Dua hari kemudian...
Sudah dua hari satu malam Leo tidak pulang ke rumahnya. Walaupun Vina sudah bersikeras menyuruh Leo untuk menemui Zafran tapi, Leo juga bersikeras tidak ingin bertemu dengan Zafran. Leo belum mempersiapkan hatinya untuk menemui Zafran lagi. Leo sangat bingung, apa yang harus ia lakukan saat Leo datang menghampiri Zafran. Dan sebenarnya, Leo sangat berharap Zafran akan menghampirinya duluan, tapi itu sangat tidak mungkin. Leo menepis jauh jauh harapan itu.
Siang ini keluarga Fradika tengah makan siang bersama di meja makan, karena kebetulan hari ini adalah hari minggu, jadi Dika dan Farhan juga ikut makan siang ini.
"Pokoknya setelah makan siang, kamu harus pulang" Ujar Dika tegas disela makannya.
Leo sangat terkejut dengan ucapan Papi nya. Mana mungkin Dika sangat tega mengusir Leo dari rumahnya.
"Kalo kamu tetap gk mau, Mami sendiri yang bakal nganterin kamu pulang" tambah Vina tak kalah tegas.
"Kok Leo jadi di usir gini sih.." rengek Leo cemberut.
"Sayang.. kalo kamu punya masalah dengan suami kamu, selesaikan itu. Bukan malah lari dari masalah" beritahu Vina kembali lembut.
"Dengerin tuh" timpal Farhan di iringi dengan tawa meledek.
Leo menghentikan aktivitas makannya.
"Pokoknya Leo gk mau pulang" teriak Leo dan langsung beranjak pergi dari ruang makan seperti anak kecil yang tidak di izinkan main.
Dika, Vina dan Farhan hanya bengong seraya geleng geleng kepala melihat tingkah Leo yang masih saja seperti anak kecil.
Leo berjalan menuju kamarnya dengan hati yang sangat kesal. Ia berencana akan mengurung dirinya didalam kamar agar ia tidak jadi pulang.
Leo membantingkan tubuhnya diatas tempat tidur mungilnya. Tangannya langsung meraih boneka panda yang terbaring disampingnya.
"Panda.. Leo harus gimana??" Tanya Leo kepada boneka panda itu seakan boneka itu akan memberinya jawaban.
"Ihh... Panda kok diem aja sih, panda sama aja kaya yang lainnya, gk dukung Leo" Gerutu Leo dan memukul mukul wajah boneka panda yang tak bersalah itu.
^.^
at Zaftan&Leo Home
Siang ini Zafran masih sibuk dengan laptop nya, ditemani dengan secangkir kopi rasa cappucino kesukaannya.
Zafran menghentikan aktivitasnya. Ia menyandarkan punggungnya dikursi kerjanya. Matanya melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
Zafran menghembuskan nafas berat seraya memijat kening nya lembut."Kapan kamu pulang, Leoni??" Gumam Zafran merasa gelisah dengan perasaannya.
Zafran sangat khawatir dengan Leo. Zafran takut bila Leo akan benar - benar meninggalkannya. Ingin sekali rasanya Zafran menjemput Leo ke rumahnya tapi Zafran kembali teringat dengan ucapan Leo yang ingin membutuhkan waktu sendiri untuk berpikir.
"Apa yang harus aku lakukan, Ya Allah??"
Ddrrtttt ddrrttt
tiba - tiba getaran handphone Zafran menyadarkan Zafran dari lamunannnya. Zafran langsung menganggat panggilan itu.
"Assalamualaikum Bunda.." Salam Zafran, ternyata yang menelponnya itu adalah Farah.
"Waalaikumsalam sayang.. gimana kabar kamu?? Terus Leo juga gimana kabarnya?? Leo nya ada gk?? Bunda pengen ngobrol dong sama Leo" Tanya Farah tanpa henti disembrang telepon sana.
"Zafran sama Leoni baik baik aja kok Bunda. Maaf Bunda, Leo nya lagi tidur siang, jadi gk bisa ngobrol deh sama Bunda" Zafran dengan sabarnya menjawab semua pertanyaan Farah. Namun Zafran merasa sangat bersalah karena telah membohongi Farah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih HALAL | √ #Wattys2019
Romance[ Sebagian part akan segera dihapus untuk kepentingan penerbitan ] Dengan kalimat "Ijab" yang ayahku tuturkan dan dibalas dengan kalimat "Qobul" yang kau lontarkan. Dan di sambut kata "Sah" oleh siapapun yang mendengarkannya. Seketika itu juga, kita...