Part 02 - Nice to Meet You
☕ ☕ ☕Masa-masa pengenalan lingkungan sekolah, telah usai. Kini Athilla tengah berjalan sembari menggendong tas ranselnya menuju papan pengumuman. Jam masih menunjukkan pukul 06.15, wajar saja jika sekolah masih kelihatan sepi, hanya terdapat beberapa siswa beserta para petugas kebersihan sekolah.
Sesampainya di papan pengumuman, Athilla menelusuri setiap kertas pembagian kelas yang tertempel di papan. Setelah menemukan namanya pada sebuah kelas, ia bersorak gembira.
Sebenarnya, pembagian kelas itu sudah diberitahu kemarin sesudah pulang sekolah. Namun, Athilla yang sudah tak betah berlama-lama di sekolah, dan ingin cepat-cepat pulang, membuat dirinya tak tahu dimana ia akan ditempatkan.
"10 IPS 1..."
Athilla mencari kelas yang akan ia tempati, sembari menggumamkan nama kelasnya. Setelah menemukan kelas yang akan ia tempati selama 1 tahun kedepan, ia melangkah memasuki kelas dengan penuh percaya diri.
Kelas 10 IPS 1 telah lumayan ramai. Para murid yang ditempatkan di kelas itu, saling berkenalan satu sama lain.
Athilla seketika merasa gugup melihat mereka yang akan menjadi teman-temannya selama beberapa tahun kedepan. Ia melangkahkan kakinya menuju sebuah bangku yang terletak di deretan kedua. Ia meletakkan tasnya disana dengan hati-hati.
Athilla mengedarkan pandangannya, melihat seisi kelas. Saat pandangannya mengarah ke pintu, ia langsung tersenyum dengan lebar. Di ambang pintu, ia melihat teman se-asramanya, Ratna, tengah celingak-celinguk. Athilla pun memanggil temannya tersebut.
"RATNA!!"
Athilla melambaikan tangannya, agar ia bisa dilihat oleh Ratna. Saat Ratna merasa namanya dipanggil seseorang, ia mencari orang yang telah memanggil namanya tersebut. Nampak Athilla yang melambaikan tangannya, seraya terus memanggil namanya. Ratna menghampirinya, dengan tatapan datarnya.
"Haii! Kita ketemu lagi ya, Rat. Btw, lo sekelas sama gue dong berarti. Asyiiiiiiik!"
"Brisik."
"Galak amat sih, Rat. Sini duduk sama gue!" Athilla menepuk-nepuk bangku di sebelahnya, mempersilahkan Ratna duduk.
"Gue nggak nyangka kalo lo IPS. Gue kira lo IPA. Berarti, kita emang ditakdirkan bersama," celoteh Athilla.
"Najis."
"Lo ngomong singkat-singkat amat. Sakit gigi, ya?"
"Iya, sakit gigi. Makanya lo diem."
"Tapi, kalo gue diem, gue bakalan gabut. Gue lagi nggak mood mainan HP."
"Serah. Pusing denger lo."
Athilla seakan tak mempedulikan teguran dari Ratna. Ia terus berceloteh tentang berbagai hal. Ratna yang mendengarnya celotehannya, memilih menelungkupkan kepalanya.
Athilla mendengus melihat sikap Ratna. "Ih, Ratna! Gue lagi ngomong sama lo. Lo malah tidur."
Melihat Ratna yang masih mempertahankan sikapnya, membuat Athilla bungkam. Ia melihat-lihat sekelilingnya. Namun, seketika ia terkejut kala matanya melihat seseorang memasuki kelasnya. Seorang gadis berkuncir kuda tengah melenggang memasuki kelas, sembari menggendong tas ranselnya.
"INARA!!"
Merasa terusik, membuat Ratna menatap nyalang kearah Athilla. Yang ditatap hanya menunjukkan cengiran lebarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUMORIS
Ficção AdolescenteTDS - 2 ; hiatus (you can read it without reading the prev series) Athilla Faranisa Fredella Seorang fangirl yang menyukai cogan, hal-hal yang manis, namun tak suka hanya diberi janji-janji manis. Dave Gavin Mahardika Seorang most wanted, playboy, d...