Batz terus melajukan mobilnya dengan pikiran berkecamuk.
Setelah di tempat agak ramai. Batz berhenti. Batz memilih jalan kaki untuk mencari rose di tempat sekitar.
"Sayang. Kau dimana? Tolong jangan membuat ayah khwatir" gumam batz dalam hati sambil sibuk melihat arah sekitar
Saat batz melintasi orang banyak sehingga batz harus berjalan dengan menyamping.
"Aw!" Rintih seseorang karna tak sengaja batz tabrak
"Maafkan aku" ucap batz sambil membantu untuk mengabil barang korban yg jatuh
Setelah keduanya berdiri.
"Apa kau tidak ap-
Ucap batz tergantung ketika melihat wajah di depannya begitu tidak asing..
"Ja-jannina?" Ucap batz gagap
Janinna masih diam mematung.
"Ka-kaka" sahut jannina dengan tampang tak percaya
Begitu batz sadar batz langsung menarik tangan jannina ke tempat yg tidak terlalu ramai.
Batz memperhatikan jannia yg sudah tumbuh besar dan terlihat dewasa.
Ada kerinduan dalam dada membeku.
Jannina langsung meluk batz. Jannia menangis dalam pelukan batz ia begitu merindukan sang kk,
Batz mengusap kepala jannina. Batz menahan sedihnya gimanapun jannina ia tetap adik kesayangannya. Batz berfikir jannina hanya terhasut nafsu mmhnya sajah...
Di dalam taxi. Saat taxi yg di taiki rose melintasi tempat itu. Rose yg memang sedari tadi hanya menatap kosong ke arah jendela. Mata rose langsung antusias begitu melihat batz berpelukan.
Dengan cepat rose menyuruh supir taxi berhenti. Setelah berhenti rose membayarnya dan langsung turun...
"Rupanya dia tidak berubah" ucap rose sambil berjalan pikiran rose langsung tertuju yg tiadak-tidak
Rose penasaran siapa wanita itu. Ia berjalan mendekati mereka. Setelah jarak mereka tidak jauh. Rose mengumpat di balik tembok yg berdinding merupakan post ronda.
Rose mengamati pemandangan di depannya.
Batz melepaskan pelukannya.
"Bagai mana kabar kk?" Tanya jannina setelah mengahpus air matanya
"Kabar kk baik2 sajah, kau sendiri bagai mana?" Bales batz mengusap pipi jannia
"Kaka?" Umpat rose dalam hati. Ia semkin penasran dengan peran di depan matanya
"Kabarku baik ka"
"Bagai mana kabar mmh?" Tanya batz datar begitu menanyakan mmhnya
Jannina langsung diam dan kembali menangis.
Batz bingung melihat jannina yg menangis.
"Heii...mengapa kau menangis?" Batz memegang bahu jannina
"Ma-mamah sudah meninggal ka"
*DEG
Batz langsung diam. Lehernya sersa di cekik dan tidak bisa bicara
"Siapa wanita itu? Mengapa dia memanggilnya kaka? Lalu yg di maksud mereka siapa? Meninggal? Apa itu mmhnya dia" rose semakin bingung dan terus mengamati pembicaraan mereka
"Kapan?" Tanya batz yg suaranya getar
"Tiga tahun yg lalu. Mmh terkena serangan jantung akbiat terus memikirkan kaka, beliau terus di hantui oleh rasa berslahnya pada keluarga suthatta" jelas jannina