"Sar, makananmu diambilin sama Tatang tuh dari tadi." Popo menyenggol Sarah yang sedari tadi bengong.
"Nih makan aja Tang, aku gak napsu." Sarah mendorong piringnya yang masih isi setengah lebih ke arah Tatang.
"Lah katanya minta ditraktir, giliran udah diturutin malah gak mau makan." Ditempelnya telapak tangan Aruna didahi Sarah. "Nggak panas tuh."
"Ya emang gak sakit ih!" Sebuah getokan garpu mendarat didahi Aruna.
"Rio, nih Sarah suapin. Dia gak napsu katanya kalo gak kamu suapin." Rio yang sedang khusyu' makan menoleh ke arah Noval.
"Kok aku?" Tanyanya bingung.
"Tanggung jawab geblek, tadi sih pake pengakuan tidak terduga. Liat sekarang si Sarah shocked sampai gak napsu makan." Omel Popo.
Rio hanya menggaruk rambutnya yang tidak gatal, bingung harus merespon apa.
"Haish apaan sih rek, nih-nih aku makan." Sarah menjejalkan batagor dengan paksa ke mulutnya dengan kesal.
"Niatnya nggojloki (*menggoda) Aruna, malah Sarah yang baper haduh biyung." Ujar Ari ke Noval disebelahnya. Sedangkan Rio yang di depannya masih asyik makan, pura-pura tidak dengar. Ingin rasanya garpu yang dipegang Ari menancap di kepala Rio.
================================
"Thank you Iyooooo udah ditraktir. Kapan-kapan gak apa deh nggrebek di kosku lagi, asal ditraktir hehe." Aruna menepuk pundak Rio saat sudah sampai di depan kos Aruna."Nanti kalo kamu pacaran sama kak Dion, gantian kamu harus berbakti sama kita. Terutama aku!" Rio menunjuk dirinya sendiri.
"Semakin malam omonganmu ngelantur ya Yo. Belajar, besok UTS!" Aruna mengusir Rio.
Saat akan menghidupkan mesin motor, Aruna berbalik dan memanggil Rio. "Yo."
"Hm? Ada yang ketinggalan?" Tanya Rio.
"Jangan mainin perasaan Sarah ya." Pesan Aruna lalu berbalik masuk ke dalam kos tanpa menunggu respon Rio yang masih diam.
================================
26-08-2018
Part khusus setelah Rio hit Sarah with the ddu-du-ddu-du! Aye aye aye ayeeeee~Mohon maap masih terngiang lagu abangmerahmuda (blackpink)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kasih Kampus
Подростковая литератураJadi anak kos, maba, adaptasi, homesick, jatuh cinta, sakit hati, individual, persaingan itu semua dirasakan Aruna saat resmi menjadi mahasiswa. "Mau pulang, kangen kasur kamar di rumah." - Aruna, maba gak tau apa-apa.