Kodrat Pustaka

7 0 0
                                    

Membaca di zaman sekarang ini sudah menjadi hal yang dianggap enteng bagi banyak orang. Karena di zaman yang modern ini, manusia lebih enak membaca seadanya saja tanpa memperdalam apa yang mereka baca. Sungguh malang sekali mereka yang seperti itu, apalagi jika mereka berharap bisa sukses dengan seadanya itu. Hal inilah yang membuat manusia sekarang lambat berkembang dalam berpikir.

Taeda Kojiro, seorang pemuda yang termasuk suka membaca seadanya saja. Duluna Taeda adalah anak yang pintar, tapi karena mulai suka membaca seadanya saja, prestasinya mulai menurun. Dia tidak sadar kalau prestasinya menurun itu karena kebiasaannya itu, tetapi dia malah menyalahi nasibnya yang semakin buruk. Memangnya jika menyalahi nasib bisa mengubahnya menjadi lebih baik lagi? Taeda sering melemehkan nasihat orang tuanya kalau sebaiknya membaca buku itu jangan setengah-setengah saja. Bagaimanapun, namanya juga sudah kebiasaan, Taeda tidak peduli.

Suatu hari Taeda mengalami hari yang sangat buruk yang membuat semangatnya menjadi lenyap. Dalam ujian semesternya dia mendapat nilai paling rendah di kelasnya. Sepanjang jalan yang penuh dengan kendaraan lewat, dia hanya berjalan kaki sambil merenung kegagalan yang menyakitkan hatinya itu dan masih tetap menyalahkan nasib buruk yan menimpanya.

"Kenapa diriku semakin hari semakin gagal? Aku tidak suka dengan nasib buruk yang terus menimpaku ini!", kata Taeda dengan perasaan kesal. "Padahal aku 'kan sudah paham dengan apa yang aku pelajari selama ini? Tidak salah lagi kalau aku ini semakin hari selalu kena sial.". Taeda terus kesal dengan apa yang menimpanya sepanjang perjalanan pulang. Tiba-tiba di tengah jalan, dia menemukan sebuah buku yang sudah lama dengan covernya yang sudah banyak robekan. Pertama Taeda berniat untuk membiarkannya saja karena dia berpikir kalau buku itu tidak menarik sehingga buku itu dibuang oleh pemiliknya. Tapi dia berubah pikiran untuk membawa pulang siapa tahu berguna untuk menambah koleksi buku saja.

Sesampainya di rumah, Taeda tiba-tiba penasaran dengan isi buku yang ditemukannya tadi. Dibacanyalah buku tersebut, Pada saat melihat buku tersebut, dia terkejut, ternyata buku itu adalah cerita tentang seorang awalnya tidak punya apa-apa lagi karena sebuah peristiwa yang menimpana tetapi bisa menaklukkan dunia hanya dengan buku. Taeda mulai penasaran dengan cerita buku tersebut.

"Memangnya bisa menaklukkan dunia cuma dengan buku? Palingan cuma dongeng buat anak-anak.". Tapi rasa penasarannya itu tidak kunjung hilang. Waktu terus melangkah ke depan, Taeda semakin tertarik dengan buku tersebut. Hingga pada akhir halaman dia melihat kalau buku itu adalah cerita tentang penulis buku tersebut, tapi identitas penulis buku tersebut sudah samar karena buku itu sudah tua.

Setelah itu, Taeda mulai tertarik lagi untuk membaca buku dan tidak membaca seadanya lagi. Dia mulai membaca buku sampai memperdalam apa yang telah dipelajarinya itu. Kumpulan buku miliknya sudah mulai banyak. Taeda mulai aktif dalam beberapa kompetisi tentang membaca dan selalu mendapat juara terbaik.

Waktu pun terus berlalu dengan Taeda yang prestasinya makin membaik. Hari ini dia akan dibagikan hasil ujian semesternya. Dia berharap agar hal sebelumnya tidak terulang lagi. Hasilnya pun dibagikan, Taeda terkejut dengan apa yang dilihatnya. Dia mendapat hasil yang terbaik di kelasnya. Dia pulang dengan perasaan yang sangat gembira melewati jalan yang sama dilewatinya dulu saat dia mengala kegagalan. Tiba-tiba di tengah jalan Taeda melihat sesuatu yang mengejutkan. Kumpulan asap hitam datang dari arah komplek rumahnya. Mobil pemadam kebakaran melaju dengan kencang menuju ke arah kebakaran.

"Ada apa di sana? Kenapa ada asap hitam?", Taeda mulai panik dan berlari pulang secepat mungkin. Dia berharap tidak terjadi apa-apa dengan rumahnya. Saat sampai di rumah, Taeda menjadi lemas melihat rumahnya kebakaran dan semuanya habis dimakan si jago merah. Orang tua Taeda meninggal dunia akibat kebakaran tersebut karena tidak bisa keluar dikepung oleh si jago merah. Melihat kejadian itu, Taeda jatuh pingsan.

Hari-hari pun terus berganti, Taeda terbangun dari pingsannya yang sangat lama. Sekarang dia sudah tidak punya apa-apa lagi. Semua koleksi bukunya sudah lenyap dimakan oleh si jago merah bahkan buku yang ditemukannya itu. Tapi Taeda tidak ingat lagi dengan buku itu. Dia hanya merasa kalau pernah membaca sebuah buku lama yang membuat dirinya ingin membaca buku lagi. Tapi karena kejadian kebakaran itu, Taeda menjadi trauma untuk membaca buku, bahkan dia berhenti untuk sekolah. Taeda hanya menghabiskan waktunya termenung di taman panti asuhan tempat dia tinggal sekarang.

Suatu hari, Taeda mulai ingat sebagian inti dari buku lama yang ditemukannya itu. Dia mulai bangkit dari putus asa yang melandanya dan mulai memberanikan diri untuk mendekati buku. Taeda perlahan mulai membaca buku-buku yang ada di panti asuhan. Taeda juga mulai menulis sebuah cerita yang ingin dijadikan buku olehnya dari sekumpulan kertas kosong yang ditemuinya saat membaca buku.

Taeda akhirnya menerbitkan sebuah buku karangannya. Taeda mulai sukses dengan karyanya itu. Karyanya semakin populer di seluruh dunia dan membuat semua yang membacanya menjadi terkesan. Karyanya mulai dibuat menjadi film yang terkenal di seluruh dunia. Taeda tidak menjadi sombong akan hal itu. Dia sangat berterima kasih kepada kara pertamanya ini yang membuatnya menjadi populer sekarang. Karya pertamanya itu sudah menjadi buku yang lama sekali, bahkan sudah mulai robek.

Tiba-tiba, Taeda mulai mengingat semua isi buku yang ditemukannya waktu itu, cerita buku itu sama dengan cerita buku yang pertama dibuatnya tentang hidupnya setelah kejadian kebakaran itu. Ternyata penulis buku itu adalah dirinya sendiri. Sebenarnya buku itu datang dari masa depan yang dikirim olehnya agar dirinya sadar supaya dirinya di masa lalu tidak membaca buku seadanya saja dan tidak melemehkan isi buku. Karena semua buku itu pasti ada manfaatnya dan jika memperdalam isinya pasti akan bermanfaat nantinya.

32'


Kodrat PustakaWhere stories live. Discover now