22. Tawaran yang Menggairahkan

13.6K 540 23
                                    

"Ma.. melodi sudah aman, beri aku perintah," lapornya pada mamanya di seberang.

Disana terdengar pekikan gembira mamanya. Kekanakan, dia pasti sedang berjingkrak-jingkrak karena anaknya yang amatiran bisa berbuat se-heroik itu terhadap wanita yang notabenenya menantunya.

"Amankan lokasi Rayhan, Reina sudah kabur," tegas wanita separuh baya penggemar komputer itu.

Rayhan dibantu beberapa pihak membereskan kekacauan taman, barang bukti dibawa ke kantor kejaksaan, dirinya melaju dengan Audi-nya ke sebuah ruangan yang dulu disebutnya sebagai rumah IT.

Rumah bergaya minimalis itu tampak tidak istimewa sama sekali. Tapi berbeda untuk seorang mata-mata seperti Rayhan. Rumah orang tuanya, disulap sedemikian rupa oleh mamanya menjadi pusat segala informasi intelejen. Ada banyak komputer dengan beragam tombol, rekaman CCTV dan sebagainya. Di tengahnya ada sosok yang masih cantik padahal usianya sudah kepala lima.

"Mama.." panggil Rayhan.

"Misi hari ini beres, maafkan mama yang merusak acara kencan kalian, pulanglah," ucap wanita itu.

Tangannya terulur memberikan sebuah cincin ke Rayhan.

"Berikan ke menantuku, dia akan membutuhkan ini. Reina semakin gila, dia tidak main-main," perintahnya dan diangguki Rayhan.

"Ma, mobilku sepertinya harus kau berikan gaya angkat keatas seperti janjimu tempo dulu," bisiknya dan diangguki dengan mantap oleh Kirana.

Alhasil dia pulang dengan kendaraan umum. Dia tiba di rumah dan langsung menyegarkan dirinya dengan mandi. Setelah mandi dan berganti pakaian dia keluar ke arah balkon mendapati Melodi dikeroyok Bella dan para wartawan.

Rayhan seharusnya tidak perlu khawatir lagi, pelatihan ala calon pelacur BDSM yang dilakukannya tentu akan menguatkan mental seorang Melodi. Dan benar saja, Melodi seperti kesetanan membantah semua yang dituduhkan. Tapi satu yang membuat Rayhan geram, Melodi tidak mengakui bahwa dia istri sah Rayhan.

Rayhan kembali duduk di ranjang, Melodi masuk ke kamar dengan mengendap-endap. Rayhan yang geram berdiri dan menghampiri Melodi.

"Lepas bajumu.."

Melodi melepas gaunnya, Rayhan mendapati luka lebam. Jika dulu dia akan tertawa dan menambah lebam itu, kali ini tidak. Dia meringis kesakitan seolah dialah yg memiliki luka itu juga. Mengambil salep luka di laci lalu mengoleskan di tubuh Melodi.

"Kenapa kau tidak mengakui statusmu sebagai istriku pada mereka?"

"Anu.. a..a---" jawab Melodi hanya seperti gumaman.

"Apa perlu aku menidurimu hingga tidak bisa berjalan, hm?" Rayhan tidak sadar mengucapkan kalimat itu. Dia ingin mengambil palu Thor lalu memberi 'pukulan ringan' di kepalanya sendiri.

"Sepertinya menarik," celetuk Melodi membuat sesuatu milik Rayhan di bawah sana bangkit.

Rayhan tahu, Melodi pasti trauma karena Rayhan dengan gilanya melakukan percintaan pertama mereka di depan Winarno hanya karena diselimuti amarah terhadap gembong pelacur BDSM itu.

Rayhan tadinya hanya akan memberikan gertakan sambel. Tapi hei, tubuh ringkih seseorang di dalam kurunganya sangat berhasil mengacaukan akal sehat Rayhan.

Sebagai permintaan maaf, dia kini memperlakukan Melodi selembut bulu, seolah Melodi akan pecah berkeping-keping jika tidak diperlakukan baik-baik.

Dia mencium bibir tipis Melodi. Menurunkan ciumannya kearah ceruk lehernya. Ugh.. Rayhan merasa ketagihan dengan feromon Melodi, dia membenamkan wajahnya beberapa saat disana.

Benar kata Kirana, Rayhan hanya seorang amatir pada perempuan, dia belum pernah pacaran, bahkan saat menyukai seseorang dia menyuruh mama dan kakaknya untuk melamar gadis pujaannya -Melodi.

Cumbuan Rayhan terus turun ke perut Melodi. Dia menyecap tiap inchi tubuh istrinya. Aroma melodi terasa sangat memabukkan bagi Rayhan.

Tubuh itu yang dulu sering dia siksa hingga koma delapan hari. Rayhan bahkan harus mengurung diri di rumah Mamanya karena sadar akan kegilaannya. Dia marah karena Reina berhasil membujuk Melodi mengajukan cerai. Rayhan marah besar dan dengan kejam dia menjebak Reina di tengah laut bersama lelaki-lelaki mata keranjang yang menjadi anak buahnya di bisnis penjualan wanita.

Rayhan membuka celana kain yang dipakai Melodi. Dia mencumbui bagian itu hingga Melodi melentingkan tubuh karena sensasi yang timbul.

"Akh.. Rayhan.. hmmm" desah Melodi menyebut namanya, bukan lagi nama Tara.

Rayhan mengukir senyum bulan sabit.

Perihal pelacur-pelacur itu, hah, Rayhan hanya mempermainkan dia sekedar menemani tidur tidak lebih. Dia amatir, tapi berlagak seolah manusia paling bejat. Bukankah untuk menangkap maling kau harus berpura-pura seperti maling juga, dan hap.. kau menangkapnya.
Begitu pula Rayhan, dia mendapatkan wanita-wanita itu dari bisnis milik Reina. Dia tidak ada alasan kalah dalam berjudi, dan sebagi imbalan dia boleh membawa pulang pelacur-pelacur kelas atas itu.

"Ugh.."

Rayhan mengerang kecil saat Melodi tanpa sadar menarik rambutnya keras.

Dia berdiri menatap Melodi yang sedang tergolek lemah di ranjangnya tanpa sehelai benang pun.

Rayhan sudah siap memasuki bagian terdalam dari seorang Melodi. Dia memaksa masuk dan tersenyum tulus karena Melodi menjaga miliknya untuk dia.

Sebelumnya Rayhan agak ragu, sebab sejak kuliah Melodi berpacaran dengan bocah begajulan Tara. Dia hanya melihat dari kejauhan, dia terlalu fokus pada kuliah fashionnya. Setelah lulus pun, dia menghilang 4 tahun dan pulang sudah menyandang predikat mata-mata. Sosok intelejen pelindung negara.

"Ah..uuuh..oh.. terus Rayhanh" gumam Melodi masih menggoyangkan pinggulnya berusaha mengimbangi gerakan Rayhan yang menggebu.

"Mel.. uuh.. kamu sangat.. AAH..!!"

Rayhan melenguh panjang bersamaan dengan cairan cintanya menyembur ke dalam rahim Melodi.

Melodi di bawahnya pun menggeliat lemah setelah merasakan orgasme juga. Napas keduanya tersengal karena aktifitas mereka barusan. Mereka berdua menggelepar di atas kasur dan tertidur.

---TBC

SUAMIKU BACK TO NORMAL [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang