Angin berhembus membentuk pusaran yang memberi cetakan jelas di tanah lapang yang menjadi lokasi pendaratan mobil terbang milik seorang pria beraura casanova. Langkah pria itu tetap dan akan selalu mempesona siapapun yang memandangnya. Tipe pria yang akan dikagumi banyak orang dari berbagai usia dan status.
Dasi yang terikat rapi pagi tadi sudah terlihat menggumpal bagian tengahnya. Kemeja yang licin pun sudah nampak kusut dengan bagian bawahnya sudah keluar dari celana. Rambut pria itu basah oleh keringat menciptakan kesan yang seksi sekali. Rahangnya terkatup rapat dengan sorot mata siap membunuh siapapun yang menghalangi jalannya.
Langkahnya mantap menginjak rerumputan yang menggiringnya ke lokasi dimana sinyal dari GPS Melodi bertubrukan dengan GPS dari Reina menimbulkan titik merah yang berpendar sangat mencolok di jam tangan multifungsi Rayhan.
Dia baru saja dihubungi mamanya yang mengatakan kalau Melodi diculik. Dia sedang ada di acara fashion week di luar kota. Tapi itu bukan masalah. Benar firasatnya kemarin untuk memberi mobilnya partisi sehingga bisa menjadi mobil terbang.
Mobil itu berguna sekali karena jarak 200 km bisa ditempuh hanya dalam hitungan menit. Dia sudah tiba di lokasi dan mendapati tiga wanita berdiri di tepi tebing. Melodi sedang berjongkok di dekat Bella. Sedang Reina sedang tertawa dengan pongahnya. Melihat kedatangan Rayhan, dia membisu.
“Apa.. apa-apaan ini?” tanyanya menuding pada Rayhan.
“Aku.. ditugaskan untuk menjemput kematianmu nyonya Reina,” Rayhan berkata dengan dingin sampai giginya berbunyi gemeletuk.
Rayhan mengeluarkan pistol andalannya. Mengacungkannya tepat ke arah kepala Reina.
Tangan itu sangat kokoh bak tidak ada keraguan sama sekali untuk manarik pelatuk agar peluru di dalamnya bersarang di kepala Reina.
Reina meludah ke samping, dia menatap Melodi seolah sedang berpikir keras. Rayhan yang melihat itu cepat membaca situasi. Dia melangkah maju hingga Melodi berada dalam jangkauannya.
Dan benar, dalam sepersekian detik Reina berlari ke arah Melodi sembari mengaktifkan bom bunuh diri yang sudah di desain seperti jam tangan.
“MELODIII..!!!” teriak Rayhan membuat Melodi beralih fokus dari Bella ke Reina yang sedang berlari kearahnya.
Karena kurang ancang-ancang, Melodi ikut tertarik tangan Reina. Beruntung satu kaki Bella menendang bebas tubuh Reina. Membuat tubuh renta itu terpental jatuh dari tebing.
Sedangkan tangan Rayhan merengkuh tubuh Melodi dan memeluknya erat. Sedetik kemudian timbul ledakan yang sangat kuat. Beberapa bagian tubuh Reina terpental kembali keatas.
Pecahan tulang belulang, sobekan daging, dan ceceran darah menghiasi tepi tebing itu. Melodi kehilangan kesadarannya cukup lama. Yang baru saja dilihatnya lebih parah dari hanya ledakan bom. Rayhan menepuk pundaknya lalu mengecupi puncak kepala Melodi.
“Sebut namaku Melodi,” bisiknya.
“Ray.. Rayhan….” Bisiknya pelan masih belum mengedipkan mata.
“Berkediplah Melodi,” perintahnya sambil menangkupkan kedua telapak tangan di pipi Melodi.
Dilihatnya Melodi mengedip-ngedip bodoh. Jika begini Rayhan sudah bisa tersenyum. Diacaknya rambut Melodi. Dia menuntun istrinya menuju mobil.
“Bella Rayhan, dia—“ ucapan Melodi terpotong oleh tangkupan telunjuk Rayhan di bibirnya. Lelaki itu berjalan kembali untuk menjemput Bella.
“Menyetirlah pulang Melodi, kau bisa kan?” tatapan teduh Rayhan membuat Melodi tanpa sadar menganggukkan kepala.
Dilihat dari sudut pandang manapun, Rayhan dan Bella adalah perpaduan yang pas antara designer dan model. Dirinya ibarat hanya upil. Melodi mengkeret di tempatnya melihat Rayhan menggendong bridal style Bella memasuki mobil Bella.
Rayhan meletakkan Bella di sebelahnya yang sekarang mengambil alih kemudi mobil Bella. Saat baru saja akan menarik tuas rem, tangannya dicegat Bella.
“Melodi, Rayhan,” suara lemah Bella mengingatkannya dengan istrinya.
“Kamu berdarah Bella,” Rayhan melirik rok selutut Bella yang bernoda darah.
“Kamu juga,” tambah Bella menunjuk lengan kemejanya yang berdarah.
Rayhan menautkan alis keheranan. Dia merasa tidak mengalami luka apapun, lalu darah ini? Raut wajah Bella juga tidak menunjukkan rasa kesakitan.
“Datangi istrimu, dia terkena sabetan pisau tadi,” nasehat bella yang sudah menyerah akan Rayhan. Hanya itu yang bisa dia lakukan untuk menebus rasa bersalahnya selama ini.
Rayhan setengah berlari menuju mobilnya, dia membuka pintu mobil dan mendapati Melodi yang bergeming di balik kemudi. Rayhan memeluknya, lalu mengajaknya keluar.
"Maafkan aku Melodi,"
Rayhan tidak melihat tempat berbaring yang layak, jadi dia memutuskan untuk medudukkan Melodi di atas kap mobil yang luas itu.
Dia membuka dasboard mobil dan mengambil obat disana. Rayhan dengan sigap merobek celana Melodi dalam satu kali hentakan.
Dia meringis mendapati sabetan benda tajam sepanjang 10 cm dengan darah menggumpal hitam. Dia menunduk mendekat ke arah paha Melodi, menghisap cairan itu beberapa kali hingga yakin bahwa darah yang keluar sudah berwarna merah segar.
Rayhan berkumur dengan air yang tersedia di pintu mobil bagian dalam. Mengambil cairan berwarna kuning pemberian Hendra –kakaknya, menuangkannya secara serampangan dan menutupnya dengan gulungan kasa. Melodi tersenyum melihat raut khawatir Rayhan.
"Terimakasih Rayhan," gumam Melodi yang sekarang sudah duduk di kursi samping Rayhan.
Rayhan melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas 100 km/jam. Membuat Melodi harus mengencangkan sabuk pengaman.
Rayhan seperti sudah telatih mengemudi di jalanan ramai dengan kecepatan diatas rata-rata, terbukti dia sampai di rumah tanpa sedikitpun halangan.
Rayhan keluar duluan, dia menutupkan tuxedo-nya ke paha terbuka Melodi. Membopongnya ala bridal style memasuki rumah.
Setelah meletakkan Melodi di ranjang, dia keluar sambil teriak kesetanan. Tak berserang lama, Bi Lisa membawakan air kelapa muda ke kamar yang ditempati Melodi. Diikuti Ina dengan alat P3K, dan Desi dengan susu hangat dan beberapa makanan.
Melodi melahap itu semua tanpa bantahan. Rayhan pergi meninggalkannya setelah memastikan para asistennya mengawasi Melodi untuk makan sampai habis.
Merasa kekenyangan, Melodi membuka tab dan mencari situs berita terkini. Ada berita heboh tentang penangkapan segerombol mucikari yang melakukan transaksi jual beli wanita ke luar negeri sebagai pelacur. Melodi diam-diam tersenyum dan bangga atas kerja keras suaminya.
Rayhan kembali ke rumah setelah tengah malam. Dia memandangi Melodi yang tidur pulas, lalu mengecup bibirnya kilat.
"I love you," bisiknya.
---TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMIKU BACK TO NORMAL [Completed]
Misterio / Suspenso#1 thriller 27 September 2018 #1 regret 13 Desember 2018 #1 agen 5 Februari 2019 #1 lust 25 Februari 2019 #1 lose 14 April 2019 #1 marriage 30 April 2019 #1 angst 10 Mei 2019 Semua bermula dari suamiku yang memperlakukanku bak pembantu. Aku tidak b...