Dear Semesta, Ini Tentang Perasaanku

Tentang Hak dan Kewajiban

- semua orang layak dan berhak bahagia, dan tentu saja, harus bahagia. kenapa? karena tak ada orang yang layak bersedih, bahkan serta terlebih kepada halhal kecil yang telah dan akan terjadi. contohnya, untuk sebuah permen yang terjatuh, luka lecet ketika terseret, ataupun dengan sebuah kehilangan -yang teramat sangat.

- walau begitu, manusia juga berhak mencurahkan segala resah dan sedih yang terpendam. sebab tak semua sesuatu bisa langsung berterima dengan pikiran serta perasaan. salah satunya dengan menangis, atau marah, atau kesal. dan kurasa hal tersebut lebih wajar ketimbang bersikap cuek ketika hal-hal tersebut -yang berupa kesedihan- telah dan akan terjadi.

- namun kau tau? segala hal memiliki batasanbatasannya masingmasing, termasuk hak untuk bersedih dan kewajiban untuk berbahagia. dirimu -dan diriku- boleh saja bersedih, namun tidak dengan membuat orang lain turut bersedih, sebab rasa sakit serta kehilangan, bukan merupakan hal yang tepat untuk dibagibagi. sebab semua orang berhak dan layak untuk bahagia.

- begitu pula dengan kewajiban untuk berbahagia. dirimu -dan diriku- bisa saja terus dan selalu berbahagia, namun tidak dengan berbahagia di atas penderitaan orang lain, atau bahkan berbahagia dengan cara merebut kebahagiaan orang lain. sebab itu tadi, semua orang layak dan berhak untuk bahagia.

- dan semua orang berhak bahagia, juga layak bahagia. sebab, tak ada yang layak untuk bersedih terhadap halhal yang telah dan akan berlalu. namun, ada satu hal yang harus digarisbawahi, bahwa bahagia, serta kesedihan, tak layak dan tak berhak untuk menjadikanmu berubah, atau melangkah lebih jauh.

- dan inilah yang terjadi secara serempak dan sekilas, kala hujan turun, serta ketika langkahmu jauh mengalun.

prdks.

ps: terima kasi pernah mengenalmu, sejak 2014 lalu. ini bukan ucapan perpisahan, melainkan rasa syukur untuk selalu ada, sejak 2014 lalu -hingga detik ini.