"yang kamu gak makan?"
gue menggeleng pelan, "nggak lo aja, gue tadi udah."
irzan cemberut, duh gak ngerti gue nih anak sok imut gitu.
"kenapaa?" tanya gue kesal.
irzan mengerucutkan bibirnya, "gapapa, aku gak jadi makan aja."
gue mengerutkan kening gue.
"kenapa? tadi katanya laper?"
"kamu gak mau makan, aku juga gak makan." seru irzan.
mata gue membulat, cuma gara gara itu? liat seberapa childishnya irzan faiq ronazy.
"gue udah makan irzan."
"yaudah yaudah."
"yaudah gue makan jugaaa, nih nih." ucap gue sambil ngambil sesendok nasi goreng irzan.
irzan senyum senyum gak jelas.
"hehehehehe."
"udah, senengkan?"
irzan menggeleng, gini nih dikasih hati malah minta jantung.
"emang mau apa lagi?" tanya gue.
irzan nopang dagunya, "aku mau kamu temenin aku seharian." bisiknya.
nAH ASU SIA.
gue noyor kepala irzan, "banyak mau banget sih lo."
irzan mengerucutkan bibirnya, lalu menatap tajam gue.
"toyor aja terus toyor, dilan apa apa diturutin, aku minta temenin aja dimarahin." ambek irzan.
hngg, gemes gue.
"udah cepetan makannya, gue mau keruang osis lagi nih."
irzan meletakkan sendoknya, "kamu kenapa sih? sama dilan bisa ngomong lembut pake aku-kamu sama aku gue-lo ck."
oh jadi ini anak protes?
"jadi mau lo apa?"
irzan berdiri dari bangkunya, "emang susah ya kalo ngomong sama orang yang gak pekaan."
irzan jalan ninggalin gue sendirian di kantin.
parah sih.
"zan, MAU KEMANA?! MAKANANNYA BELUM HABIS INI." teriak gue.
dan gak digubris sama sekali, hehe kapan lo gak ngajak gue ngomong ye samsudin.
"makanya kalo punya pacar itu diperhatiin."
gue natap sinis bella.
gue berjalan menjauhi bella tanpa berniat membalas ucapannya.
"hati hati, siapa tau irzan jatuh cinta balik sama gue, dengan senang hati gue bakal rebut dia lagi dari lo." ucap bella ada saat gue jalan di depan dia.
cih, emang siapa dia!
"gue gak takut sama anceman lo, lagian emang lo mau ngejilat ludah yang udah lo buang?" ucap gue sinis lalu berjalan meninggalkan bella uang terdiam mendengar perkataan gue.
huh, pelakor jmn sekarang makin pada gak tau diri ya.
taylor swiftkan jd pusink liatnya.
gue berjalan mencari irzan kepenjuru koridor, irzan ini titisan naruto apa gimanasih? cepet banget ngilangnya.
"kak, kAK (NAMAKAMU)!"
gue noleh kebelakang.
"iya kenapa dek?"
"itu, anu kak."
gue menaikkan alis gue sebelah, "coba ngomong yang jelas dek."
"itu, kak irzan sama kak dilan ribut dilapangan."
gue membulatkan mata gue, "aPA?!! ANTERIN GUE KELAPANGAN SEKARANG!"
gue lari tergesa gesa ke lapangan basket, bener aja irzan udah mukulin muka dilan sampe babak belur.
"IRZAN UDAH CUKUP!" seru gue.
irzan ngeliat gue kaget, "kamu ngapain disini?"
"lo yang ngapain mukulin dilan?"
gue melihat dilan, "kamu gapapa lan?"
"enggak apa apa kok." ucap dilan sambil mengusap sudut bibirnya yang robek.
irzan terkekeh, "aku gak ditanyain nih? aku bahkan lebih babak belur dari dilan loh by."
gue natap irzan yang ternyata natap gue sendu. gue paham kalo kaya gini.
"ayo ke uks, gue obatin nanti infeksi."
gue ngegenggam erat tangan irzan, irzan kaget ngeliat respon gue. karna untuk pertama kali gue ngelakuin skinship bareng irzan didepan banyak orang gini.
dan gue tau, irzan mukulin dilan pasti karna ada alasan tertentu juga.
"maaf." lirih irzan.
"its okay irzan."
irzan membalas genggaman tangan gue. irzan itu orang yang sangat cemburuan.
+
lIKE DONK GAES UWUWWW.