17. A Wedding

2.6K 118 5
                                    

Jangan lupa tekan tombol bintang yang ada ditangan kiri kalian ya guys 😘😘

"Sebuah pernikahan tanpa cinta? Apakah aku bisa menjalaninya? Ketika hatinya masih menjadi milik orang lain"

"Sebuah pernikahan tanpa cinta? Apakah aku bisa menjalaninya? Ketika hatinya masih menjadi milik orang lain"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Blue menatap datar kearah bunga yang berada digenggaman tangannya. Dia bahkan berusaha tersenyum saat mendengar semua orang memujinya.

Pujian yang seharusnya membuatnya senang dihari pernikahannya tapi entah kenapa malah membuatnya merasa seperti wanita yang kehilangan harga dirinya sendiri

Blue mengaitkan tangannya pada lengan ayahnya dan berusaha tersenyum walaupun hatinya sendiri merasa bimbang. Bimbang dengan semuanya, apakah tidak apa-apa jika dia menghentikan pernikahan ini?

Blue menggelengkan kepalanya berusaha menepis pikiran buruk yang melintas dikepalanya. Dia tidak mau memalukan keluarga ini hanya karena keegoisannya saja

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Dave sambil melirik putrinya

"Aku baik-baik saja dad"

Dave menghembuskan nafasnya lega "Dad merasa lega karena kau menikah dengan orang yang tepat"

Blue tersenyum "Iya dad"

"Apapun masalahmu kedepannya nanti jangan segan-segan untuk bercerita kepada ayahmu" Dave menitikan air matanya "Hanya kamu yang Dad punya saat ini Blue"

Blue mengerti kesedihan ayahnya dia memeluk ayahnya sebentar sebelum masuk kedalam gereja "Jangan membuatku bersedih dihari yang bahagia ini dad"

"Dad tahu bahwa kau terpaksa menerima semua ini tapi percayalah bahwa dad selalu menginginkan yang terbaik untukmu"

Blue mengangguk dan mulai memasuki gereja. Kakinya dia langkahkan perlahan mencoba menatap kearah depan dimana seorang laki-laki sedang berdiri dengan ekspresi datar namun Blue dapat menangkap ekspresi cemas didalamnya.

Blue menghembuskan nafasnya sekali lagi mencoba menormalkan detak jantungnya yang tidak beraturan. Dia bahkan mengabaikan semua orang yang saat ini sedang memperhatikannya

Dave melepaskan tangan putrinya dan menyerahkannya pada Gavyn. Gavyn menerima uluran tangan tersebut dan setengah membungkuk dia membimbing Blueberry untuk naik keatas altar

Cecilia menahan haru saat melihat putranya yang sebentar lagi akan menjadi seorang suami. Sementara Dave berusah menghapus air matanya ditemani Arnav yang berusaha menenangkan dirinya

Blue menggigit bibir bawahnya saat pendeta mulai membacakan pertanyaan tentang janji pernikahan. Sekarang apakah dia berdosa kepada tuhan karena telah mempermainkan sebuah ikatan yang suci ini?

Mr GavynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang