#MFLMF|| 12

1.3K 54 0
                                    


Melihat mobil Kevin yang berhenti di parkiran, seluruh siswa langsung berhenti melakukan aktivitasnya, lebih memilih melihat pangeran mereka. Banyak yang menjerit histeris ketika Kevin keluar dari mobil. Kebanyakan dari mereka pastinya wanita, terutama para wanita penyuka cogan.

Kevin membukakan pintu penumpang yang membuat siswa berhenti histeris, biasanya Kevin tidak pernah membawa siapapun ke sekolah. Natasya keluar dari mobil Kevin dengan muka datar. Banyak cibiran dan hujatan yang ditujukan pada Natasya .

Tapi Natasya tidak menghiraukan dan terus berjalan di depan Kevin tanpa mau menengok ke belakang dimana Kevin yang sedang menatapnya dengan tatapan intens. Entah mengapa hari ini moodnya sedang buruk. Mungkin karena rindu dengan sosok masa kecilnya. Sesampainya di depan kelas, Natasya langsung masuk tanpa mempedulikan Kevin. Natasya berhenti berjalan ketika Kevin ikut masuk ke dalam kelasnya.

"Lo ngapain?" tanya Natasya.

"Masuk kelas," jawab Kevin enteng yang membuat Natasya bingung.

"Kelas Lo kan bukan di sini!" bantah Natasya.

"Ini kelas lo, gue juga tau," ucap Kevin tersenyum sambil mengacak pelan rambut Natasya. Mendapat perlakuan itu, Natasya diam mematung, memandangi Kevin yang sudah pergi menjauh.

'Jantung gue' batin Natasya. Mungkin karena tidak memperhatikan sekitar, Natasya tidak mengetahui bahwa dirinya tengah menjadi pusat perhatian siswa yang ada di kelasnya. Natasya langsung duduk di bangkunya dan tidak menghiraukan Risa yang sedari tadi menatapnya sambil melongo.

"Ada lalat masuk, tuh," ucap Natasya yang membuat Risa langsung menutup mulutnya.

"Enak ajah gue masih doyan nasi," jawab Risa.

Melihat kedekatan antara Kevin dan Natasya membuat Risa memberikan pertanyaan bertubi-tubi pada Natasya. Sedangkan Natasya yang bingung harus menjawabnya darimana memilih diam, dan itu membuat Risa kesal. Risa meminta Natasya untuk menjelaskan kejadian kemarin yang sepertinya ada kaitannya dengan sekarang.

Natasya menjelaskan kejadian kemarin yang membuatnya harus mengungkap identitas. Risa dengan tangan melipat di atas meja mendengarkan penjelasan Natasya.

"Terus dia langsung maksa gue buat ikut berangkat sekolah bareng dia, kalo rahasia gue gak mau kebongkar,"lanjut Natasya. Risa yang ingin kembali bertanya pada Natasya terpaksa mengurungkan niatnya. Mereka mulai mengikuti pelajaran dengan tertib seperti peraturan yang tertera.

Natasya mengangkat tangannya, meminta izin untuk pergi ke toilet. Berlama-lama di kelas dengan mood yang buruk membuat Natasya dilanda bosan. Alasan Natasya pergi ke toilet adalah untuk membolos, tidak benar-benar ada kepetingan di toilet.

Natasya berjalan menuju taman sekolah. Di sana dia duduk sembari menahan kepalanya dengan tangan yang bertumpu pada paha. Dia sangat merindukan sosok masa kecilnya yang selalu membuatnya tersenyum. Tak terasa Natasya menangis ketika mengingat kejadian disaat dia akan pergi ke Jerman. Dia meninggalkan sosok itu dan berjanji akan kembali lagi. Karena merasa ada yang duduk di sebelahnya, Natasya menengok lalu buru-buru menghapus air matanya.

"Jangan menangis, kamu kalo nangis jelek loh."

Natasya menegang ketika mendengar perkataan orang itu –Kevin yang kini duduk di sbelahnya. Memang tadi Kevin tidak sengaja melewati taman belakang sekolah setelah keluar dari toilet, lalu dia melihat gadis familiar yang sedang duduk seorang diri di taman.

"Hey! kok Lo malah ngelamun?" kata Kevin sambil menjentikkan jarinya di depan wajah Natasya yang membuatnya langsung tersadar.

"Kok Lo ada di sini?" tanya Natasya.

Kevin mengangkat bahunya acuh, menurutnya tidak penting menjawab pertanyaan Natasya. Merasa tidak enak, Natasya memilih pergi dari sana. Natasya tidak ingin ada orang yang memergoki mereka sedang berdua di taman.

Seseorang menarik tangannya sekaligus membekapnya, membawanya menuju gudang. Gudang merupakan tempat yang jarang dikunjungi bahkan bisa di bilang tidak pernah. Orang itu mengikat Natasya di kursi. Pencahayaan yang remang-remang membuat Natasya sulit untuk melihat wajahnya. Tapi,dari segii suara, Natasya masih bisa mengenali.

"Heh cupu! gue udah ngingetin ke Lo berkali-kali. Jangan pernah deketin kevin dkk lagi!"ucap Sesil. Natasya meringis kesakitan ketika Sesil menarik rambutnya kasar. Bahkan tidak segan-segan, Sesil menamparnya dua kali.

"Buat Lo yang udah deketin Kevin," kata Sesil , "buat Lo yang udah berani sama gue!" tamparan yang kedua membuat bibir Natasya mengeluarkan darah.

"Gue gak akan segan-segan ngehancurin Lo, kalo Lo deketin Kevin dkk lagi!" kata Sesil lalu meninggalkan Natasya di dalam gudang sendirian dengan keadaan yang mengenaskan. Sedangkan di lain tempat, Risa merasa cemas karena sahabatnya hampir setengah jam tidak kembali ke kelas.

"Aduh ... Natasya kemana, sih? kok lama banget." Risa sangat khawatir dengan Natasya. Karena tidak bisa menunggu lagi, Risa bersinisiatif untuk mencarinya sendiri. Risa mengangkat tangannya, meminta izin pada guru yang mengajar dengan alasan ke toilet. Saat Risa ingin berbelok di koridor dekat toilet, dia menabrak seseorang sampai terjatuh.

"Aw! sakit mantap, duh bokong gue jadi tepos nih,"kata Risa yang tengah duduk di lantai karena menabrak seseorang.

"Aduh sorry, gak sengaja"ucap cowok itu. Risa mendongak kan kepalanya dan menatap Kevin garang.

"Ish, Lo tuh kalo jalan liat-liat donk!" kesal Risa sambil berdiri. Kevin meminta maaf karena benar-benar tidak sengaja. Risa kembali melangkah, namuan ketika teringat sesuatu, dia bertanya pada Kevin mengenai keberadaan Natasya

"Eh, Vin tunggu. Lo liat Natasya gak?"tanya Risa

"Tadi dia di taman belakang sekolah terus pas gue dateng dia entah pergi kemana," jawab Kevin bingung. Pasalnya menurut Kevin Natasya akan pergi ke kelas. Risa semakin khawatir, dia meminta bantuan Kevin membantunya mencari Natasya.

Kevin tidak membalas pesan Bara. Dia buru buru mencari keberadaan Natasya.sampai penjuru sekolah, tapi tidak menemukan. Bahkan mereka hampir kepergok guru yang sedang berkeliling.

"Nggak ketemu." Risa mengatur nafasnya sejenak ketika bertemu denganKevin.

"Lo udah cari ke gudang?" tanya Kevin yang dibalas gelengan oleh Risa.

Mereka segera menuju gudang, ternyata pintunya terunci. Mereka saling berpandangan untuk memastikan bahwa ada Natasya di dalam. Kevin dengan sekuat tenaga mendobrak pintu, sedangkan Risa hanya membantunya berdo'a. Ketika pintu terbuka, memperlihatkan sosok Natasya yang berada di dalam dengan keadaan yang mengenaskan.

" Natasya!" pekik Kevin dan Risa bersamaan.

My First Love Is My Friend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang