AUTHOR POV
Kaki jenjang berbalut rok bahan selutut itu melangkah menyeberangi zebra cross setelah lampu lalu lintas berubah menjadi merah. Jalanan itu cukup sepi pejalan kaki karena memang jam makan siang sudah selesai.
Dia mengecek smartphone-nya yang bergetar pertanda pesan masuk. Dari Rayhan, dia mengucapkan perintah agar dia berhati-hati, Melodi mengetikkan balasan, dan terkirim.
Dua langkah lagi, tubuhnya menjangkau trotoar di depannya. Tapi, sebuah mobil merah tanpa plat nomor kendaraan melaju kencang ke arahnya. Lampu kendaraan itu menyorot tepat di mata Melodi.
‘DUAGH..’
Tabrakan antara tubuh dan mobil pun tak terelakkan. Melodi terdorong ke depan, membuatnya berbaring di trotoar jalan. Mobil itu berlalu pergi begitu saja meninggalkan asap kenalpot dan debu jalanan.
Bella yang baru saja selesai membayar minumannya kaget dengan kerumunan orang di seberang jalan. Melihat rok bermotif kotak-kotak persis seperti yang dikenakan Melodi tadi, Bella lekas menyeberang jalan mendekati tubuh itu. Tangannya yang bergetar menekan tombol smartphone-nya dan menghubungi ambulans.
“Melodi,” lirihnya sambil memangku tubuh yang berlumuran darah itu.
“Bertahanlah Melodi,” ujarnya saat ambulans mengangkut tubuh Melodi ke rumah sakit terdekat.
***
‘BRAK’
Rayhan menggebrak meja kerjanya membuat bingkai foto yang menampakkan foto Melodi tergeletak dalam keadaan tertutup.
Smartphone itu bergetar dan saat tersambung, mamanya mengabarkan kalau Melodi ditabrak oleh orang yang tidak diketahui.
Dia mengepalkan tangan hingga buku-buku jarinya memutih. Dia meninju tembok di sampingnya.
Persetan dengan gambar-gambar desain gaun di mejanya, dia kalut. Dengan serampangan dia menyambar kunci mobil dan melajukan mobilnya ke rumah sakit Permata. Tempat Melodi dirawat sesuai info dari mamanya.
Setibanya di rumah sakit, tubuh besar itu ditahan oleh Hendra. Kakak laki-lakinya melarang Rayhan melihat dokter yang sedang melakukan tindakan.
“Dia akan baik-baik saja Rayhan, tenangkan dirimu, kau membuat keributan di IGD.”
“Aku ingin melihat kondisinya Kak, dia butuh aku,” teriaknya masih mendorong Hendra.
Tapi Hendra bergeming di posisinya. Jika Rayhan jago taekwondo, Hendra dua tingkat diatasnya.
“Satu-satunya yang dia butuhkan adalah pelaku, Rayhan,” bisiknya.
Rayhan langsung membeku di tempatnya. Benar. Hendra benar. Rayhan mendadak panik dan ceroboh jika sudah terkait Melodi.
Rayhan menjauh dari keramaian menuju kursi di sudut. Dia mengeluarkan headset dan memasangnya di telinga. Tak lupa dia membuka menu pengamatan di jam tangan multifungsinya.
“Ma, siapa yang bersama Melodi terakhir kali?” tanyanya ketika sambungan itu sudah terhubung dengan mamanya.
“Aku sudah meng-hack CCTV sekitar jalan itu dan Melodi bersama Bella,” jawabnya dengan nada serius.
“Bella, wanita itu, dia mau macam-macam rupanya,” desis Rayhan meremas pegangan kursi.
“Bukan.. Bella sepertinya tidak terlibat, buktinya dialah yang menelpon ambulans untuk Melodi. Sepertinya kau akan lebih tertarik dengan identitas pemilik mobil yang menabraknya..” lanjut Kirana sambil mengirimkan foto mobil ke jam tangan Rayhan.
“Itu.. bukankah edisi terbatas mobil Domarki Hemitome yang hanya diproduksi satu di dunia,” gumam Rayhan mengamati mobil berwarna merah menyala itu.
“Benar, dan pemiliknya membawanya langsung dari Amerika, Tereshia Hemitome. Aku terpaksa menyabotase situs pemerintah untuk mencarinya, hehehe,”
Rayhan meringis mendengar keberanian mamanya.
Tapi dia juga tidak lupa dengan marga Hemitome milik keluarga mendiang Reina.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMIKU BACK TO NORMAL [Completed]
Mystery / Thriller#1 thriller 27 September 2018 #1 regret 13 Desember 2018 #1 agen 5 Februari 2019 #1 lust 25 Februari 2019 #1 lose 14 April 2019 #1 marriage 30 April 2019 #1 angst 10 Mei 2019 Semua bermula dari suamiku yang memperlakukanku bak pembantu. Aku tidak b...