah dan maaf udah buat kamu terlibat dalam masalah aku" ucap Rai yang berdiri di belakangku
Aku hanya diam tidak menanggapi ucapan Rai.
"Aston aku harusnya gak pantes buat kamu. Aku gak sempurna buat jadi pacar kamu" timpal Rai yang membuatku menoleh padanya
"Maksud kamu?" Tanyaku dengan tatapan tajam
"Aku gak pantes buat kamu, aku gak sempurna" jawabku
"Sekarang aku tanya apa aku sempurna? Enggak kan. Aku sempurna karena ada kamu begitu sebaliknya. Rai, aku selalu mau terlibat dalam masalah kamu. Apapun itu" ucapku yang meletakkan gitarku
"Aku tau dia papa kamu tapi aku gak suka setiap ngelihat dia aku rasa dia seakan selalu nyakiti kamu. Aku gak mau kamu di sakiti lagi" timpalku
"Aston.. Aku mohon, dia emang salah tapi dia papa aku dan akan selalu begitu" ucap Rai
"Ok dia bisa bebas tapi aku gak akan biarin kamu tinggal sama dia lagi. Kamu akan tinggal di sini" ucapku
"Ta..tapi gak..." ucap Rai yang langsung ku potong
"Gak ada penolakan dan ini perintah" ucapku yang membuat Rai mengangguk pasrah
"Good girl, tapi aku suka kamu nyanyi tadi. Nyanyiin aku lagu dong" ucapku
"Nyanyi?" Tanya Rai
"Iya, nyanyi buat aku" jawabku
Rai pun menghelakan nafas dan kemudian menyanyikan lagu untukku.
Keesokan harinya...
Sekolah
Pagi ini aku dan Rai berangkat bersama ke sekolah."Rai nanti aku main basket. Jadi, istirahatnya sama Dresia aja ya" ucapku pada Rai
"Emang mau tanding lagi?" Tanya Rai
KAMU SEDANG MEMBACA
ASRA [Ebook]
Teen Fiction❌Raisela Librana Pranandi, seorang gadis yang tidak percaya pria termasuk cinta. Baginya cinta hanya ilusi semata yang menyakitkan, seperti halnya yang papanya lakukan pada mamanya. Satu-satunya kepercayaannya terhadap pria dan cinta telah pergi men...