9

880 73 26
                                    

Happy Reading gaes. Xx

Annabeth's PoV

"Ann, kau bisa mendengar ku? Ann. Hey, Annabeth."

Aku merasakan bahwa seseorang sedang menepuk-nepuk kedua pipiku membuat ku dengan segera membuka kedua mataku.

"Syukurlah. Aku pikir kau pingsan. Dari tadi kau tertidur dan aku berusaha membangunkan mu tapi sangat sulit sekali. Ternyata benar, kau memang Putri Tidur." Dia terkekeh.

Tunggu dulu

"Apa? Aku tertidur? Sejak kapan?"

"Sejak kau menyandarkan kepalamu ke kaca mobil itu." Jawabnya.

Menyandarkan kepalaku ke kaca mobil? Itu berarti tadi aku hanya bermimpi?

Sungguh?

Tapi kenapa terasa seperti nyata? Ah, sudahlah. Aku bersyukur karena semua itu hanya mimpi. Jika tidak, entah apa yang akan terjadi nantinya.

"Ann." Panggilnya dengan suara yang lembut. Dengan begitu aku menoleh ke kanan dengan cepat.

Tapi aku terkejut karena saat menoleh, aku mendapati wajahnya begitu dekat denganku. Bahkan deru nafasnya saja bisa ku rasakan. Tatapan kami terkunci satu sama lain. Suasana menjadi hening seketika.

' Jangan lagi, Ann.' batinku mengingatkan.

"Uhm–ayo kita keluar. Mom dan Dad pasti sedang menunggu kita."

"Baiklah, ayo!"

Kami pun keluar dari mobil dan langsung masuk ke dalam rumah. Saat masuk, ku lihat di sana ada Albert yang sedang menonton tv sambil makan cemilan kesukaannya.

"Al, mana Mom?" Tanyaku lalu duduk dan mencomot cemilan dari bungkusnya.

"Ish, Ann. Jika kau mau, di sana masih banyak. Ambil sendiri, ini punyaku." Dia menjauhkan bungkus makanannya dariku.

"Hanya mencicipinya saja, kau pelit sekali sih. Kau belum menjawab pertanyaan ku. Mom mana?" Albert memutar matanya.

"Mom sedang bersama Dad. Mereka sedang sibuk, jangan diganggu." Aku menghela napas kasar mendengarnya.

"Kenapa?" Tanyanya.

"Tidakkah kau berpikir jika aku pembawa masalah di keluarga ini? Sekarang mereka sibuk karena ku."

"Ya ampun, Ann mereka memang selalu sibuk kan. Lagipula mereka melakukan semua ini karena mereka menyayangimu Ann. Dan satu lagi, jangan pernah membahas lagi tentang ini, okay!"

Aku hanya mengangguk pasrah.

Tapi tiba-tiba sebuah deheman keras terdengar. Ya pria itu.

"Apa aku boleh bergabung? Sepertinya seru."

"Sure"

"Terserah."

Jawabku dan Albert bersamaan, yang sedetik kemudian aku melenggang menuju tangga  menuju ke kamarku karena aku ingin membersihkan badanku dulu.

"Hey, kau mau kemana Ann? Bukankah kau akan mengambil cemilan?" Albert berteriak.

"Tidak, aku ingin membersihkan badanku dulu. Hari ini sangat melelahkan." Aku terus menaiki tangga.  Tapi beberapa saat kemudian aku mendengar pria itu bersuara.

"Aku juga ingin mandi dulu kalau begitu. Bye, Al."

Aku pun hanya bisa terkekeh karena samar-samar aku mendengar Al adikku itu tidak berhenti menggerutu karena ditinggal sendirian.

Emergency Husband (Hendall)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang