Haiii guys akhirnya aku kembali. Ada yg nungguin cerita ini ga? Hahahah. Ya udh klo gitu dari pada kebanyakan ngomong enjoy the story guys
****
Pagi yang cerah nan indah, yup sekarang adalah hari Senin dan Arin baru aja selesai upacara dan saat Arin masuk ke kelas Arin melihat semua teman teman nya langsung duduk di bangku mereka masing masing dan langsung membuka buku matematika mereka
"Tumben ga pada ngerumpi dulu? " tanya Arin
"Lo lupa hari ini kita ada ulangan sama si bapak killer?" eh si Hani malah balik nanya
"Ga tuh gue ga lupa," jawab Arin seadanya
"Emngnya lo yakin nanti lo bisa jawab tuh soal soal dari bapak killer?" tanya Lissa
"Yakin," jawab Arin yang sudah sangat sangat yakin
"Yakin amat lo," ucap Hani penasaran kalau Arin yakin bisa ngerjain ulangan dengan baik dan benar
"Lo lupa suami gue siapa," jelas Arin sedikit berbisik ke Lissa dan Hani
"Ohh iya suami lo kan guru killer itu, pasti lo di kasih tau kan apa aja soal soal yang bakalan keluar nanti," ucap Lissa dengan curiga
"Iya pasti lo udh tau kan....
Eh tunggu tau apaan tadi?" tanya Hani dengan tatapan tak berdosa
Lissa tak menanggapi pertanyaan Hani dan dia langsung natap Arin dengan tatapan bertanya
"Boro boro di kasih tau apa aja soal yang keluar nanti, gue nanya soalnya ada berapa aja kaga di kasih tau," jawab Arin dengan sedikit nada kesel, bukan sedikit lagi deh kayaknya memang beneran kesel
"Ehhh balik ketempat duduk nya masing masing pak Aldi udh mau datang, " teriak Libra
Dan kami semua langsung kembali ke tempat duduk masing masing, setelah itu masuklah sang guru killer itu yang tak lain adalah Aldi
"Selamat pagi semua," sapa Aldi santai
"Pagi pak," jawab semua murid serempak
"Hendra bagiin kertas ulangan nya," suruh Aldi
"Siapp pak," jawab Hendra
"Eh kok pak Aldi ga amnesia lagi kaya kemarin ya," tanya Lissa dengan nada berbisik ke arah Arin
"Mana gue tau," jawab Arin
"Yang di belakang ada masalah," tanya Aldi yang mengarah ke Arin
'Mampus lo'
"Ga pak ga ada masalah," jawab Arin gugup
"Lo sih lis.""Kan gue cuma nanya"
Dan ulangan pun berlangsung dengan suasana yang amat sangat mencengkram dan dengan soal soal yang sangat membuat frustasi
"Sttt... Rin no 8 apa," tanya Lissa dengan nada berbisik
"...." Arin tidak mau menjawab Lissa
"dari pada nanti gue kena lagi,"batin Arin
"Ah lo mah gitu ama gue"
"Gak ah nanti gue lagi yang kena"
Dan beberapa saat kemudian bel istirahat pun berbunyi yang menandakan kertas ulangan itu harus di kumpulkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story Arin&Aldi
Teen FictionCinta itu bisa tumbuh pada siapa saja dan kapan saja, tidak memandang usia dan tidak memandang penampilannya Seperti kisah cinta Arin dan Aldi. Meskipun mereka saling mengenal karna di jodohkan, tapi karna terbiasa itu lah tumbuh menjadi rasa nyaman...