"VERNON!!!!!!" teriak menggelegar dari gadis yang rambutnya dikuncir satu yang sedang meneriaki sahabatnya itu.
"Apaan si njir, berisik banget lo Lin!" kesal Vernon yang habis mandi.
"Lo bajak hape gue kan?" tanya Alinka emosi.
Vernon hanya nyengir sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya. "Hehehe, gue gregetan Lin."
"Ngeselin!" omel Alinka sambil jalan menuju kamarnya dan bersiap pergi ke sekolah.
Ck gara-gara Vernon gue jadi bingung kan mau jalan sama Elvan pake baju apa! Tapi jadi asik juga si hehe. Batin Alinka berbicara
Tadi malam Vernon mengetik pesan kepada Elvan bahwa Alinka minta ditemani ke mall untuk membeli kado, sebenarnya itu cuma alasan, Vernon hanya ingin Alinka bisa pergi jalan dengan laki-laki yang ia suka. Untung saja Elvan menerima ajakan Alinka, ajakan Vernon lebih tepatnya. :v
🌸🌸🌸
"DARA!!!" teriak Alinka dari pintu kelas dan segera berlari ke arah mejanya dan segera duduk disamping Dara.
"Brisik sat! Gue lagi mumet nih!" omel Dara yang sedang mengerjakan PR Fisika.
"Hehehe jangan marah-marah mulu dong beb." cengir Alinka. "Gue mau cerita Dar! Asli sumpah greget banget deh gila!" sambung Alinka excited.
"Apaan? Apaan?" tanya Dara sambil menutup PRnya.
Alinka mulai cerita dari yang Elvan datang kerumahnya kemudian Vernon tiba-tiba datang ke Jakarta sampai ketemu Elvan dan Derka di jalan, sampai kejadian tadi pagi pun diceritakan Alinka, semua diceritakan dengan semangat 86.
"Anjir si Vernon gila juga," kata Dara sambil tertawa ngakak.
Dara memang mengenal Vernon karena Alinka pernah menceritakan Vernon, tetapi Dara tidak pernah bertemu secara langsung dengan Vernon.
"Sialan juga emang tuh orang, eh tapi bagus juga sih hehe," cengir Alinka sambil cengengesan sok cantik.
"Yee bambang! Muna goblok!" kata Dara sambil menarik rambut Alinka yang dikuncir.
"Bacot!" kata Alinka menyudahi pertengkaran mereka.
"Selamat pagi, pacar-pacarku yang cantik!" seru Seta sambil duduk di depan meja Dara dan Alinka.
"Ngomongin gebetannya mulu neng, mending ngomongin abang neng." sambung Seta.
"Iye besok gue gibahin lo sampe kuping lo panas." kata Alinka sambil mencubit lengan Seta.
"Aww sakit Lin anjir," Seta langsung mengusap tangannya yang habis dicubit Alinka.
"Dih lebay dah lebay," kata Alinka sambil mengusap tangannya Seta yang habis dia cubit.
"Emang lebay Seta mah, drama bat." kata Dara sambil sinis ke Seta.
"Dar masih ngambek ya? Maaf yaa maaf." ucap Seta sambil memohon.
"Dih kenapa lo berdua? Kok gue gatau," Alinka bingung kenapa Seta tiba-tiba meminta maaf kepada chairmatenya itu.
"Lo tanyain aja ke ketua kelas tercinta lo itu Lin!" kata Dara sinis sekaligus menyindir.
"Jadi gini Lin, kan waktu itu gue minta temenin Dara beli buku komik buat adek gue, trus tiba-tiba gue diajakin main sama temen gue trus tiba-tiba gue batalin gitu aja, padahal Daranya udah rapih, tolol banget gak si?!" kata Seta sambil merasa bersalah kepada kejadian itu. "Sumpah gue nyesel banget Dar, gue dipaksa juga waktu itu, maaf ya." sambung Seta dengan perasaan menyesal.
"Hmm iya santai aja." Dara berucap dan membuat Seta auto senang.
"Baik bgt si Dar, jadi tambah sayang deh aku," genit Seta.
"Hilih khintil lo Seta-N." kata Dara sambil menoyor kepala Seta.
Dan mereka bertiga tertawa bersama.
🌸🌸🌸
Jam pelajaran sudah selesai dan waktunya murid-murid pulang kerumah masing-masing. Begitu juga dengan laki-laki tampan yang sedang menunggu seseorang di depan kelas.
