Gimana ga salfok padanya kalau yang ada di ingatan gue cuman tentang dia.
_Jesiie Kei Kavanya_____
Jesiie meneguk sebotol air mineral di tangannya tanpa sisa. Rasa lelah setelah pelajaran olahraga membuatnya terasa kehausan.
Olahraga yang paling tidak disukai nya adalah Basket. Sebesar apapun usahanya dalam mencoba, hasilnya tetap sama. Bola yang dilemparkan ke arah keranjang basket itu hanya membentur ring atau lebih parahnya tidak sampai pada keranjang.
"Jes gimana udah bisa apa belum? Pak Boy bilang yang tidak bisa mencetak minimal 15 poin dalam 5 menit bakalan tetep diulang ntar pulang sekolah," Jelas Fio yang mengkhawatirkan teman sebangkunya itu.
"Iya aku udah nyoba kok Fi, tadi cuman bisa masuk keranjang 4 kali,"
"Btw, Alfa ga pernah ngajarin kamu main basket Jes?"
Jesiie mendengus "Udah pernah. Dia jago banget emang, tapi gabisa kalau harus ngajarin orang lain."
Fio mangut-mangut mendengarkan jawaban Jesiie. Sebetulnya, Fio juga lumayan jago dalam bermain basket. Karena cedera yang dialaminya saat masa smp membuatnya memutuskan untuk berhenti dalam bermain bola.
Peluit pak Boy terdengar melengking pertanda tes akan segera dimulai. Para murid dipisah menjadi 2 kelompok. Satu keranjang basket untuk cewek dan satunya lagi untuk cowok.
Siswa yang pertama melakukan shooting adalah Gino, salah satu tim inti basket Sma Mahardika. Dengan lemparan yang cukup mulus, dia mencetak 20 poin dari percobaan lemparan 22 kali, berarti gagal 2 kali. Dilanjutkan dengan siswa lainnya.
Fio pun sudah melakukan tes nya dengan mencetak 15 poin dari percobaan shooting sebanyak 20 kali, gagal 5 kali.
"Baby Jes gimana nih, lo udah bisa? Gue tuh takut sama bola. Terus terang gue takut bolanya cuman membentur ring dan mentiung ke kepala gue Jes," rengek Didi si cowok agak letoy yang sangat manja pada Jesiie itu.
"Aduuh Did, udahlah jangan mikirin yang enggak - enggak. Yang harus lo pikirin itu, gimana cara lo bisa cetak poin," celoteh Jesiie sinis. Masih fokus melihat teman - teman lainnya lihai melemparkan bola ke keranjang basket.
"Selanjutnya absen 24, Jesiie Kei Kavanya silahkan untuk segera mengambil posisi sambil nunggu temenmu ngumpulin bola," panggil pak Boy yang sukses membuat bulu kuduk Jesiie merinding.
"Yaudah sana beb. Gue doain lo lancar yak. Semangat Baby Jes tercinta lalala lilili," repetan mulut Didi yang sesungguhnya membuat Jesiie makin merasa geli setengah jijik.
Jesiie mulai menempatkan dirinya. Matanya memandang bola yang dipengangnya dengan erat.
Prittttt....
Jesiie mulai melemparkan bolanya. Dan benar saja, lemparannya banyak yang meleset. Teman - temannya yang dapat giliran mengumpulkan bola merasa kuwalahan karena bola Jesiie yang terus membentur ring memantul sangat jauh.
"Jes.. Fokus sama keranjang nya," ujar Fio mencoba memberikan intruksi.
Waktu sudah berjalan 2 sepertiga menit dan Jesiie masih bisa memasukkan bolanya 4 kali.
"Jes, coba kaki lo ditekuk dikit dulu deh baru pas ngeshoot lo loncat," tambah Gino coba membantu.
Di tempat lain empat sekawan, Raka, Alfa, Danie, dan Fero berjalan menuju kantin. Entahlah mungkin karena jam kosong atau mereka yang bolos pelajaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say, You Not Just A Shadow?
Teen FictionSebenarnya... Lo itu nyata atau sekedar bayangan yang gue ciptain. Kufikir kanvasku berwarna, ternyata abu-abu dan rasanya kelu. Ingin anganku menyeruak, menyampaikan rasa rindu ku padamu..._Jesiie Kei Kavanya Seandainya lo tau, gue juga merasakan...