Setelah rapat beberapa kali dan juga setelah penyebaran berbagai poster dan pamflet dan juga pengiklanan yang dilakukan di Internet akhirnya hari penggalangan dana pun datang.
setelah mendapatkan izin dari pihak kampus untuk mendirikan tenda di pinggir jalan pertengahan gerbang hingga kekampus, akhirnya mereka membuat stan penjualan berbagai barang seperti baju, jilbab, buku-buku perkuliahan bekas atau baru, juga da juga buku-buku islam, alat-alat sholat untuk perempuan ataupun laki-laki. dan mereka juga menima sumbangan baju-baju bekas yang masih layak pakai dan juga baju-baju baru yang akan diikutkan untuk di donasikan kepada saudara-saudara yang ada dipalestina dan yang lebih diutamakan adalah mantel-mantel yang hangat karena disana sedang mengalami musim dingin.
syukur alhamdulillahnya acara ini berjalan sangat lancar dari awal pembukaan stan dihari pertama ini saat setelah berbuka puasa semua anggota mengadakan evaluasi acara hari ini dan alhamdulillah sudah banyak yang membeli barang-barang yang dijual di stan hampir 2/10 telah terjual, dan juga mereka juga mendapatkan banyak sekali donasi berupa baju-baju bekas seperti mantel, celana, rok, dan baju-baju rajut yang hangat jumlahnya bahkan telah mencapai 50 lebih. donasi juga banyak berupa uang yang langsung dikirim kerekening yang telah disiapkan khusus untuk penggalangan dana ini, alhamdulillah respon yang diterima mereka sangat baik. jadi setelah merencanakan untuk pengalangan dana untuk hari kedua akhirnya mereka menyelesaikan rapat hari ini dan dilanjutkan sholat trawih berjamaah sebelum mereka berpisah.
.
.
hari kedua juga semuanya berjalan sangat lancar hingga siang itu datang segerombol anak laki-laki dengan wajah sinis yang berjalan dengan soknya kearah stan mereka dan mengobrak abrik stan mereka dan berteriak-teriak serta mencaci maki mereka hiingga membuat kegaduhan yang menarik banyak perhatian mahasiswa/i yang lewat didepan mereka.
ray yang baru selesai sholat dzuhur terkejut dengan kejadian yang ia lihat tersebut sebelum ia berlari menuju stan yang telah mereka dirikan itu. dia melihat ada salah satu orang yang membawa batangan kayu dan menganyunkannya sembarang arah dan hampir mengenai salsabila dan hana yang saat itu tengah menjaga bagian baju sebelum ray menangkis tongkat itu dengan lengan kanannya hingga menyebabkan bunyi yang membuat orang yang mendengarnya mengernyit ngeri.
"maaf kalo boleh tau saudara-saudara semua ini datang kesini dan emngacau seperti ini sebenarnya kenapa? apa kalian sedang mabuk? jika iya maka silahkan pergi dari sini" ray dengan tenang berbicara kepada para pengacau itu dengan sangat tenang diluar dari dugaan para pengacau yang mengira akan mendapatkan balasan sesuai seperti yang mereka harapkan.
"bajingan kecil ini! kenapa aku tidak boleh mengamuk hah. kami kesal karena kalian mengumpulkan dana untuk membantu para teroris itu, apa kalian gila! biarkan saja mereka mati disana kenapa kalian harus mengumpulkan dana dari orang-orang disini dan mengganggu pemandangan!" teriak ornag yang sudah ray kir sebagai otak dari kekacauan ini.
"hahaha... kalian lucu sekali, menyebut orang lain sebagai teroris dengan sangat mudah. hey bung, sebenarnya anda tau atau tidak arti kata dari teroris itu sendiri apa?" ray menghempaskan lenganna mulai mati rasa, namun ekspresinya tidak sedikitpun menunjukkan jika ia sedang sakit.
"apa kau bodoh. tentu saja orang-orang teroris itu orang-orang yang berasal dari timur tengah itu. that SH*T! membuat perang diamanapun mereka berada!!" teriak pemimpin itu sambil menunjuk mahasiswa/i yang berasal dari turki dan sekitar yang saat ini tengah menjaga stan dengan tatapan benci, jijik, dll. sedangkan teman-temannya mengangguk setuju dan para penonton mulai berbisik-bisik dan mulai menunjuk-nunjuk.
"bung kalo boleh aku tau, apakah kalian adalah mahasiswa-mahasiswa di kampus ini?" tanya ray lagi.
"tentu saja kami mahasiswa disini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Meet Muslimah
SpiritualDi dunia ini tidak ada lagi yang aku percayai selain diriku sendiri, bahkan aku sudah lupa kapan terakhir aku menunduk dan berdo'a. Bahkan sekarang aku sudah tak percaya lagi pada yang namanya perempuan dan kini makhluk yang disebut perempuan itu ha...