"Mana sih, si Elvan?" gumam Cello sambil melihat-lihat.
"Nah tuh dia!" sambung Cello sambil menunjuk Elvan yang habis mengembalikan buku perpustakaan.
"Kuy balik El!" ajak Cello sambil merangkul bahu Elvan.
"Mau kemana?" kata Elvan dengan polosnya.
"Yaa pulanglah Udin!" kata Cello sedikit ngegas.
"Gue mau nganterin temen dulu, abis itu baru balik." jelas Elvan kepada Cello dan Cello melongo tidak percaya.
"Gue nungguin lo daritadi kayak kambing budek, dan lo tiba-tiba bilang gak bisa balik bareng? Aku fine mas." kata Cello drama.
Elvan tertawa. "Maaf Lo, gue lupa bilang ke lo tadi,"
"Santai ada sanken," kata Cello sambil mengacungkan jempolnya. "Emang mau nganterin siape sih El?" tanya Cello.
"Alinka." jawab Elvan langsung.
"Wow!! Gils! Hot News!! Harus gue bilang ke Derka ama yang lain nih!" kata Cello sambil menyeringai dan juga excited.
"Lebay. Gue cuma nemenin dia doang nyari kado buat temennya." kata Elvan menjelaskan.
"Wih mantap lah bos. Semangat Alinka!" kata Cello yang juga ikutan semangat.
"Kok nyemangatin Alinka si njir?" tanya Elvan bingung.
Cello hanya tertawa garing.
Tiba-tiba empat orang datang menghampiri mereka berdua.
"Elvan! Cello!" panggil salah satu dari empat orang itu.
"Wes ada Seta! Sebat lah kuy!" ajak Cello sesat.
Alinka yang di depan Seta dan mendengar ajakan itu langsung menatap Seta sinis.
"Hehe ngga dulu ah bang, ngeri nyonya marah." kata Seta sambil senyum-senyum ke Alinka.
Alinka tertawa kecil dan kemudian tersenyum mendengar ucapan Seta.
Alinka mengahampiri Elvan yang berada disamping Cello. "Nanti jadi kan El?"
Elvan tersenyum tipis. "Jadi, mau sekarang?"
Alinka mengangguk mantap.
"Asik mau jalan bareng!" kata Vernon kompor.
"Ehemm kutunggu cerita mu besok," kata Dara kompor pt 2.
"Brisik!" kata Alinka sambil mendorong Elvan untuk menjauh dari mereka. "Gue duluan ya Kak Cello! Dadah semuanya" sambung alinka sambil jalan menuju parkiran.
Motor Elvan melaju cepat diatas aspal yang hitam dan juga dibawah matahari yang tidak terlalu terik karena waktu sudah hampir menunjukan pukul 16.00.
Mereka berdua sudah sampai di Mall yang akan mereka kunjungi. Selesai memarkikan kendaraan Elvan. Mereka masuk ke dalam Mall.
"Al, lo pacaran sama Seta?" tanya Elvan kalem.
Alinka kaget. "Hah? Ngga! Kata siapa?"
Elvan tersenyum lega. "Feeling."
"Kok bisa punya feeling kayak gitu sih?" tanya Alinka sambil melihat-lihat barang-barang di Mall.
Elvan menggeleng. "Skip aja."
Alinka cemberut. "Hmm."
Mereka melanjutkan berjalannya dan Alinka segera membeli barang untuk dijadikan bahan kadonya. Karena Vernon dia jadi harus berbohong kepada Elvan.
Elvan pun menghentikan motornya di depan rumah Alinka. Sambil mencopot helmnya Elvan berucap. "Masuk gih, jangan lupa mandi,"
Alinka tersenyum mengangguk. "Iyaa, lo juga."
Elvan mengangguk. "Gue pamit ya."
"Iya," kata Alinka tersenyum.
A/N :
Yeayyy!😀
Jangan lupa voment!😜kalo gamau gpp si, garugi juga aing😏Btw,
ini cerita maksain banget ga si?😂
KAMU SEDANG MEMBACA
I Got You
Dla nastolatkówElvan Geraldi. Cowok yang sangat dikagumi oleh murid-murid di SMA Alam, terutama Alinka Farza. Dia sangat mengagumi Elvan ah tidak lebih tepatnya menyukai, bagaimana tidak? Elvan dengan gaya coolnya yang membuat wanita manapun luluh. Elvan yang sang...