Garut.. tahun 1995
Saat itu saya masih berusia 6 tahun, anak pertama dari 3 bersaudara, di tahun itu ibu melahirkan adik kedua saya, makanya agar tidak kerepotan karna juga harus mengurus adik pertama saya yang saat itu berusia 3 tahun. ibu pindah dulu ke rumah nenek, karna saya sudah masuk sekolah kelas 1 SD dan sekolah di kota Bandung. Jadi saya bulak balik Bandung garut ketika weekend . Diantar papa tentunya, :D :D
Di bandung saya dibantu bibi buat mempersiapan semua kebutuhan kebutuhan saya.
Ibu saya Asli orang garut, beliau cantik saya selalu bangga jika diantar ibu ke sekolah, sedangkan Ayah saya orang Bandung asli, Wiraswasta. Ayah tipikal orang yang keras, padahal hatinya lembut. Kalau yang belum kenal pasti menyangka ayah galak. :D
By the way nama saya Dion. Lahir sebagai anak pertama dan cucu pertama di keluarga, membuat saya tumbuh dengan penuh kasih sayang dan perhatian dari keluarga besar.
Saya tumbuh layaknya anak anak normal lainnya, bermain di lapangan. Namun jika saya ingat memang saya sudah menunjukan perbedaan dari kecil, saya lebih suka nonton kartun sailor moon daripada ultramen, saya suka main boneka walaupun bukan barbie tentunya :D .
Saya paling senang bila sedang berada di garut, karna banyak yang mengajak main saya, kakek saya keluarga besar, mempunya 8 orang anak, 7 orang perempuan dan 1 orang laki laki. Ibu anak pertama, karna kebanyakan wanita makanya saya lebih sering bermain main dengan bibi, mungkin dari situ saya lebih suka boneka :D
Sedangkan paman saya tipikal anak badung, lebih sering bermain seharian di luar, hanya di rumah menjelang malam ketika kakek dan nenek pulang kerja. Iya, kakek dan nenek masih bekerja di usia senja mereka, mereka memiliki sebuah toko di sebuah pasar di garut. dulu saya tidak begitu perhatian, namun seiring waktu saya sering bertanya kenapa kakek dan nenek tidak istirahat saja, kakek bilang supaya ada kegiatan dan tidak cepat pikun.
Dari kecil entah kenapa saya memiliki suatu fetish yang aneh, saat itu saya belum paham perasaan apa, tapi Saya suka jika dipeluk oleh pria. Baik itu papa maupun paman, lebih parahnya saya nyaman jika meraba tubuh papa jika papa sedang bertelanjang dada di rumah.
Lama kelamaan ayang sering menegur ketika saya duduk di pangkuan beliau kemudian tangan saya bermain meraba raba dada beliau ketika beliau sedang santai bertelanjang dada di rumah. Ayah bilang itu perbuatan tidak baik. Namun tidak menjelaskan alasannya.
Namanya anak kecil, penasarannya masih tinggi, dan semakin dilarang semakin penasaran, karna tidak diizinkan lagi atau selalu ditegur ketika meraba raba dada ayah, makanya saya suka mencuri curi waktu untuk meraba raba tubuh ayah ketika ayah sedang tidur.
Jujur seingat saya belum ada rasa seksual saat itu hanya rasa nyaman yang saya rasakan saat bisa memegang megang tubuh ayah.
Namun bukan berarti tindakan saya ini tidak diketahui oleh ayah, bukan sekali dua kali ayah sadar saya sedang meraba raba tubuhnya ketika beliau tidur, hasilnya saya ditegur dan hanya bilang bahwa itu tidak bagus, perbuatan jelek tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Ketika saya di garut dan tidak ada papa, untuk memenuhi rasa penasaran saya suka meraba-raba tubuh paman saya sebagai pengganti, saat itu paman sudah duduk di bangku SMP. Tapi jujur saat itu rasanya kurang puas, karna bagaimana pun tubuh paman tidak sebesar tubuh papa karna memang masih siswa SMP. Tapi jangan sedih, xD walaupun tidak sebesar papa. Tubuh paman saat itu sudah mulai terbentuk. Mungkin efek dari suka bantu angkut angkut barang di pasar.
Sepertinya paman sadar saya suka meraba raba tubuhnya ketika paman sedang tidur, namun paman selalu membiarkannya. Mungkin karna umur paman saat itu juga sedang memasuki usia puberitas sehingga rasa penasarannya juga tinggi.
Paman sepertinya menikmati ketika saya meraba raba tubuhnya, bahkan ketika saya mempermaikan puting dadanya. Buktinya paman tidak pernah menegur saya dan tetap pura pura tertidur.
Malah sepertinya paman memanfaatkan kebiasaan saya ini untuk rasa penasarannya.
Sebagai informasi, karna paman anak laki-laki satu satunya. Maka paman memiliki kamar sendiri yang terletak di bagian belakang rumah dimana memiliki akses pintu sendiri semacam paviliun, namun tetap 1 bangunan dengan rumah utama kakek. Sehingga kamar paman relatif sepi karna bibi-bibi lebih sering beraktivitas di bagian depan rumah.
Di siang hari jika tidak bermain di luar rumah, paman sering mengajak saya bermain di kamarnya, Kadang paman juga pura pura tidur dengan bertelanjang dada seakan akan mengijinkan saya meraba raba tubuhnya. Atau kadang paman mengajak saya bermain. Yang jika saya fikir permainannya cukup aneh, namun saya belum paham waktu itu. Paman mengajak saya bermain sebagai polisi penjahat. Ceritanya paman sebagai polisi dan saya penjahatnya. Dan ketika paman mencoba menagkap saya saya membius paman dengan sapu tangan dan paman pun pingsan. Ketika pingsan, Paman meminta saya untuk berpura pura mengikat tangan paman ke atas. Dan berpura pura menyiksa paman yang bertelanjang dada, sambil meraba raba dada paman, saya hanya menuruti skenario yang dibuat paman, karna jujur saya pun suka permainannya. Walaupun saat itu saya belum tau bahwa hal tersebut mengarah ke arah rasa sexual. Hanya ada rasa nyaman saat melakukan permainan tersebut..
** Masih akan saya lanjutkan..
Tolong responnya :)
YOU ARE READING
With Uncle
RomanceSaya menyadari.. Saya berbeda dari kecil.. Tapi ketika orang bertanya, "Why?" saya pun tak bisa menjawabnya.. Mungkin dengan menceritakan kisah saya.. Kalian dapat menyimpulkan sendiri.. :) Karya pertama saya di wattpad.. Kritik dan saran membangun...