5

54 10 1
                                    

Aku tau aku egois, aku masih disini dengan rasa yang sama, bahkan luka yang kau buat tidak mampu menghapus rasaku.


Setelah jam pelajaran usai, bel istirahat pertama pun berbunyi

"Nit, gua mau nanya sesuatu boleh?" tanya Velly menghentikan Nita yang sedang  merapihkan buku nya

"Hmmm, boleh ga ya?" Gumam Nita
Velly mendengus "yaudah deh kalau ga boleh"
"Belom juga gua jawab vel" Jawab Nita terkekeh "emang lu mau nanya apa sih vel? Kayaknya serius banget?"

"Lu kenapa belom pacaran?" tanya Velly seraya menatap Nita
"Gua belom boleh pacaran sebelum umur 17 tahun hehe" Jawab Nita tersenyum
"Oh gitu"

"Iya, lo sendiri kenapa vel?"
"Belom siap untuk terluka lagi" balas Velly seraya memaksakan senyuman yang mengembang dari bibirnya

"Emang siapa sih vel, cowok yang buat lo sampe terluka? Apa ada hubungannya dengan Marel?" Nita melontarkan pertanyaan yang membuat Velly memilih terdiam

"Kebiasaan deh kalau gua bahas Marel pasti diem" ketus Nita
"Iya nit, semuanya emang ada hubungannya dengan Marel"

Seketika pandangan Velly sedikit kabur matanya berkaca-kaca, dia kembali teringat kejadian itu, dari lubuk hatinya paling dalam ingin rasanya melupakan laki-laki itu, laki-laki yang berhasil membuat dia tidak jatuh cinta pada siapapun selain dirinya, laki-laki yang sudah terukir cukup lama di hatinya.

Velly menarik nafas dan menghembuskannya Dia pun menceritakan kisahnya dengan Marel

FLASHBACK ON

"Yang sudah selesai boleh kumpulkan, dan istirahat lebih dulu!" perintah pak Arnold

Saat itu adalah ujian kenaikan kelas, hanya Velly dan Marel yang sudah selesai mengerjakan soal, dan mereka pun mengumpulkan kertas ulangan mereka kepada Pak Arnold sebagai Guru dan juga pengawas mereka saat itu.

Ketika Velly sedang mengumpulkan disusul oleh Marel

"Hanya Velly dan Marel?. Mar, vel kalian boleh keluar dan istirahat" Ucap pak Arnold seraya memegang lembar jawaban Marel dan Velly

"Baik pak" balas Velly dan Marel hanya tersenyum menyusul Velly yang keluar dari ruangan kelas.

Ketika mereka keluar mereka tidak ke kantin melainkan duduk di lorong sekolah tepat di sebelah kelas mereka ada Bangku panjang.

"Vell, lu ga makan?" tanya Marel menatap Velly yang hanya duduk di bangku.
"Nggak Mar, gua tunggu yang lain keluar aja" balas Velly seraya tersenyum kepada pujaan hati nya
"Yaudah gua juga disini lah" Jawab Marel yang ikut mengimbangi Velly tepat duduk di sebelahnya.

Sekitar 5 menit berlalu mereka hanya berdiam tidak ada sedikitpun yang keluar dari mulut mereka, tiba-tiba ada yang memecahkan keheningan diantara mereka.

"Eh kalian ga istirahat?" Tanya vina menatap Velly dan Marel
"Nggak Vin kita nunggu yang lain" dibalas dengan senyuman oleh Velly
Mendengar pernyataan Velly, Vina pun ikut duduk bersama dengan mereka

"Vell, gua boleh nanya sesuatu ga?"
"Nanya apa Mar?"
"Lo suka ga sama gua?" tanya Marel menatap Velly lekat-lekat

Waiting To Be EndedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang